Amanda menghabiskan malam dengan menulis kode. Layar komputernya dipenuhi dengan barisan kode yang rumit namun indah dalam pandangannya. Ia tengah mengerjakan algoritma terbaru untuk aplikasi kencan yang ia gagas. Ide ini membuatnya sangat bersemangat; ia ingin membuat aplikasi yang benar-benar bisa memahami penggunanya.
Pagi-pagi sekali, Amanda sudah tiba di kantor. Ia menyalakan komputernya dan mulai memeriksa kembali kode yang ia tulis semalam. Suara pintu yang terbuka menarik perhatiannya. Reza masuk ke ruang kerja dengan langkah mantap. Ia terlihat segar dan siap menghadapi hari.
"Selamat pagi, Amanda," sapa Reza dengan senyum yang jarang terlihat. Amanda menoleh dan membalas dengan anggukan singkat.
"Selamat pagi, Pak Reza," jawab Amanda sopan, kembali fokus pada layarnya.
Reza mendekat dan melihat layar komputer Amanda. "Kamu sedang mengerjakan apa?"
"Ini algoritma baru untuk aplikasi kencan yang saya kembangkan. Saya pikir, kita bisa membuat aplikasi yang lebih personal dengan memahami kepribadian dan nilai-nilai pengguna, bukan hanya hobi atau pekerjaan," jelas Amanda.
Reza mengangguk. "Kedengarannya menarik. Teruskan pekerjaanmu. Saya ingin melihat hasilnya nanti."
Hari itu berlalu dengan cepat. Amanda tenggelam dalam pekerjaannya, sementara Reza sibuk dengan rapat dan tugas-tugas CEO lainnya. Malam harinya, Amanda memutuskan untuk menguji coba algoritma yang sudah ia selesaikan. Ia memasukkan beberapa profil uji dan mulai melihat bagaimana aplikasi mencocokkan pengguna berdasarkan kepribadian mereka.
Sementara itu, Reza juga merasa tertarik untuk mencoba aplikasi tersebut. Dengan identitas anonim, ia membuat profilnya dan mulai menjelajahi aplikasi. Ia terkesan dengan bagaimana aplikasi ini bisa mencocokkannya dengan orang-orang yang memiliki kesamaan nilai dan kepribadian.
Tanpa sepengetahuan Amanda, Reza mulai tertarik pada profil anonim yang sebenarnya adalah Amanda. Ia kagum dengan kecerdasan dan kepekaan yang terpancar dari obrolan mereka di aplikasi. Sementara itu, Amanda merasa ada sesuatu yang akrab dengan salah satu pengguna yang ia ajak bicara.
Malam semakin larut, namun Amanda dan Reza terus terhubung melalui aplikasi. Mereka berbagi cerita dan impian tanpa menyadari identitas asli satu sama lain.
Keesokan paginya, Amanda merasa ada yang berbeda. Ada perasaan hangat yang tumbuh dari obrolan semalam. Ia tidak menyadari bahwa orang yang membuat hatinya berdebar adalah Reza, bosnya sendiri.
Di kantor, Amanda dan Reza kembali ke rutinitas mereka. Namun, ada senyum terselip di wajah mereka, membawa rahasia kecil yang belum terungkap. Mereka tak sabar untuk kembali ke dunia maya di mana mereka bisa menjadi diri mereka sendiri tanpa beban identitas.
Seiring waktu, Amanda semakin dalam dengan proyeknya. Algoritma itu semakin sempurna, dan aplikasi kencan itu mulai menarik perhatian banyak pengguna. Di sisi lain, hubungan virtual antara Amanda dan Reza semakin kuat. Mereka merasa menemukan teman sejati di balik layar.
Namun, dunia nyata tidak selalu semudah dunia maya. Amanda mulai merasakan tekanan dari proyek besar ini, sementara Reza harus menghadapi tantangan kepemimpinan yang tak terduga. Di tengah kesibukan mereka, mereka tak menyadari bahwa rahasia di balik kode semakin mendekatkan mereka ke titik di mana mereka harus mengungkapkan kebenaran.
Amanda terus bekerja keras, sementara Reza semakin sering memikirkan obrolan-obrolannya dengan Amanda di aplikasi. Mereka berdua berada di jalur yang tak terduga, menuju momen di mana kenyataan dan dunia maya akan bertabrakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DIBALIK LAYAR
RomanceAmanda adalah seorang pengembang perangkat lunak berbakat di sebuah perusahaan teknologi besar di Jakarta. Cerdas namun canggung dalam kehidupan sosialnya, Amanda lebih nyaman berkomunikasi dengan kode daripada dengan manusia. Diam-diam, ia mengemba...