Part 4

519 39 0
                                    

Reggie sampai dirumah yang dalam keadaan sepi. Tidak ada ayahnya, mamanya ataupun adiknya. Dirinya disambut ART nya saja.

"Pada kemana mba?" Tanya Reggie merebahkan badannya di sofa.

"Pada kerumah Oma Aya, bapak belom pulang," kata mba ARTnya membawakan Reggie minum.

"Oalah, oke, makasih mba," kata Reggie, dirinya akhirnya memindahkan diri ke kamarnya karena lelah.

Saat sang ayah pulang, berbarengan dengan mama Chika. Keduanya berfikir hanya berdua dirumah. Mereka dikejutkan dengan Reggie yang sedang makan malam sambil menyapa mereka.

"Lho kok ada Reggie," kata Tian berjalan mendatangi anaknya.

Mama Chika langsung lari memeluk Reggie. Reggie hanya memeluk pelan karena sedang makan. Akhirnya mama Chika melepas pelukannya agar Reggie bisa makan.

"Kok tumben tiba-tiba pulang?" Tanya ayah.

"Pengen aja, bosen disana gak ada yang nemenin," kata Reggie nyengir.

"Mama kangen, pokoknya malem ini mama tidur ma kakak Eji," kata mama Chika membuat Ayah Tian cemberut.

"Terus ayah tidur sendiri?" Kata Tian cemberut.

"Dedek di tempat oma?" Tanya Reggie. Dijawab anggukan Tian dan Chika.

"Oh okeee," kata Reggie santai.

Mereka pun melanjutkan temu kangen mereka karena Reggie terakhir pulang 4 bulan lalu saat libur kuliah. Ayah kadang menanyakan tentang kuliahnya disana namun dijawab Reggie aman terkendali.

Paginya di sabtu subuh itu Reggie iseng kelapangan basket didekat rumahnya. Iseng-iseng mencari lawan main. Dilihatnya disana seorang bocil sedang asik bermain basket sendirian.

"Boleh join gak?" Tanya Reggie mendatangi pria yang dia yakin paling seumuran adiknya, namun setinggi dirinya padahal Ferrel saja lebih pendek dari dia.

"Eh boleh kak," kata anak itu sopan.

Mereka main shooting gantian. Bola lebih banyak dimasukan oleh Reggie. Bocah itu kagum melihat Reggie yang jago main basket.

"Eh one on one yuk, santai aja," kata Reggie tiba-tiba mengoper pada anak itu.

"Eh, bo..boleh kak, tapi saya gak jago," kata bocil itu.

"Udah santai aja," kata Reggie. Dan mereka pun mulai bermain.

Reggie seperti terlalu mendominasi, bocil itu cukup kewalahan menghadapi Reggie. Namun saat shooting poin terakhir Reggie terpeleset dan jatuh meringis.

"Kak!!" Bocil itu langsung mendatangi Reggie yang memegangi kakinya.

"Aduh," Reggie kesakitan menahan anklenya.

"Kayaknya terkilir ya kak, sori ya kak," kata bocil itu.

"Hah, gak papa, kok jadi lu yang minta maaf," kata Reggie senyum.

Reggie di bantu bocil itu untuk bangun. Reggie sekarang duduk di bangku samping lapangan. Di membuka sepatu dan kaos kakinya.

"Kak pulangnya saya anter aja ya kak, tapi saya naik motor, gak papa ya," kata Bocil itu.

"Gak papa deh, makasih ya, oia belom nanya nama, gue Reggie," kata Reggie menyodorkan tangannya.

"Lion kak," kata Bocil itu menyambut tangan Reggie.

Lion mengantarkan Reggie pulang. Dirumah mama Chika yang menyambut kaget dengan Reggie yang datang dengan dibopong karena kakinya cedera.

" Kak, Lion pamit ya," kata Lion pamit.

"Thx ya, eh minta nomor lu dong," kata Reggie senyum menyerahkan hpnya. Mama Chika dan masuk ke dalam buat manggil ayah.

"Ini kak, pamit ya," kata Lion pergi meninggalkan kediaman mereka.

"Anak ayah kenapa?" Tanya Tian datang bersama Chika.

"Kayaknya terkilir yah pas main basket tadi," kata Reggie.

"Di cedera lama mu?" Tanya ayah. Reggie hanya mengangguk sambil meringis.

"Mau ke dokter?" Tanya mama Chika dengan wajah paniknya.

"Tapi mandi dulu," kata Reggie nyengir. Tian tanpa basa basi langsung mengangkat putrinya ke kamarnya.

"Mandinya mama bantuin ya sayang," kata Chika mengecup dahi Reggie.

Tidak lama ketiganya sudah berada di RS untuk memeriksakan kaki Reggie. Ferrel, Azizi dan Christy segera menyusul ke RS saat mendengar kabarnya.

"Kok gak ada yang ngabarin Ferrel kak Eji pulang," protes si bungsu cemberut.

"Kak Eji bilang gak usah karena hari ini mau ke oma Aya juga," kata mama Chika menenangkan si bungsu.

"Kak Ejinya masih di dalem ma?"tanya Zee diangguki Chika.

Tidak lama Tian keluar mendatangi keluarganya. Wajahnya tidak terlihat terlalu bersemangat. Membuat yang lain jadi khawatir.

"Kak Eji harus operasi, tapi gak harus hari ini sih karena masih bengkak, disuruh pengobatan dulu baru persiapan operasi kata dokternya," jawab Tian yang lainnya melongo mendengar penuturan Tian.

"Harus banget yang?" Tanya mama Chika tampak sedih.

"Iya soalnya cedera lama," kata Tian. Ferrel dan dua sepupunya segera masuk menemui Reggie.

Indahnya Senyum Manismu (Seorang Gadis Bernama Chika S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang