Obsessed - dewnani

142 4 0
                                    



   Di sebuah ruangan rias yang sepi, seorang laki-laki manis terpojok di tembok oleh lelaki lain yang tubuhnya sedikit lebih tinggi darinya. Kaki nya terangkat karena sang dominan mengangkat tubuhnya sembari menghirup leher putih miliknya dengan tergesa-gesa.

Pria bernama nani ini mencoba untuk menghentikan pria tinggi itu dengan memukul mukul bahu nya " Dew lepaskan aku. Orang lain akan melihat nya" Ucapnya.

Pria yang bernama dew itu mendongak menatap wajah nani "tak akan ada yang melihat nya. Hanya ada kita di sini" Tapi nani terus memberontak mencoba untuk melepaskan diri dari sang dominan.

Hari ini dewi Fortuna berbaik hati karena mendatangkan sang manager yang mengetuk pintu. Lantas dew pun menurunkan nani dengan sedikit kesal. Ia langsung merapihkan jas miliknya, begitupun dengan nani.

Setelah selesai nani langsung membuka pintu "apa kalian siap? Ini acara meriah dan mewah. Kalian tahu kalian harus bersikap profesional. Dan ingat, akan ada banyak pemilik brand mewah di sini. Jika kalian sudah siap ayo ikuti aku" Ucap sang manager.

Dew memperlihatkan smirk nya kepada nani, membuat nani menjadi gugup saat ini.

  Acara berlangsung dengan lancar, walaupun nani merasa gugup karena terus mendapatkan tatapan dari dew tapi ia lebih memperlihatkan sisi profesional nya di hadapan semua orang.

Setelah acara selesai, dew langsung pergi dengan sang manager karena memiliki wawancara tentang series terbarunya.

Nani merasa lega karena akhirnya ia berpisah dengan dew. Jika ia kembali di tinggalkan berdua oleh sang manager, mungkin hal intim seperti tadi akan kembali terulang.

Kini nani memilih untuk langsung pulang ke rumah nya. Di rumah, nani di sambut hangat oleh keluarganya, tapi ia memilih untuk langsung pergi ke kamar nya karena merasa lelah setelah menghadiri acara besar itu.

   Satu minggu kemudian, setelah acara itu nani di sibukan oleh proses syuting untuk series terbarunya bersama ohm. Nani sangat merasa nyaman bisa bekerja bersama ohm, karena ohm memperlakukan dirinya dengan sangat baik.

Bahkan ohm selalu terlihat lucu ketika sedang mengajaknya berbicara. Ia menganggap ohm layaknya adik kandung nya sendiri.

Saat ini mereka tengah beristirahat setelah melakukan beberapa adegan "phi.. Apa kau lelah?" Nani menoleh kepada ohm ketika merasakan tangan yang melingkar pada pinggang nya.

"Tentu saja. Bahkan kau juga merasakan lelah bukan?" Ohm tersenyum memeluk tubuh nani dengan meletakan kepalanya pada bahu nani.

Nani tertawa mengelus rambut ohm lembut "ohoo nong ku sangat manja" Saat tengah asik, Tiba-tiba seorang pria datang menghampiri meja mereka.

Ohm langsung menegakkan tubuhnya mendongak menatap pria yang datang "dew? Sedang apa kau di sini?" Tanya ohm. Nani terdiam tak ingin membuka pembicaraan dengan dew.

Dew menatap tak suka ke arah ohm "bisakah aku berbicara dengan nya? Hanya berdua" Dew menoleh kepada nani. Ia menekan kan kata katanya di akhir kalimat.

Ohm pun memilih untuk pergi, sebelum itu ia mengelus rambut nani lembut. Setelah ohm pergi dew langsung duduk di hadapan nani dengan memberi tatapan tak suka.

"Untuk apa kau datang kesini?" Tanya nani.

Dew terkekeh dan menjatuhkan punggung nya pada sandaran kursi "bukan kah sudah ku bilang. Aku menyukaimu, jadi menjauhlah dari pria lain selain diriku. Ayolah aku bahkan belum mencoba tubuhmu" Ia tersenyum menatap nani yang sudah di penuhi dengan amarah.

"Dew, kau tak menyukaiku, kau hanya terobsesi oleh nafsu mu sendiri. Biarkan aku hidup tenang" Nani manekan setiap ucapan nya.

