'Stay With Me'

38 2 0
                                    

Putar lagu Stay With Me Chanyeol feat Punch saat akan membaca.

‼️Based on true story‼️

Happy reading~
.
.
.

"Jin Aladin!"

"Mork!"

-o0o-

"나의 두 눈을 감으면... 떠오르는 그 눈동자," malam ini, saat ingatan masa lalu menyerangku begitu saja. Headset telah terpasang sempurna dikedua telingaku. Sebuah lagu lama dari drama korea terkenal mengalun pelan, begitu saja memasuki gendang telingaku. Hingga suara derasnya hujan tak lagi terdengar.

Mataku terpejam sesaat, menikmati ke mana lagu ini membawaku. Membawaku ke dunia alam bawah sadar, ingatan yang selalu ku kenang. Kisah cinta lama, yang kini telah pudar. Menyisakan perasaan si gadis hingga kini.

~~~

"Jin aladin!" Teriaknya pada siang hari itu, membuatku sadar bahwa aku tengah diejek. "Apa sih?! Nama ku Mijin!" Aku berlari mengejar anak itu sembari tertawa. Tidak ada yang sakit hati ketika saling mengejek satu sama lain.

Dia terus tertawa, hingga tanpa sadar kami diperhatikan teman-temanku dari kejauhan. Mereka seolah sedang menjodohkanku dengan laki-laki gila ini.

Ah, kurang ajar!

Kami memang selalu bersama, tertawa bersama. Bahkan dia pun juga pernah menangis dihadapanku.

Heol...

Semua guru pun tahu sedekat apa aku dan dia ini. Wali kelas ku saja selalu senang melihat kami. Yaampun... kami hanya sekedar berteman, tidak lebih. Kami saja baru duduk dibangku SMP.

"Double M emang lucu, ya?"

"Haha... dasar double M,"

"Heh, kalian mengejek ku, ya?!" Aku berseru lantang. Aku bukan tipe orang yang percaya diri hingga mengira mereka melakukan hal itu. Tapi sungguh, mereka benar-benar mengejek ku!

Mereka menahan tawa kemudian, "nggak kok, PD banget jadi orang." Aku semakin kesal. "Ck, kurang ajar! Aku ini hanya berteman dengannya!" Aku tahu, mereka tidak percaya kata-kataku.

Aku benci ini, jujur saja.

Aku bahkan tak segan-segan mencoret buku ku--sebagai pelampiasan--dengan tulisan bahwa aku hanya berteman dengannya. Aku malu, sungguh. Tapi aku juga tak bisa mencegah mereka.

Hari demi hari berlalu, ejekan dari mereka seringkali membuatku kesal. Pasalnya, aku memang sedang berteman saja dengannya. Lagipula... apa salahnya aku berteman dengannya?

Mark Lee. Jujur saja, dia anak yang jahil. Itu tidak kontras sekali dengan otaknya yang sangat cerdas. Heran. Dia ini makan apa sebenarnya?

Hampir setiap hari aku selalu bersamanya. Hingga suatu hari, saat sedang ada tugas di kelas, busur ku jatuh begitu saja ke lantai. Kami tak sedang bersama, karena jarak bangku kami cukup jauh.

Kemudian, Mark melenggang begitu saja, melewati meja ku sembari memainkan penggaris ditangannya. Busur yang ada di lantai itu ingin segera kuambil. Tapi aku urungkan, karena dia tiba-tiba mengambilnya dan menaruh tepat di mejaku.

Hey, kalian tahu adegan drama korea saat dua orang tengah mengambil satu benda yang jatuh disaat yang bersamaan?

Begitu kira-kira posisi kami. Beruntung siswa lain saat itu sedang sibuk. Mark tak mengatakan apapun, dia hanya mengambil dan pergi begitu saja.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang