Bab 6

1K 130 7
                                    

Selamat membaca..


















































































































































































Setelah zee selesai mandi dan makan, dia bersama indah kembali ke ruangan tempat mereka kumpul tadi.

Zee kaget, karena begitu banyak orang di sana. Dia juga melihat kedua orang tuanya yang datang tiba-tiba ke panti asuhan.

"Loh mami sama papi kok di sini? Terus ini kok makin rame?" Tanya zee yang benar-benar bingung.

"Papi sama mami lagi temu kangen sama sahabat kita zoy." Ucap chika.

"Dih alay." Celetuk zee.

"Husss mulutnya zoy." Tegur gita.

Zee hanya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal setelah ditegor sama gita.

"Kenalan dulu tuh sama sahabat mami sama papi." Ucap aran ke zee.

Zee pun kenalan sama shani dan gracio, gitu juga dengan ketiga adiknya gito.

"Kamu tau gak mereka ini siapa zoy?" Tanya melody.

"Gak tau bun." Ucap zee.

"Mereka itu keluarganya gita." Ucap melody.

"Hah seriusan bun." Ucap zee yang kaget.

Mereka hanya terkekeh melihat wajah kagetnya zee, karena cuma dia yang belum tau kalau yang kenalan sama dia tadi keluarganya gita.

"Iya seriusan, mereka bakal balik ke italia." Ucap zean dengan jahilnya.

Gita yang sadar kalau zean lagi menjahili zee, dia pun ikut masuk dalam permainan kejahilan zean.

"Bohong lu bang." Ucap zee gak percaya.

"Tanya aja sendiri gitanya." Ucap zean.

"Seriusan kak gita bakal ikut ke italia?" Tanya zee dengan wajah sedihnya.

"Iya zoy, aku bakal ikut keluarga tinggal di italia." Ucap gita yang juga menjahili.

"Yah bakal gak ketemu lagi dong." Ucap zee lesu.

Zean dan gita benar-benar nahan ketawa mereka setelah ngerjain zee.

"Kalian ini, suka benar jahilin kak zee." Ucap marsha yang mendekati zee.

"Kak zee tenang aja, kak gita gak pergi kemana-mana kok." Sambung marsha menenangkan zee.

"Mereka bohongkan maeng?" Tanya zee ke marsha.

"Iya mereka cuma bohong kok." Ucap marsha.

Raut wajah zee berubah dari sedih menjadi tatapan tajam ke arah gita dan zean.

"Wah gua gak ikutan." Ucap aldo.

"Sama, gak ikutan juga." Sahut oniel.

"Gua juga gak ikutan." Ucap ollan.

"Gua juga." Sambung eli.

"Aku juga gak ikutan kak gita, bang zean." Ucap ashel.

"Sama kak, indah juga gak ikutan." Sahut indah.

Dia Argita (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang