3. Marah Tanda Cinta

282 34 0
                                    



Di atas gedung kantor hokage, berkumpullah mereka yang menjalankan misi dengan kesulitan melebihi rank S itu dengan Shikadai menjadi kapten tim dan Boruto sebagai pihak luar yang memandu mereka atau membantu? Jika dibandingkan dengan semua pengalaman yang pria berambut kuning itu miliki, misi ini sudah biasa. Tapi bagi mereka shinobi biasa, sangat mustahil. Karena yang mereka lawan adalah Otsutsuki, dan bukan hanya satu tapi kemungkinan puluhan bahkan ratusan.


Shikadai melirik kesana kemari mengabsen semua anggota yang sudah hadir, Boruto hanya berdiri diam jauh dari mereka. Dalam pikirannya ia berbicara dengan Momoshiki, "Apa sudah semuanya?" tanya Shikadai memastikan.


"Tunggu Shikadai-kun, Sarada masih belum tiba" Cegah Sumire. 


'Kesempatan...' Sedangkan, Boruto yang melihat peluang meninggalkan Sarada mulai bersuara, "Kita tinggal saja" Ujarnya dingin.


Shikadai yang mengetahui akal bulus pemuda itu bersuara, "Tunggu, kita tidak bisa meninggalkannya. Bagaimana pun juga Nanadaime sudah memerintahkan kita akan pergi bersama", peringatnya kemudian. Ia tahu, sebenarnya Boruto memiliki hak penuh dari misi ini melebihi dirinya. Tapi, ia adalah kapten tim bagaimanapun juga suaranya lebih penting.


Boruto membalas Shikadai dengan tatapan dingin, "Anggap saja misi berjalan tanpanya, kalau begitu ayo–"


Namun, sayangnya rencana Boruto gagal saat Sarada tiba-tiba muncul dari arah kejauhan. "Tunggu!" Teriaknya.



Boruto tertegun melihat penampilan Sarada yang berbeda, gadis itu tidak memakai kacamatanya dan bisa Boruto katakan ia sangat cantik. Ditambah pakaiannya yang berbeda, gadis itu tampil lebih feminim. Jantung Boruto berdetak kencang, dan langsung memalingkan wajahnya saat mendengar Momoshiki menggodanya. 


'Cantik, bukan? Jangan munafik hahaha... ' Momoshiki tertawa melihat rencana Boruto yang gagal meninggalkan Sarada. 


"Sarada Nee-chan, kau sangat cantik!" Sarada bersemu merah mendengar celetukan dari Himawari, matanya sedikit melirik ke arah Boruto berharap mendapat respon darinya. Tapi pria itu hanya diam, Sumire yang melihat interaksi mereka berdua hanya tersenyum maklum.


Ya, bisa diakui penampilan Sarada membuat beberapa dari mereka juga sedikit terkejut dengan penampilan gadis itu kecuali Mitsuki, bahkan Shikadai demikian berdehem mengembalikan suasana. "Ehm! Baiklah, kita berangkat"


Boruto dan Kawaki sedikit menjauh, mereka mengaktifkan kedua karma mereka untuk membuat portal yang besar sesuai koordinat yang diberikan Boruto sebelumnya dari penglihatan Jogan miliknya.



Wung!


Portal terbuka dan langsung saja Boruto masuk diikuti Kawaki dan lainnya, portal itu menembus ke sebuah tempat yang minim cahaya. Seperti lorong yang panjang, Boruto menginjakkan kakinya. Ia melihat sekeliling memastikan tempat perpindahan mereka aman dari bahaya.



Tap!


Dive In TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang