Part 15

296 29 0
                                    

Karena lelah sore itu mereka hanya beres-beres barang mereka dan sekedar santai di vila. Pembagian kamar diatur oleh Lion. Ellan dengan Ferrel, Nino dan Lion, sementara ketiga wanita bersama.

"Llan, si Callie napa gak lu ajak aja," kata Nino melihat Erin yang lebih sering sendiri dari pada bareng Flora ma Fiony.

"Ya lu gak bilang," kata Ellan membela diri.

"Eh, gue cuman mau bilang, sabar, gue pernah di posisi lu jadi jangan langsung emosi ya," kata Ferrel tiba-tiba pada Nino. Nino dan Ellan bingung. Namun Ferrel memberi kode untuk menoleh.

Dipinggir kolam sudah duduk Erin dan Lion sambil berbincang. Nino langsung emosi dan mau melabrak namun di stop oleh Ellan dan Ferrel.

"Harus ikhlas No," kata Ferrel nyengir.
Nino hanya cemberut dengan tingkah teman-temannya.

"Guys, tar malem mau bakar-bakar gak? Atau kita masak aja, bahannya ada semua sih," kata Flora dari teras rumah berdiri bersama Fiony.

"Bakar-bakarnya besok aja yang," kata Ferrel diangguki yang lain.

"Oke, Rin, bantuin kita masak yuk," kata Flora memanggil Erin yang langsung mendatangi Flora dan Fiony. Ketiganya langsung menuju dapur.

Saat Lion bergabung, Nino menjauh dari Lion sambil tetap cemberut. Luon yang bingung tidak mendapat jawaban apapub dari Ellan dan Ferrel yang hanya tertawa.

"Kenapa dah?" Tanya Lion.

"Lu hobi banget gebet sodara temen dah!" Kata Ellan akhirnya melepaskan tawa.

"Ah. . . Eh gak gitu," Lion langsung salah tingkah. Akhirnya mereka semua malah ketawa ngakak sama-sama.

Pukul 7 malam semuanya kembali berkumpul di ruang keluarga dengan berbagai macam makanan yang sudah du masak oleh trio gadis. Setelah sempat istirahat sejenak semua tampak sudah segar dan kelaparan.

"Wah enak banget nih," kata Nino langsung loncat duduk di depan makanan.

"Siapa yang belom turun?" Tanya Ellan yang selalu menjadi leader.

"Flora," kata Fiony yang duduk di sebelah Ferrel.

"Hmm gue panggil deh ke atas," kata Ferrel bangkit dan berjalan menuju kamar Flora.

Saat Ferrel akan mengetuk pintu kamar , Flora keluar dengan baju santai dan overall jeans sepaha yang membuatnya imut. Ferrel tertegun dengan gadis mungil manis di depannya.

"Apa sih yang, aku jadi malu," kata Flora menutup wajah Ferrel yang terus memandanginya.

"Bentar, aku lagi ngagumin keimutan pacarku lho ini," kata Ferrel menangkap tangan Flora dan menjauhkannya.

Dengan satu gerakan Flora di tarik mendekat oleh Ferrel. Wajah mereka hanya berjarak beberapa inch. Wajah Flora semakin memerah.

"Flo....," tiba-tiba suara dari tangga terhenti. Keduanya menoleh kearah suara.

Disana berdiri Fiony yang mematung memandang keduanya yang hampir saja berciuman. Dengan sigap Flora melepaskan dirinya, sementara Fiony kabur kembali ke bawah.

"Tuh kan, kamu sih!" Kata Flora memukul dada Ferrel.

"Duh, kan gak tau yang bakal ada Fio," kata Ferrel. Namun Flora sudah berlalu dengan cemberut, Ferrel pun segera menyusul Flora yang cemberut.

"Lu abis ngapain, lama amat," protes Nino yang udah kelaperan.

"Gak ngapa-ngapain, tanya aja Fio," kali ini yang menjawab Ferrel yang berjalan dengan santai bergabung dengan yang lain sementara Flora dan Fiony jadi tampak canggung.

Makan malam selesai, hanya Flora, Fiony dan Ferrel yang menjadi lebih banyak diam dari sebelumnya. Sementara yang lain tetap asik ngobrol mencairkan suasana dinginnya puncak.

Indahnya Senyum Manismu (Seorang Gadis Bernama Chika S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang