Sejak Name meninggalkan Doflamingo di cafe. Keesokan harinya Doflamingo memaksa untuk bisa membeli perusahaan tempat name bekerja. Name tak kaget dengan sikapnya itu, name hanya kaget saat kejadian di cafe yang mana Name mengeluarkan keluh kesahnya dan ekspresi Doflamingo hanya diam.
Pagi pagi buta Name mendapat panggilan dari bosnya itu alias bos baru, Donquixote Doflamingo. Name menurut? Oh tentu tidak, Name lebih memilih tidur kembali dan mematikan handphonenya.
Di tempat lain.
Doflamingo sudah tak terbendung emosi nya. Tangannya mengepal, terlihat kedua alis mengerut dan menekan area di sekitar hidung."Name-yaa... kalau kmu terus terusan begini yang ada kamu membuat ku tambah gila terhadap mu, Name," ucap Doflamingo.
.
.
.
.
.
.
.8.30 pagi.
Name pergi ke kantor, ia menikmati hari harinya yang tidak di ganggu oleh Doflamingo. Tidur sendirian di ranjang luas, makan dengan tenang, dan Name tak perlu membuang energinya untuk memarahi Doflamingo ketika ia mabuk saat malam, Name hanya kangen menonjok atau memukul wajah Doflamingo. Itu saja yang ia kangenin.Sesampai di kantor. Name berpapasan dengan Doflamingo. Senyum senang semangat nya berubah menjadi senyum pasrah ketika Name satu lif dengan Doflamingo. Sh!t men. Name memusatkan pandangannya ke layar handphone. Dari lantai 1 ke lantai 3 kenapa begitu lama, pikir Name yang merasa tak enak. Lantai 3 di kantor name adalah lantai teratas, ruangannya selantai dengan bos nya.
Doflamingo menekan tombol pintu lif kebuka.
Pintu lif itu mulai terbuka. Doflamingo membenarkan jas kerjanya sambil menunggu pintu lif terbuka lebar.
Ting
Garp
Doflamingo memegang pergelangan tangan name, dan menariknya pelan untuk keluar bersama dari lif itu. Name mengikuti Doflamingo di belakangnya, ia merasa sedikit sakit di sekitar pergelangan tangannya karna genggam Doflamingo di tangannya semakin kuat, seakan tak mau melepaskan name.
Kriet
Tak
Doflamingo mengunci pintu ruang kerjanya, hanya ada Doflamingo dan Name. Doflamingo menarik paksa tangan name untuk mengikis jarak antaranya yang membuat tubuh Name mendekat ke arahnya dan tangan name satunya yang tidak di genggam oleh Doflamingo menahan badannya di dada bidang Doflamingo untuk tidak menempel dengan badannya. Tangan kiri Doflamingo, ia pindahkan di belakang punggung Name.
"Gadis nakal. Aku sering mengatakannya kan, kalau kau tak akan bisa pergi dari ku ataupun menjauh." Ucap Doflamingo penuh penekanan yang membuat Name diam seribu bahasa. Tangan Doflamingo perlahan masuk ke dalam baju name, mengelus sensual punggung Name. Name hampir kehilangan akal sehatnya karna elusan di punggungnya itu. Sungguh elusan halus di punggungnya itu termasuk kelemahannya.
"Kalau kamu meminta alasan, kenapa. Aku sudah sering mengatakannya karna aku mencintaimu, dan jadilah kekasih ku," lanjut Doflamingo.
"Apa kau berdiam seperti ini, karna merindukan elusan tangan ku di punggung mu. my onna~" lanjutnya lagi yang di akhiri dengan suara deep nya di kata terakhir.
Name menutup mata nya sekilas, menarik napas sekuat kuat nya lalu ia hembuskan kasar. Name mendongakkan kepalanya sedikit ke atas untuk menatap mata pria aneh di depannya ini. "Bagaimana bisa aku percaya dengan omong kosong belaka apalagi kalimat 'aku mencintai mu' itu keluar dari pria bajingan yang sudah membunuh orang yang paling ku sayang,"
"Ah bocah Trafalgar itu ya? Apa Kau masih mengingat nya?" Tanya Doflamingo yang membuat Name memalingkan tatapan matanya.
Tangan Name yang berada di dada bidang Doflamingo mengepal, rahangnya mengeras, rasanya dia ingin menonjok pria tinggi nan arogan ini. Name terdiam dan doflamingo tersenyum kemenangan.
"Jadi kau masih mengingatnya. Padahal aku sudah bilang berkali kali untuk melupakannya," Doflamingo menyeringai genggaman di tangannya Name semakin ia eratkan.
"Gadis nakal,"
Doflamingo berjalan menuju sofanya dan diikuti Name di belakang. Lalu ia menjatuhkan badannya di atas sofa empuk begitu juga dengan Name, ia jatuh kan name diantara kedua kakinya dan badan name beralaskan dada bidangnya.
"Karna aku bos yang baik, khusus kau aku liburkan tapi kau harus puaskan bos baru mu ini," ucap Doflamingo tepat di telinga name. Lalu beralih ke bibir name dan melumatnya.
Skip
.
.
.
.
.Mereka berdua melakukannya sampai jam 6 sore, itu pun karna Name yang sudah tak ada tenaga untung saja Doflamingo menurut. Mereka masih di sofa yang sama, penuh dengan keringat dan cairan cairan mereka. Sekarang posisi mereka adalah name yang menghadap Doflamingo begitu juga dengan Doflamingo yang menghadap ke Name tak lupa ia memeluk tubuh Name yang lemas.
"Lupakan dia," ucap Doflamingo.
Name terdiam, dia benar benar capek karna aktivitas itu dan sekarang Doflamingo malah mau ngajak kelai.
"Aku capek,"
"Kau hanya perlu membalas perasaan ku," ucap Doflamingo.
Name memutar bola matanya, orang di depannya ini benar benar menjengkelkan. Name mengabaikan perkataan Doflamingo dan memilih untuk tidur di pelukan Doflamingo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?! (Doflamingo X Reader)
FanfictionDoflamingo yang terlalu obsesi terhadap name tapi doflamingo tidak mau bertanggung jawab dan malah menyuruh name untuk menggugurkan kandungan nya. setelah name melahirkan anaknya dan merawatnya, lalu doflamingo kembali kepadanya.... dasar sinting. ...