6

93 9 0
                                    

Malam itu Doflamingo benar benar tidak bisa tidur, dia juga tidak minum minum. Biasanya jika Name telat pulang, Doflamingo bakal mabuk sambil menunggu Name pulang, dan berakhir mereka berdua melakukan 'itu'. Malam ini Doflamingo melanjutkan pekerjaan kantornya yang tertunda sambil menunggu Name pulang.

Tak terasa lama matahari sudah menampakkan dirinya. Doflamingo istirahat sejenak, punggungnya ia sandarkan di sandaran kursi, sorotan matanya tak pernah lepas dari pintu apartemen Name. Sampai pagi pun Doflamingo masih berharap Name pulang.

"Name, ku pastikan kmu ga akan bisa jauh dari ku!" Gumam Doflamingo mengerutkan keningnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Di sisi lain. Yang di khawatirkan pun, baru bangun dari tidurnya.

"Hoam," name melihat jam yang masih merekat di pergelangan tangannya, sangking ngantuk nya ia lupa melepas jam tangannya. Jam itu menunjukkan pukul 6 pagi. Tidur hanya beralaskan karpet benar benar bikin pinggang juga punggung Name sakit. Name tiduran di bawah meja kerjanya, ia hanya memakai selimut tebal supaya tidak kedinginan, bantalnya pun dari jaket empuk nya yang ia lipat. Ini lah yang biasa Name dan rekan kerjanya jika lembur.

Name bangun dan pergi ke kamar mandi kantor sambil membawa pakaian barunya yang sengaja ia simpan di kantor.

Selesai mandi, masih ada waktu sekitar 1 jam Name memutuskan untuk keluar kantor membeli sarapan serta Snack penunda lapar.

Dipikir-pikir kemaren itu Name sama sekali tidak memegang hp nya setelah rusak, ia terus fokus ke komputer di depannya juga tumpukan kertas.

Name memasuki cafe yang sudah bertuliskan open. Ia dorong pintu kaca itu dan menghampiri kasir untuk memesan makanannya. Cafe itu lumayan dekat dengan kantor ia bekerja, mungkin singgah di cafe ini tak buruk juga pikir Name.

Name duduk di paling ujung dekat kaca yang langsung menghadap ke luar.

"Aku kepikiran Minggo. Apa dia sudah bangun ya?" Pikir Name teringat dengan Doflamingo yang susah untuk di bangunin.

Name mulai memakan sandwich yang ia pesan sambil menatap ke arah luar jendela.

"Lihatin siapa?" Tanya seseorang yang membuat ku terkejut dan hampir tersedak sandwich.

Uhuk...

Name terkejut saat menoleh ke sumber suara. Matanya membulat, Name tak percaya orang di depannya ini barusan saja ia pikirin.

Orang itu menarik kursi yang ada di di depan Name. Ia duduk satu meja berhadapan dengan Name.

Name terdiam, ia tak tau harus berbicara apa. Orang di depannya menatap Name seperti meminta penjelasan.

"Jelasin!" Tuntut orang itu, matanya menatap tajam Name. Name yang di tetap pun merasa takut, walaupun ia sangat dekat dengan orang ini siapa lagi kalau bukan Doflamingo pria tinggi berambut pirang memakai jas setelan berwarna merah maroon.

Name menarik nafasnya dalam dalam lalu ia hembuskan kasar, "hp ku jatuh." Singkat saja. Paham -kak gem. Eh eh becanda. Gomen gomen. Harusnya Name juga berhak kesal terhadap Doflamingo dengan wanita kemaren pagi itu.

"Kemaren pagi itu, kau pasti melihat ku dengan wanita itu kan. Aku bakal jelasin siapa wanita itu. Dulunya wanita itu asisten ku, sejak insiden dia mabuk sendirian di ruang kerja ku, aku langsung pecat dia dari kantor," jelas Doflamingo tanpa mengalihkan tatapannya dari Name.

"Oh gitu ya? Pagi itu kau buru buru untuk pergi ke kantor dengan alasan ada meeting, sekalinya kau bermesraan sama wanita lain di tempat umum. Sebenarnya apa mau mu? Dari awal aku tidak pernah ada perasaan suka atau sayang ke kamu, aku sudah menyuruhmu untuk buang perasaan mu, lalu kamu maksa buat aku mencintaimu, kmu lakuin 'itu' ke aku dan kemaren pagi itu aku sadar kmu ga akan cukup satu wanita, atau mungkin kamu begini ke semua wanita. Asal kamu tau, sebelum hp ku rusak, aku sering di kirimin foto mu bermesraan dengan cewek lain, yang paling sering foto mu dengan wanita kemaren pagi itu, aku tak mau tau tentang wanita itu siapa, dari mana atau apapun itu. Kenyataannya kau tetap pria brengsek yang pernah ku temui. Jangan mencari ku, aku muak lihat muka mu" ucap Name memakan habis sandwich nya, lalu pergi meninggal Doflamingo yang terdiam.

Why?! (Doflamingo X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang