Indahnya Senyum Manismu (Seorang Gadis Bernama Chika S2)

Part 13

Kondisi Icel sudah pulih dan dirinya sudah kembali kerumah. Saat ini Garcia atau Arci sudah tiba untuk menemani istrinya.

"Mas, aku lemes, makannya aja ya bawain ke atas," kata Icel nyengir pada suaminya itu. Arci hanya senyum tipis dan turun ke ruang makan dimana yang lain sedang kumpul makan malam.

"Icel mana Ci?" Tanya ayah Tian pada Arci yang datang sendirian.

"Lemes yah katanya minta dibawain aja," kata Arci duduk tapi hanha sekedar menyiapkan makan untuk Icel.

"Kamu makan dulu lah, biar mba aja yang anter makan Icel," kata ayah lagi.

"Gak papa yah Arci aja, tar malah ngomel kalo bukan Arci, Arci balik ya," kata Arci kembali ke kamarnya membawa nampan berisi makanan untuk istrinya.

"Tar abis makan diliat aja anaknya, gak usah pasang muka sedih gitu," kata mama Chika membuyarkan lamunan ayah. Ayah hanya mengangguk.

"Sepi yah, ma," kata Ferrel out of nowhere.

"Iya biasanya ada kakak-kakakmu yang selalu rame," kata Mama Chika yang kali ini tampak sedih.

"Apa kita aja yang liburan?" Tanya Ferrel nyengir.

"Emang kamu dah libur?" Tanya ayah Tian.

"Ujian kenaikan kelas tadi udah selesai hari ini, gak ada kegiatan lagi," kata Ferrel tertawa.

"Oke, coba kamu tanya sama kakak-kakakmu mau liburan kemana, tar kabarin ayah sama mama," jawab Tian. Ferrel langsung nyengir semangat.

Dirinya langsung chat di grup mereka berempat.

The Fantastic Four (nama grup)

Me (Ferrel): kak ayah nanya pada mau liburan kemana?

Kak Icel: kamu dah kelar ujian?

Me: udah kak, hari ini terakhir

Kak Anin: Sini ke Paris aja

Kak Eji: Gue masih ujian ampe minggu depan

Kak Icel: gue belom boleh banyak aktifitas, gue skip deh

Kak Anin: Tante lagi mau ada acara, gue gak bisa jauh-jauh makanya kalian aja kesini

Me: ish pada gak asiiik

Kak Eji: lu liburan ma temen-temen lu aja sana, pasti di kasih ma ayah

Kak Anin: pada gak kangen gue apa ya?

Kak Icel: kangen lah, sini pulang

Kak Anin: tar gue diusir tante kalo pulang pas dia lagi repot hehehe

Kak Eji: dah sana atur ma temen-temen lu aja

Me: ish ya udah deh

****************************

Akhirnya Ferrel mengajak teman-temannya ngumpul untuk bicarain liburan mereka. Mereka janjian ketemu di cafe mama Chika nanti malam.

Malam itu pun Ferrel pamit untuk pergi ke cafe. Disana sudah ada ke tiga sahabatnya, dirinya datang bersama Flora.

"Jadi pada mau liburan kemana?" Tanya Flora.

"Bali gimana?" Tanya Ellan.

"Puncak aja, Bali kejauhan," kata Nino.

"Ini kok cewenya gue aja ya?" Tanya Flora.

"Fiony gak bisa kesini tapi pas liburan pasti ikut katanya," jawab Ellan.

"Hmmm, tumben Fiony gak bisa keluar malem?" Kata Nino karena memang Fiony selalu ngekor mereka.

"Udah gak papa yang penting ikut liburan," kata Ferrel.

"Jadi kemana? Gue mana aja ayo," jawab Flora.

"Puncak aja lah, ada vila bokap disana jadi akomodasi gampang, bisa bakar-bakar juga," kata Ferrel.

"Gue ajak Eli ma Lulu boleh?" Tanya Flora. Ketiga mengangguk kompak.

"Oke deh jumat siang berangkat ya, kita disana sampe minggu, plan mau ngapain aja biar Lion aja kayak biasanya," kata Ferrel noleh ke Lion.

"Gue lagiiii," kata Lion lemas. Yang lain hanya nyengir.

Tidak lama mereka pun bubar. Setelah mengantar Flora, Ferrel memilih mampir ke rumah Fiony, karena merasa ada yang janggal sejak masalah pernyataan cinta itu.

"Lho kak Ferrel, bentar ya aku panggilin Ce Fio," kata Viana berlari kedalam rumah.

Tidak lama Fiony muncul dan mengajak Ferrel sekedar ke teras karena Ferrel gak mau masuk takut ganggu.

"Gue cuman mau mastiin lu gak papa Fi," kata Ferrel.

"Gak papa kan, nih aman, jadi ke puncak ya? Tar gue usahin ikut deh," kata Fiony senyum.

"Lu mau sampe kapan ngehindar dari gue?" Tanya Ferrel tiba-tiba.

"Hah paan sih gak lah, gue gak ngehindar," kata Fiony berusaha tidak tampak salting.

"Gak, gue tau lu ngehindar, lu berubah, gue gak suka, gue kehilangan sahabat gue," kata Ferrel.

"Oke Fine! Lu bener, kasih waktu buat nenangin diri dan mencerna semuanya, bye" Fiony pergi ninggalin Ferrel yang akhirnya memilih pulang.