To The Top.

1.7K 88 48
                                    

"Aneh!"

"Lihat wajahnya, pasti berkelahi lagi."

"Ckckck, apa sih gunanya dia?"

"Sungguh sampah!"

"Hey, kalian liat matanya? Itu sangat mengerikan."

"Menjijikkan."

"Menjijikkan."

"Menjiji.......





"Hah....hahhhh.....hahhhh....."

Terengah-engah, anak laki-laki itu bangun dengan badan basah oleh keringat. Entah karena udara yang panas, atau mimpi mengerikan itu.

Ia bangkit dari futonnya dan menuju kamar mandi. Keran wastafel ia putar dan segera membasuh wajah. Kasar dia menggosok kepalanya. Perlahan wajahnya terangkat dan menatap cermin.

Tangannya menyibak poni yang menutup wajahnya. Jemarinya meraba ujung mata, ia menatap benci pada bayangannya di cermin.

"Apa salahnya jika aku berbeda!?" Geramnya. Genggaman di tepi wastafel begitu kuat, terlihat dari buku jarinya yang memutih.

"Ughh... Aku benci orang lemah!"


Namanya Sakura Haruka, remaja berusia 16 tahun yang kini pindah ke kota lain demi kehidupan idealnya.

Penampilannya sedikit berbeda, namun sebenarnya keunikan yang Sakura Haruka miliki amat indah.

Rambutnya memiliki dua warna, yaitu sebagian hitam dan sebagian putih. Itu bukan diwarnai, melainkan bawaan lahir.

Matanya juga menawan dengan dua warna yang indah. Dimana satu mata berwarna biru dan satunya kuning. Dalam dunia medis, fenomena itu disebut heterokromia. Itu sangat langka dan menawan.

Tapi sayangnya orang di lingkungan lamanya menganggap hal itu sebagai aib. Membawa sial. Menjijikkan.

Tidak jarang mereka salah menangkap perilaku Sakura sebagai perbuatan menyimpang. Mereka menghakiminya hanya karena dia berbeda.

Karena itulah Sakura bertekad menjadi kuat dan tak terkalahkan agar tidak ada yang bisa meremehkannya.

Tekad itu membawanya ke SMA Furin, atau lebih dikenal dengan nama Bofurin.

Di sini Sakura menyadari hal-hal yang tak pernah dia alami selama ini. Sedikit demi sedikit pandangannya mulai berubah dan dia juga berkembang perlahan dari dalam.

Tapi tekadnya masih ada. Masih membara, menyala terang.

To the top.

.
.
.

"Oy, Sakura. Umemiya-san memanggil mu!" Seorang dari kelas 1-4 mendatangi kelas Sakura dan menyampaikan pesan itu.

Sakura menanggapi, dia segera bergerak mendatangi. Nirei dan Sou juga ikut berdiri, tapi anak dari kelas 1-4 tadi menghentikannya.

"Hanya Sakura yang dipanggil, begitu kata Umemiya-san."

Sakura menoleh sebentar pada dua teman baik sekaligus wakilnya. Dia mengangguk dan mereka berdua paham.

Sendirian Sakura menuju rooftop tempat Umemiya berada.

Pintunya tidak terkunci, Sakura langsung masuk.

Di atas lebih cocok dikatakan sebagai kebun. Banyak tanaman sayur yang dirawat oleh Umemiya, ketua dari Bofurin. Mata Sakura bergulir mencari si ketua namun tidak ketemu. Kosong.

"Agh, sial. Apa dia memanggilku lalu pergi entah kemana? Selalu saja membuat kesal, tch!" Sakura kesal. Dia pun memutuskan duduk menunggu sebentar sebelum kembali.

[bxb]Sakura Haruka x AllBoysWindBreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang