"name, kau harus jadi milik ku!"
Wanita berambut merah muda itu yang di panggil name terkejut dengan ucapan pria di depannya. Ia mengeluarkan permen tangkai yang ia emut, alis nya pun mengkerut.
"Mingo sialan," umpat name.
Name membelakangi pria yang ia sebut Mingo itu lalu buru buru pergi meninggalkan pria sinting dan tidak jelas itu. Pria itu bernama Donquixote Doflamingo. Walaupun name membencinya membuat Mingo tetap menyukai nya. /Sinting sekali anak ini/
"Jangan mengikuti ku terus Mingo, aku muak dengan kau!" Ucap name sedikit membentak tanpa berbalik badan ke arah Doflamingo.
Doflamingo terkekeh kecil lalu menjawab "Ancaman mu tidak mempan terhadap ku Name,"
Name menghembuskan nafas kasar nya dan berbalik ke arah Doflamingo yang ada di belakangnya "Doffy, ku mohon untuk hari ini saja, jangan mengikuti ku,"
"Ah kau tau, aku lemah jika kau panggil aku dengan sebutan Doffy," ucap Doflamingo sambil menarik dagu name mengarah nya. Melihat wajah name yang penuh memohon ini sungguh doflamingo suka.
"Ok, ok kamu menang. Hari ini aku tak akan mengikuti mu," Sambung Doflamingo yang membuat ku tersenyum dan mataku berbinar binar.
"Ingat untuk hari ini saja. Seterusnya aku akan mengikuti mu,"
Doflamingo bener bener melakukan sesuai dengan janjinya. Setelah tragedi itu Doflamingo langsung pergi meninggalkan name sendirian.
"Hah... Menjengkelkan. Lebih baik aku pindah apartemen dan pekerjaan saja," Pikir Name
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah mengemas baju dan pindah apartemen name tertidur karna kecapekan.
Minami no shimawaaa atakai ♪
Paina-puru-puru,
Atama boka boka, Aho baakaaaaaaa!
♪ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~Ni ban!
Kita no shima wa samuiii ♪
Hyakkoi-koi-koi, Atama
buru buru, Aho baakaaaaaaaName terbangun mendengar suara alarm dari hp nya. Nyawanya belum terkumpul dan name lebih memilih mematikan alarm itu. Tangannya meraba raba nakas di sampingnya dan menemukan hp nya lalu mematikan alarm itu.
"Hei bangun,"
Seseorang berucap membuat name terpaksa membuka matanya serta mengumpulkan nyawanya.
"MINGOOO!!!" teriak Name terkejut dengan kehadiran Doflamingo yang berada di sampingnya. Pelukan di pinggang name semakin kuat.
"Hm? Kenapa kau terkejut. Semalam kita melakukannya," ucap Doflamingo.
"Hah?!"
Name terdiam sambil mengingat ingat kejadian malam. Perasaannya dia baru saja pindah apartemen, dan tertidur karna kecapekan.
"Apa kau percaya? Baju mu saja masih melekat di tubuhmu," ucap Doflamingo yang menghancurkan lamunan ku.
"kau berbohong? Sialan, kerjaannya bikin panik orang terus," kesal name.
"Jadi kau menginginkan kita melakukan 'itu' hm?" Tanya Doflamingo dengan smirk.
"Sialan. Aku tidak Sudi bercinta dengan mu, Mingo. dan pakailah baju mu itu!" Jawab Name sambil mencubit perut Doflamingo yang tak tertutup oleh baju.
"Akh iya iya. Ampun," Doflamingo kesakitan dan melepaskan pelukan di pinggang name.
Kemudian name buru buru bangun dari ranjangnya dan pergi ke kamar mandi tak lupa menguncinya.
.
.
.
.
.
.Selesai mandi Name lupa membawa baju ganti ke kamar mandinya, name hanya membawa handuk nya saja. Hiks. Poor name. Mau tak mau Name keluar memakai handuk yang ia lilitkan di atas dada.
Kriet...
Pintu kamar mandi ia buka sedikit demi sedikit, melihat kondisi apakah aman atau tidak. Dirasa aman, name keluar dari kamar mandi dan menutup pelan pelan pintu kamar mandinya, ia tak mau memancing mangsa nya keluar (alias doflamingo).
Name berjalan dengan berjinjit menuju lemari pakaiannya. Membuka lemarinya dengan perlahan lahan namun pasti.
Name sedikit memajukan kepalanya ke dalam lemarinya, karna ia kesulitan mencari baju.
Gusrak
Gusruk
Gusrak"Pemandangan yang indah,"
Duak...
"AW!"
Name terkejut dengan suara itu dan kepalanya terbentur mengenai sekat lemari baju yang di atas nya.
Handuk yang name pakai pun tanpa sadar terjatuh.
Lalu Doflamingo berjalan semakin mendekati Name yang bener bener naked dan sial.
"Kau ingin menggoda ku hm?" Ucap Doflamingo tepat di telinga name, dan tangannya memeluk pinggang kecil name.
Doflamingo menjilati telingaku dengan sensual.
"ah~"
Mata ku membulat, desahan sialan. Kedua Tangan ku dengan segera menutup mulut ku supaya tak keluar desahan desahan sialan itu. Emut, jilat, gigit doflamingo ulang ulang terus yang membuat kaki name lemas. Pelukan di pinggang name semakin kencang rasanya name ingin pingsan, bener bener nge fly.
"Jangan di tahan. Teruslah mendesah!" Ucap Doflamingo tepat di telinga ku lagi. Kali ini bukan telinga ku lagi yang jadi sasarannya melainkan turun ke bawah, ke leher putih mulus ku.
"Aku bilang jangan di tahan hm," ucap Doflamingo.
Lalu tangan kiri doflamingo berjalan ke atas, meremas dua gunung kembar milik ku.
"Akh,"
Sial, kelepasan lagi.
Doflamingo makin gencar membuat name mendesah keras. Lalu dia menggeser badan ku ke kaca besar di samping lemari baju ku, "lihat, kau sudah kacau, name."
"Ja engh ngan ah di... Gigit," ucap Name dan doflamingo turuti.
"Name, aku tanya. kenapa kemaren kau pindah apartemen dan keluar dari pekerjaan mu hm?" Tanyanya.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?! (Doflamingo X Reader)
FanfictionDoflamingo yang terlalu obsesi terhadap name tapi doflamingo tidak mau bertanggung jawab dan malah menyuruh name untuk menggugurkan kandungan nya. setelah name melahirkan anaknya dan merawatnya, lalu doflamingo kembali kepadanya.... dasar sinting. ...