"Aku tak akan membiarkan nya, sebelum kau menjadi milikku" Ia tersenyum dan langsung pergi meninggalkan nani di sana.

Nani memijat pelipisnya, merasa pusing akan hal yang menimpa dirinya. Kenapa ia harus di pertemukan dengan orang seperti dew?

  Sudah sebulan setelah dew mengatakan itu. Nani merasa tidak tenang karena ternyata dew menyuruh seseorang untuk mengawasi aktivitas yang ia jalani. Hingga akhirnya ia berada di event yang sama dengan dew, ini adalah kesempatan untuk memberikan dew peringatan untuk tidak menguntit nya lagi.

Di ruang rias yang kini sepi, nani langsung menghampiri dew yang tengah fokus pada ponselnya, dew menatap nani pada pantulan kaca di depan nya.

Ia tersenyum dan menarik nani duduk di pangkuan nya "apa yang kau lakukan. Lepaskan aku, aku ingin berbicara dengan mu" Dew memeluk nani.

"Bicara lah, kita hanya berdua di sini. Aku akan mendengarkan" Ia berbisik di telinga nani.

"Lepaskan aku terlebih dahulu. Ini sangat tidak nyaman dew" Ucapnya Dengan sedikit kesal.

Dew pun akhirnya melepaskan nani. Nani langsung berdiri dan merapihkan pakaian nya "dengar, berhentilah untuk menguntit ku" Dew tersenyum dan membuat wajah seolah terkejut.

"Ahh jadi kau mengetahuinya? Hmm sayang sekali, mereka sangat tak berguna" Ucapnya menatap nani.

Nani menghela nafas nya kasar merasa jengkel dengan sikap dew yang kekanak-kanakan "aku akan memberimu apapun, jadi berhentilah mengawasiku"

Dew tampak berpikir dan berdiri mendekatkan tubuhnya dengan nani "kau yakin akan memberiku apapun yang aku mau?" Tatapan nya turun pada bibir nani yang tertutup.

Nani menahan tubuh dew yang semakin dekat "apapun, yang bisa aku berikan selagi itu bukan hal aneh"

Dew sedikit menjauhkan tubuhnya dan membenarkan rambut nya di depan cermin "kalau begitu... Berkencanlah dengan ku" Nani cukup terkejut dengan permintaan dew.

Dua orang laki laki berkencan? Memang tidak aneh di negara nya, tapi nani masih pria normal yang ingin mengajak seorang wanita betkencan dengan nya. Dan bukan di ajak oleh seorang pria.

Walaupun begitu, nani menyetujui permintaan dew, karena dew mengatakan akan berhenti menguntit nya setelah permintaan nya di kabulkan.

   Di sebuah restoran mewah yang kini dew dan nani datangi. Mereka terdiam setelah menikmati makanan penutup, karena mereka sudah cukup lama berada di restoran ini. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, dew mengantar nani dengan mobilnya.

Di dalam mobil dew terus terdiam seperti ada masalah yang sedang ia hadapi, nani sadar dari awal ia menjemput nya sampai mereka sampai di restoran tatapan dew seperti sedang mendapat masalah.

Awalnya nani tak menghiraukan nya karena merasa lega jika dew tak banyak berbicara seperti ini. Tapi ia tetap merasa tak tega, akhirnya ia pun memberanikan diri untuk memegang tangan dew. Dew menoleh kepada nani dan menatap tangan nya yang tengah di pegang oleh nani "ada apa dew?" Tanya nani lembut.

Dew membalas tangan nani dan menggenggam nya, mencium tangan itu lembut "aku mendapat masalah pada pekerjaan ku" Ia masih nyaman menghirup tangan nani.

Nani tak bisa melepaskan tangan itu, ia merasa tersentuh melihat sisi lembut yang dew berikan "bisakah kau menemaniku malam ini?" Tanya dew dengan tatapan yang sangat lembut. Ia menarik tengkuk leher nani dan melumat bibir yang sangat ia idamkan.

Di pinggir jalan yang sepi, dengan hujan yang tiba tiba turun membasahi jalanan, mereka menikmati setiap waktu yang terasa berhenti. Dengan suasana romantis, sangat mendukung bagi mereka untuk memulai menumbuhkan perasaan baru yang belum mereka rasakan.

Fallen angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang