BAB 5

43 3 0
                                    

.
.
.

Bel pulangan telah berbunyi.

Ali berjalan menuju ruang OSIS dengan sesekali bersenandung. ia berjalan sendirian.

Gino nya kemana? anak itu udah pulang duluan karna di suruh bunda nya.

Beberapa menit kemudian Ali telah berdiri di depan pintu Ruang OSIS.

Ali menghela napas pelan, ia merasa sedikit gugup. Ia juga tak tau, mungkin karna kebanyakan anggota OSIS itu kakelnya?

Atau memang karna Ali jarang keluar kelas kecuali ke taman belakang dan menyebabkan ia tidak terbiasa bertemu banyak orang?

Entahlah.

I have no idea.

Tok

Tok

Tok

Ali menatap gugup pintu di hadapan nya ini.

Cklek

Seorang Siswi membuka pintu itu.

"Eh? Ada apa ya? "

Ali menatap kaka kelasnya dengan gugup. Ia bisa tau bahwa siswi di hadapan nya ini seorang kakak kelas karna lambang yang terpampang jelas di lengan sebelah kiri di almamater berwarna biru tua nya itu.

"Ehm.. Permisi kak, di dalam ada kak Ren ga? " Tanya Ali

"Ren? Bentar ya, gue panggilin dulu. " Balas siswi itu sambil tersenyum, lalu berbalik.

"REN!! "

Teriakan nyaring dan lengking itu menyambut pendengaran Ali, ia sedikit meringis sambil mengusap telinganya.

"APA!? "

"INI ADA TEMEN LO ANJIR"

"SIAPA COK!? "

"GATAU! UDAH CEPETAN, KASIAN DIA NUNGGU! "

Teriakan yang saling sahut menyahut itu membuat telinga Ali sakit. Ia hanya bisa tersenyum kecut saat merasa gendang telinga nya ingin pecah.

Setelah beberapa detik, Ren pun datang.

"Siapa sih? " Tanya nya dengan kesal sambil menatap siswi tadi. Ia belum menyadari adanya Ali disana.

"Ehm.. Kak? " Ali mengintip ke dalam.

"Eh? Oh.. Ali, kirain siapa. Mau ambil kucingnya ya? " Nada suara Ren berubah menjadi lembut, sangat berbeda dengan tadi.

Ali mengangguk.

"Iya kak. "

"Oh tunggu sebentar ya"

"Ehm."

Ali bisa melihat bahwa siswi tadi melirik sinis ke arah Ren yang di balas tatapan sinis juga.

"Apa lo? "

"Apa!? " Balas siswi itu dengan ngegas.

"Wess jangan ngegas dong kak"

"Ya elo sih"

"Nyenyenye" Ren ngacir ke dalam ruang OSIS setelah mengejek siswi tadi.

"ADEK SIALAN! "

Ali sedikit meringis mendengar pertengkaran kecil itu, ternyata siswi di hadapannya ini kakak nya kak Ren.

Berarti dia kelas 12 ya?

"Eh.. Adek, daripada cape nunggu di luar. Masuk aja yok" Ujar siswi itu dengan lembut.

"Ehm, Emang gapapa kak? " Ali menjawab dengan ragu-ragu.

"Iya, gapapa. Btw nama gue Ran, kakaknya si curut itu. " Ran memperkenalkan dirinya sambil menggandeng tangan Ali untuk ikut masuk ke ruang OSIS itu.

Ali mengangguk, ia sudah menduga nya.

Setelah masuk ke ruang OSIS itu, ternyata tidak seramai yang Ali kira. Yang lain pada kemana ya?.

Disana hanya ada sekitar 5 orang termasuk Ran dan Ren.

Ran mengantar Ali untuk duduk di sofa yang tersedia di sana.

"Nama lo siapa? " Tanya Ran dengan ramah.

Ali berusaha membalas senyuman Ran dengan senyuman ramahnya namun masih terlihat sedikit kaku.

Jujur sebelumnya ia tidak pernah duduk sedekat ini dengan seorang siswi dan hal itu membuatnya gugup. Apalagi disamping nya ini kakak kelas 12.

"Nama aku Ali kak. "

"Oh~ Ali ya. Gausah gugup gitu, gue ga gigit kok. " Ran tersenyum hingga menampilkan gigi pepsodent nya.

"A-ah.. Oke kak. "

Tak lama kemudian Ren balik dengan kedua tangannya yang menggendong anak kucing itu.

"Heh Ran! Lo apain adkel gue ampe Ekspresi nya kek gitu" Ujar Ren dengan sewot saat menangkap ekspresi sedikit tidak nyaman diwajah Ali.

"Gue ga ngapa-ngapain kok! Coba tanya anaknya sendiri! " Balas Ran dengan ngegas.

"Masa?" Ren beralih dan menatap Ali.

"Li, lo ga di apa-apain kan sama nenek lampir ini? "

Ali menggeleng.

"Engga kok kak, aku ga di apa-apain. "

Kini giliran Ran yang menatap Ren dengan ekspresi sinis.

"Tuh dengerin. "

Ren memutar matanya dengan malas.

"Ck, yayaya"

"Yaudah, Yok Ali. Gue antarin sampai depan gerbang. " Ali mengangguk dan berdiri.

"Pamit ya kak Ran, permisi. " Setelah mengatakan itu, Ali berjalan pergi meninggalkan ruang OSIS itu dengan Ren yang berjalan di sampingnya sambil menggendong kedua anak kucing itu, yang untungnya kalem dan tidak ngereog.

Ran menatap keduanya dari belakang dengan tersenyum kecil.

"Udah kek keluarga kecil aja. Ren ayah, Ali ibu, terus anak kucingnya anak mereka. "

.
.
.

aww mereka sangat lucu, hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


aww mereka sangat lucu, hihi.

Aku Dan Dia [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang