17

35 7 0
                                    

Pagi ini Hendery sedang membantu sang adik mengemasi baju bajunya karna hari ini Hyuck sudah boleh pulang. Sudah seminggu Hyuck tidak bersekolah, dirinya penasaran apa yang terjadi di sekolah. Hyuck takut sesuatu terjadi pada kekasihnya— Mark Jung. Ya, ciuman malam itulah cara mereka mengutarakan cinta mereka.

Hyuck menghela nafas kesal karna sang kakak sejak tadi hanya diam saat ia meminta untuk bersekolah. Tetapi Hyuck belum bisa bersekolah hari ini karna mommy nya meminta supaya dirinya beristirahat dulu dirumah.

"kakaaakkk!!" Rengek Hyuck pada sang kakak. Keduanya sekarang sedang berjalan keluar.

Hyuck sejak tadi memaksa ingin bersekolah namun sang kakak tidak menjawab sama sekali. Pikiran Hyuck berkata bahwa ada yang kakaknya sembunyikan. Kini keduanya sudah berada di dalam mobil. Hendery berencana setelah mengantarkan sang adik pulang, ia akan langsung berangkat ke sekolah karna dirinya sekarang sudah memakai seragam.

Setelah menurunkan sang adik di depan rumah, Hendery segera menancap gas lagi. Hyuck berdecak kesal dan menghentakan kakinya. Hyuck ingin tau bagaimana kabar Mark di sekolah. Tidak ada yang memberi tahu dirinya bagaimana kabar pria berdarah canada itu.

"Mommy." Panggilnya lemas. Dirinya sangat tidak bersemangat hari ini karna tidak di izinkan sang mommy untuk bersekolah.

"Mommy." Panggilnya lagi. Tak lama kemudiam, Ten keluar dari kamarnya.

"Eh Hyuck sayangnya mommy." Ten berjalan kearah Hyuck dan langsung memeluk Hyuck.

"Mommy. Hyuck pengen sekolah." Rengeknya. Ten langsung melepas pelukannya.

"Besok aja yaa, bear." Ten mengelus surai sang anak. Hyuck merengek lalu berdecak.

"Yaudah. Hyuck mau tidur." Hyuck langsung beranjak menuju kamarnya. Ten hanya bisa terkekeh kecil melihat anak bungsunya kesal.

Sesampainya Hyuck di kamarnya, ia segera merebahkan dirinya. Baru saja Hyuck akan memejamkan mata, ponselnya berbunyi dan membuat dirinya merasa terganggu. Ia segera mengecek siapa yang menelfonnya, ternyata itu Jeno. Hyuck segera menyambungkan telfonnya.

"Hyuck, gue di depan rumah lo." Hyuck langsung terduduk di buatnya.

"Ngapain, Jen??" Ia bertanya

"Lo pengen sekolah kan?? Tapi mae belum ngizinin lo sekolah."

"Jadi maksut lo, lo ngajak gue kabur??" Tanyanya lagi.

"Cepet siap siap, Hyuck. Lo pengen tau kan gimana kabar pacar lo di sekolah." Pacar? Hyuck rasa, dirinya belum memberitahu siapa siapa tentang dirinya sudah jadian dengan Mark, lalu Jeno tahu darimana tentang ini?? Masa bodoh, Hyuck tidak peduli.

"Tunggu bentar, Jen. Gue siap siap." Hyuck bergegas memakai seragam setelah mematikan telfonnya.

Setelah rapi dengan seragam sekolahnya, Hyuck membuka pintunya dengan hati hati. Ia menuruni tangga tanpa suara, Hyuck mengecek dapur dan menatap kamar sang mommy yang tertutup rapat. Di rasanya aman, Hyuck segera berlari kecil menuju pintu keluar. Untung saja misinya berhasil. Setelah memakai sepatu, Hyuck segera membuka pagar dan melihat Jeno duduk di motornya.

"Ayo, Jen. Keburu mommy keluar dari kamar." Hyuck segera memakai helm yang Jeno beri. Keduanya segera berangkat meninggalkan perkarangan rumah Hyuck.

Sesampainya di sekolah, Jeno memarkirkan motornya. Keduanya sudah terlambat 15 menit. Hyuck bergegas masuk kedalam sekolahnya namun Jeno mencekal lengannya.

"Tunggu, Hyuck." Ucapnya. "Lo harus lihat dulu twitter osis sekolah kita." Suruhnya. Hyuck segera membuka ponselnya dan mencari apa yang Jeno suruh.

Nafas Hyuck tercekat melihat foto Mark berada disitu dengan kata kata 'Ketua osis NEO CITY SCHOOL terancam turun jabatan karna scandal besarnya.' Dan Hyuck lebih terkejut lagi membaca komentar komentar postingan itu. Sakit sekali hatinya membaca semuanya. Hyuck ingin berlari masuk ke sekolahnya namun Jeno mencekal lengannya lagi.

HEY BABE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang