Bab 10

880 126 14
                                    

Selamat membaca...

































































































































































































































































"Kak gitaa.." Ucap orang itu menatap rindu ke arah gita.

Gita yang melihat itu hanya tersenyum.

Saat orang itu ingin memeluk gita karena rindu, zee yang di samping gita langsung berpindah menghalangi agar gita gak dipeluk.

"Stop kak indah." Ucap zee yang menghalangi indah untuk memeluk gita.

Ya orang yang melihat gita itu adalah indah.

"Kenapa sih zoy?" Tanya indah bingung.

"Gak ada yang boleh meluk kak gita selain zoya kak indah." Ucap zee dengan posesifnya.

"Dih, gak bisa gitu dong zoy." Ucap indah protes.

"Kak indah udah punya oniel, jadi kak indah peluk oniel aja." Ucap zee.

"Kan beda zoy." Ucap indah.

"Sama kok, mereka sama laki-laki." Cicit zee.

Gita hanya geleng kepala saja melihat keributan zee dengan indah.

"Kalian kok jadi ribut sih." Ucap gita merasa aneh.

"Aku gak mau kak indah meluk kamu kak." Ucap zee yang benar-benar posesif.

"Astaga zoya, meluk aja sampai di larang segala." Ucap gita geleng kepala sama ucapan zee.

"Tau zoya, cuma peluk aja kok kayak mau direbut aja kak gitanya." Kompor indah.

"Walaupun cuma peluk tetap gak boleh." Tegas zee.

Setelah mengucapkan itu zee langsung masuk dengan wajah kesalnya, indah dan gita hanya geleng kepala sama tingkah laku zee yang aneh itu.

"Ya Udah, ayo masuk indah." Ajak gita.

"Iya kak." Balas indah.

Indah dan gita pun masuk, di dalam pada sibuk menyiapkan segala makanan untuk mereka makan siang itu.

Shani sengaja bawa makanan untuk mereka makan siang bersama di panti asuhan.

Sekalian shani, gracia, anin, melody, dan chika reunian kecil-kecilan gitu juga dengan gracio sama aran yang ngobrol berdua tentang bisnis mereka.

Teman gita yang lain masih sibuk sama makanan yang dibawakan oleh shani, sampai mereka gak sadar ada gita yang menatap mereka semua.

Sedangkan zee, dia sedikit menjauh dengan wajah juteknya. Gita melihat itu hanya gemas aja, dia paling suka melihat wajah juteknya zee.

Gita pergi mendekati zee yang lagi sendirian yang sibuk dengan hpnya.

"Serius benar main hpnya." Ucap gita yang berada di depan zee.

"Ngapain kamu ke sini kak." Ucap zee dengan muka juteknya.

"Emang gak boleh ya dekatin pacar sendiri." Ucap gita.

Dia Argita (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang