Hari ini adalah konser TDS 3 NCT Dream di Korea, Jeno ingin menyiapkan sesuatu untuk penggemar mereka. Ia sudah bercerita pada Jaemin, hadiah yang Jeno siapkan hanya mereka berdua yang tahu bahkan para member tak mengetahuinya.
"Kamu yakin Jen?" Jaemin bertanya entah untuk keberapa kalinya, tak ingin Jeno menyesal mengambil keputusan.
"Iya Jaem, aku udah yakin. Lagian pasti mereka bakal suka sama kejutan aku kali ini"
"Kalo yang lain pada marah gimana? Kamu bisa abis Jen, mereka gak suka aset mereka diliat banyak orang" Jaemin mengingatkan kembali, jujur saja ia pun tak rela jika Jeno melakukan kejutan tersebut. Tapi disisi lain Jaemin ingin mendukung Jeno dalam hal apapun, itulah alasan kenapa Jaemin tak bisa marah atau menolak ide Jeno.
"Udah, itu jadi urusan belakangan" Jaemin hanya diam menatap kekeras kepalaan Jeno menyikapi hal yang ia anggap kecil namun sebenarnya berdampak besar.
"Oi kalian! Waktunya tampil, kita bawain lagu terakhir biar cepet kelar" Mark datang, menyuruh mereka agar segera keatas panggung.
"Iya Mark" Jaemin berjalan terlebih dahulu lalu disusul Jeno dan Mark dibelakang.
Nct Dream mulai menyanyikan lagu mereka setelah bersiap, semua berjalan dengan lancar hingga berada di penghujung lagu Jeno melepaskan Jaket yang ia pakai, memperlihatkan kedua puting pinknya dengan perut seputih porselen. Sangat menggoda, ditambah peluh yang membanjiri tubuhnya.
"Shit!" Mark mengumpat, menatap tak percaya pada Jeno.
"Bangsat!" Jisung pun ikut terkejut.
"Fuck! Gue tau dia bakal buka baju tapi gue gak duga dia akan semenggoda ini!" Jaemin menatap nafsu tubuh Jeno.
Riuh teriakan penggemar membuat member tersadar dari kegiatan mengagumi tubuh bagian atas Jeno, saat musik telah berhenti Jeno tersenyum ramah dan ingin berbalik badan.
"Etss! Mau kemana kamu, hm?" Tanya Haechan, menangkap lengan Jeno yang akan pergi.
"Mau turun" Jeno menatap bingung pada member yang lain.
"Nanti dulu manis, kamu harus bantu" sahut Chenle.
"Bantu apa?"
"Nidurin kontol kita pake memek kamu" Renjun menepuk pelan celana Jeno, tersenyum tipis menyaksikan raut terkejutnya.
"Ta-tapi kan ki-kita lagi di atas pang- Nghh~ ah!" Jeno mendesah, melupakan kepanikannya ketika jemari Renjun mengusap pelan memeknya dari luar celana ketat yang ia pakai.
"Udahlah sayang, kamu sendiri yang mancing kami buat ngewein kamu di depan para fans. Jadi buat apa malu? Biarin mereka tau kalo Jeno yang mereka kenal cool ternyata cuma lonte memek yang haus kontol gede" Mark berbisik di telinga Jeno, lalu mengecupnya sebentar.
"Anghh.... Janganhh..... Ouhh!" Jeno menggeleng.
Plak!
"Ah!"
"Ini juga hukuman buat kamu karna udah nyebarin aset kami didepan orang lain, lonte!" Ucap Jisung setelah menampar memek Jeno.
"Langsung gas aja, buka tu celana. Udah basah juga, masih aja sok nolak pengen di kontolin" suruh Haechan.
Renjun bersama Chenle menurut, membuka celana serta dalaman Jeno. Saat celana Jeno diturunkan terlihat lendir memek Jeno ikut tertarik layaknya benang, Jaemin yang melihatnya mengambil lendir itu menggunakan jari telunjuk lalu memakannya.
"Enak Jen, iler memek kamu emang manis dari pada madu asli"
Memek Jeno semakin berkedut mendengarnya, pipi Jeno memerah samar. Jeno selalu suka pujian para pacarnya, membuat memek Jeno semakin ingin di rojok.