Sakura adalah sakura (2).

981 69 67
                                    

"Kamu bilang padaku untuk menjaga diri, tapi lihat sekarang, kamu lah orang yang harus dijaga," gerutu Sakura setelah beberapa saat memeluk Suo. Mendengar dengkur lembut dari si laki-laki berpenutup mata ini dia yakin Suo telah tertidur.

"Cepatlah sembuh, jangan membuat semua orang khawatir," ujar Sakura lagi. Kali ini dia merasa bisa menatap wajah Suo lebih leluasa. Dia tidak merasa grogi seperti biasanya. Mungkin karena Suo sedang tidak menatapnya balik.

Sakura mengeratkan pelukannya dan mencoba untuk tidur juga.

Mmuah
Mmuaachh
Mmuaachhh

Sakura merasakan geli di telinganya. Matanya masih terpejam karena ngantuk, tapi rasa geli membuatnya harus bangun.

Saat ia membuka mata, Sakura mendapati Suo tengah mencium telinga.

"Bo-bodoh! Apa yang kau lakukan!" Dia berteriak seraya mendorong Suo menjauh. Namun Suo malah bangkit dan menindih tubuh Sakura. Tidak benar-benar menindih karena Suo bertumpu pada kedua lengannya.

"Siapa suruh kamu begitu imut. Ku pikir wajah Sakura yang biasa kulihat sudah sangat imut, namun wajah Sakura saat tidur membuat ku tidak bisa menahan diri," ucap Suo sambil menatap penuh arti pada Sakura.

"Kau bi-bicara apa!? Sialan! Pergi sa—" ucapan Sakura terhenti saat Suo membungkamnya dengan ciuman.

Mata Sakura terbelalak, terkejut. Ia hendak mendorong namun Suo yang memiliki kecepatan tinggi lebih dulu menangkap kedua tangannya dan menahan di atas kepala. Menahan hanya dengan sebelah tangan.

Suo memaksakan ciumannya, tapi Sakura tidak membuka mulut sama sekali. Hal itu membuat Suo melepas bibirnya dan menatap sayu pada Sakura.

"Don't play hard, sweetie. Itu hanya membuat ku semakin ingin," ucapnya pelan dengan suara rendah yang membuat Sakura merinding tiba-tiba.

Tangan Suo satunya yang masih bebas ia arahkan ke mulut Sakura. Jari jempolnya menyapu lembut bibir Sakura yang basah karena air liur. Ia mengusap pelan bibir plum itu seraya berusaha menyusupkan jari ke dalamnya.

Mmwachh

Berhasil. Bibir tipis Sakura terbuka dan Suo tidak melewatkan kesempatan. Jempol Suo disambut oleh lidah Sakura yang terulur. Ia bahkan menjilat ibu jari yang kini bergerak mengaduk mulutnya.

"Ah, anak baik~" ucap Suo memuji. Bibirnya melengkung, tersenyum penuh bangga karena telah menaklukkan Sakura yang seperti kantong pemarah ini.

Suo mengulurkan lidah dan mencumbu mulut Sakura. Mereka saling bertaut lidah dan berbagi saliva. Lama mereka berciuman hingga wajah Sakura sudah sangat merah.

"A-aku berciuman dengan Suo!" Batin Sakura berteriak histeris. Perasannya bercampur aduk. Dia takut, panik, bingung tapi juga menikmati.

"Bagaimana ini? Kapan aku harus bernapas? Aku belum pernah ciuman!" Sakura panik. Ia bahkan lupa bahwa dia bisa bernafas lewat hidung.

Ffuuahhhh....

Suo melepas pagutan bibirnya saat ia merasakan Sakura sedikit kesulitan.

"Tarik nafas~" Suo menuntun Sakura.
"Rileks ~"

Terengah-engah Sakura dibuatnya. Suo sedikit merasa bersalah, namun wajah Sakura yang berantakan ini sungguh pemandangan yang sayang untuk dilewatkan.

Suo mengecup ujung mata Sakura dan menjilat air yang keluar dari sana.

Sambil membelai pipi Sakura, Suo berkata, "maaf, aku tidak tau kamu kesulitan."

"Tidak, hanya.... Aku belum pernah melakukannya, jadi aku tidak tau kapan bernafas."

[bxb]Sakura Haruka x AllBoysWindBreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang