Part 24

228 23 0
                                    

Hari demi hari mereka lewati dengan baik. Berwarna dan ceria adalah dua hal yang mengisi hari-hari Ferrel, keluarga dan sahabatnya.

Akhir bulan menjadi hari yang sangat repot untuk Ferrel. Bagaimana tidak, ayah Tian dan mama Chika akan pulang, namun Icel dan Arci akan kembali ke rumag mereka, belum lagi Fiony yang akan pindah, dan pertandingan perebutan perwakilan wilayah di liga basket.

"Kak, seriusan balik sana gak nunggu ayah sama mama?" Tanya Ferrel cemberut melihat Icel yang membereskan semua barang-barangnya.

"Iya sayang, ko Arci nya kan harus balik kerja, kakak kalo berangkat sendiri susah," kata Icel.

"Kak Anin pulang kapan?" Tanya Ferrel menoleh pada Anin yang sedang menggendong ponakannya.

"Aku abis ayah pulang, tar balik lagi bareng tante The," jawab Anin.

"Kak Eji gak kemana-mana kan?" Tanya Ferrel pada Reggie yang baru saja lewat.

"Hah, gak, mang mau jalan kemana?" Tanya Reggie gak nyambung. Ferrel hanya tepok jidat disusul tawa kedua kakaknya.

"Mang napa sih dek? Biasanya juga biasa aja kami pergi," kata Icel mengambil alih Marsha kecil yang sedang tidur.

"Sepi," kata Ferrel singkat.

"Gue balik wisuda bulan depan, mau ikut lu?" Tanya Reggie.

"Sekolah kak," jawab Ferrel cemberut.

"Lagian kan geng lu juga ada," kata Anin merespon.

"Ish orang lagi ngomongin keluarga," kata Ferrel.

"Heh, sini, kakak sekalian ngomong ma kalian bertiga," kata Icel memanggil semua adeknya ke tempat tidurnya, setelah dia meletakkan Marsha dalam boxnya.

"Pada waktunya kalian pasti akan perlahan pergi dari rumah ini, kalian harus membangun keluarga kecil kalian, kalian harus bisa mandiri seperti bunda Yessi selalu bilang, kita itu harus mandiri, harus bisa berpijak dan berjaya di kaki kita sendiri, Anin pada waktunya akan membina rumah tangganya, siapa yang tau nanti kamu mutusin tinggal di Paris, Reggie juga gitu, Ferrel sebagai anak laki satu-satu memang punya peranan lebih besar, tapi kamu juga harus mandiri, bukan sekedar berjuang dari apa yang ayah tinggalin, namun, keluarga itu gak terbatas atau terhalang apapun, kita saling support no matter what, kakak sayang banget sama kalian," kata Icel memeluk ketiga adiknya dan di respon yang sama oleh ketiganya.

"Aku bangga sama kita semua," kata Anin disambut senyum yang lain.

Arci tadinya hendak masuk kamar, namun saat di datang Icel sedang berbicara serius sehingga dirinya mengurungkan niatnya masuk kamar dan kembali keruang keluarga.

Malamnya mereka semua memilih makan di luar, mereka makan di resto favorit mereka sejak kecil. Sebuah resto chinese food yang selalu disukai bunda Yessi. Disana suasana riuh ramai selalu terpancar. Flora yang saat itu ikut bahkan merasa malu dengan tingkah kekanakan dan tidak bisa diam Ferrel.






************************************

Guys ceritanya mendekati ending ya harap ditunggu.

Indahnya Senyum Manismu (Seorang Gadis Bernama Chika S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang