"Jeka, Apa urusan bisnis kamu harus selama itu?"
"Aku juga gak tau, Jemian. Tapi kata boss aku emang waktunya 3 hari, gak bisa kurang"
"Yudah, nanti kamu jaga diri disana ya? Maaf saya gak bisa nemenin, dokumen saya juga lagi numpuk dikantor" Jemian membantu sang istri berkemas, memasukan pakaian ke dalam koper.
"Gak papa Jemian, aku ngerti. Aku minta tolong jaga kak Mikel, biarpun dia udah gede tetep aja aku gak mau dia kenapa-napa"
"Iya Jeka, saya bakal jaga dia seperti kakak saya sendiri"
"Makasih Jemian" Jeka tersenyum.
Cup!
"Sama-sama sayang" Jemian mengelus kepala Jeka setelah mencium keningnya.
"Ayuk kita turun, mobil jemputan aku kayanya udah mau sampai" mereka berdua pun berjalan beriringan menuju lantai bawah, meninggalkan kamar.
Ketika sampai didepan pintu rumah, mobil jemputan Jeka telah menunggu.
"Aku berangkat ya, Jemian" Jeka tersenyum lalu beranjak memasuki mobil.
"Iya Jeka, hati-hati dijalan" Jemian melambai dengan senyuman lebar mengantar kepergian sang istri.
"Gitu banget sama Jeka, aku aja sampai dicuekin, gak dianggap, kaya angin doang" Jemian menoleh kebelakang, menemukan Sang kakak ipar yang tengah protes.
"Maaf Mikel, saya kan harus anterin istri saya dulu. Jangan marah ya?" Jemian memeluk pinggang Mikel.
"Iya, iya, aku maafin. Sekarang lebih baik kita berangkat ke kantor, udah mau telat ini" Mikel akan kembali masuk ke rumah jika saja tubuhnya tak direngkuh Jemian makin erat.
"Gak usah, hari ini kita libur, saya udah bilang sama Resepsionis"
"Kok gak bilang sama aku?! Aku kan sekretaris kamu?!" Nada Mikel terdengar kesal.
"Saya maunya liburan sama kamu, kalo saya bilang pasti kamu gak mau jadi saya diem aja" Jemian kecup pundak Mikel yang terlapisi kemeja.
"Emang mau ngapain sih?"
"Saya kangen sama kamu" tangan Jemian bergerak kebawah, mengelus memek Tembem Mikel "dan kangen memek kamu juga" suara Jemian menjadi Serak.
"Nghh... Nanti dulu ih! Kita masih diluar!" Mikel cubit tangan nakal Jemian yang mengelus memeknya.
Tanpa berbicara Jemian bawa Mikel menuju ruang tamu, mendudukan diri dikursi yang ada disana lalu menarik Mikel agar duduk dipangkuannya, menghadap Jemian.
Bibir Jemian langsung menyambar bibir tipis Mikel, melumatnya lalu menyesapnya Kuat. Tangannya sibuk meremas pantat montok yang Mikel miliki, begitu mulus dan kenyal.
"Enghh... Jemihh... Anhh.." Mikel mendesah, menikmati cumbuan memabukan yang selalu berhasil membuatnya terbuai.
Hubungan terlarang mereka berawal dari kebersamaan mereka yang sering bertemu, mau itu dirumah ataupun dikantor, Sebagai seorang lelaki pasti ada kalanya Jemian bernafsu secara tiba-tiba, dan Mikel menawarkan diri untuk memuaskan hasratnya. Percintaan mereka sudah berjalan 2 tahun, hanya beda setahun dari pernikahan Jemian dan Jeka.
"Mnhh... Nghh.. enghh...." Mikel mendorong dada Jemian, ia kehabisan nafas.
Jemian buka kemeja Mikel, lalu meremas Dada Mikel yang berisi. Setelahnya Jemian menyusu didada Mikel, mengigitnya gemas.
"Ouhhh!! Janganhh... Digigithh Jemihh..."
Slurphh
Slurphh