naughty boy

98 5 0
                                    





   Di sebuah ruangan kepala sekolah kini seorang pria manis terduduk dengan malas, sembari mendengarkan ocehan ayahnya yg kini menjadi kepala sekolah.

Sudah tiga menit sang ayah terus mengoceh karena ia selalu terlambat datang ke sekolah, dan juga tentang kasus barunya yang di pergoki tengah berciuman dengan seorang gadis.

Ayah nya- joss terus memaki nya, menasehati putranya dengan sangat tegas. Tapi nani, putranya benar benar-benar tidak mendengarkan semua nasehat nya, membuat joss merasa jengkel.

Joss mengusap wajah nya kasar dan kembali menatap ke arah nani "jika kau melakukan itu lagi. Ayah tak segan segan memasukan mu ke asrama putra di Chiangmai" Ucapnya penuh penekanan.

Nani menoleh dan tertatih dengan marah "tidak!! Aku tak ingin masuk asrama itu" Ucapnya lalu berlari keluar yang segera di kejar oleh joss.

"Mau kemana kau nani! Ayah belum selesai berbicara" Teriak joss membuat semua para siswa langsung melihat ke arahnya.

Nani terus berlari karena joss ayahnya terus mengejar di tambah sang satpam yang ikut mengejarnya. Tiba-tiba ia merasa lelah dan berhenti tepat di ruangan guru matematika baru.

Dengan cepat ia menerobos masuk dan membuat guru itu menatap ke arahnya dengan raut kebingungan. Nani menatap pria itu "apa yang kau lakukan?" Tanya pria itu.

Di depan nya tertera nama dew jirawat. Merasa kehabisan waktu, nani segera berlari ke dalam dan bersembunyi di bawah meja dew tepat di depan kaki nya.

Dew semakin terkejut dan juga bertanya tanya apa yang terjadi "ku mohon pak, biarkan aku bersembunyi di sini" Ucapnya memohon pada dew.

Belum sempat menjawab, tiba-tiba pintu ruangan terbuka memperlihatkan sang satpam dan juga joss di belakang nya "pak joss?" Ucap dew menatap ke arah joss dan sempat melirik ke bawah.

"Huhh pergilah pak" Ucap joss menyuruh satpam itu pergi, ia masuk ke dalam dan segera duduk di sofa.

"Aku mencari anakku nani. Dia kabur dari ruangan ku, padahal aku belum selesai berbicara dengan nya. Entah apa yang ia pikirkan dia benar benar-benar sangat susah di nasehati" Di sana dew terdiam dan melirik ke bawah menatap nani yang tengah mendongak dengan wajah yang terlihat melas.

Tatapan nani malah membuat dew terpesona, lantas dew pun segera mengalihkan pandangan nya dan kembali menatap joss "apa dia datang kesini dew?"

"Ti-tidak, aku bahkan belum bertemu dengan anakmu. Kau lupa? Aku bertemu dengan nya ketika ia masih berada di taman kanak-kanak" Ucapnya terkekeh.

Akhirnya disana mereka saling berbincang, membicarakan masalalu mereka, yang malah membuat nani menjadi bosan.

Di bawah meja tiba-tiba terlintas pikiran nakal ketika nani menatap kejantanan milik dew yang berada di hadapan nya. Ia tersenyum dan menaruh kedua telapak tangan nya di atas paha dew, membuat dew langsung terdiam membeku.

Tangan nani terus bergerak mengelus paha nya, yang membuat dew merinding merasakan sentuhan itu. Ia melirik ke bawah dan memegang salah satu lengan nani, memberitahu untuk tidak melanjutkan nya.

Tapi nani malah membuat wajah sedih yang membuat dew terdiam. Tangan lain nani kembali bergerak sehingga terkena kejantanan milik dew yang membuat dew harus menahan suaranya "ughh" Suaranya tertahan di tenggorokan.

"Apa kau baik baik saja dew?" Tanya joss.

Dew kembali mengalihkan pandangan nya kepada joss dan mengangguk "aku baik baik saja"

"Dia sudah dewasa, jadi kurasa dia semakin nakal dan sulit untuk di nasehati"

Joss mengangguk "benar, tapi seharusnya dia bisa menjaga citra nya di sekolah. Bukan untukku tapi untuknya sendiri" Di bawah nani tersenyum melihat dew yang sedang menahan hasrat nya.

Nani terus mengelus ke jantanan milik dew sehingga membuat nya menjadi mengeras. Lantas nani pun membuka resleting milik dew yng membuat dew harus kembali menahan tangan nani "kita harus sering mengadakan pertemuan. Kurasa nani akan menyukaimu seperti dulu"

"Hmm aku akan menunggu undangan makan malam darimu joss" Lengah sebentar tiba-tiba dew merasakan miliknya yang sudah bersentuhan dengan lidah nani.

Ia menatap ke bawah dengan penuh kepanikan dan mencoba untuk melepaskan itu dari nani, tapi nani benar benar membuatnya menjadi terangsang dan harus membuatnya menahan desahan nya.

Setelah lama berbincang akhirnya joss berpamitan pergi dan membuatnya langsung menghela nafasnya lega dan menatap ke bawah "unghh apa yangh kau lakukan sshh"

"Bermain" Ucap nani masih terus memainkan milik dew.

Tak lama dew merasakan jika dirinya akan melakukan pelepasan dan mendorong bahu nani untuk menyingkir "keluarkan, aku akan cum" Tak mendengar, nani malah semakin memasukan miliknya ke dalam.

"Ahhhh" Dew melenguh setelah cairan nya keluar. Lantas ia pun menatap nani yang tengah menelan cairan putih itu sembari membersihkan bibir nya.

"Apa yang kau lakukan" Ucapnya menyentak sembari membenarkan resleting nya dan tertatih menatap nani marah.

Nani ikut tertatih sembari tersenyum "aku hanya bermain pak. Apa salah nya?" Ucapnya merasa tak bersalah.

Dew hanya menghela nafas nya kasar sembari mengusak rambut nya "pergi dari ruangan ku!" Ucapnya kembali menyentak.

Nani memajukan bibirnya merasa kesal dan pergi dengan menghentakkan kakinya.

Dew kembali terduduk menutup mulutnya ketika teringat wajah menggoda nani "sial... Anak nakal" Ia merasa frustasi dan berpikir bagaimana jika seseorang mengetahuinya.

Di sisi lain, nani tengah berada di toilet sekolah sembari menatap dirinya di cermin "siall... Mulut ku mati rasa. Miliknya sangat besar" Ucapnya sembari terus memegang mulut nya.

Ia mencuci wajah nya dengan air, tiba-tiba seseorang datang yang tak lain adalah teman berandalan nya-kai "ada apa?" Tanya nya.

Nani berbalik ke belakang "tidak ada. Memang nya kenapa?"

"Tadi ayah mu mengejarmu? Apa yang terjadi?"

"Ahh itu... Seseorang melaporkan ku tentang aku berciuman dengan film"

Setelah itu nani pun memilih pergi dari sana meninggalkan kai sendirian "ohoo sangat manis sekali" Gumam nya sendirian

   Malam harinya, nani lagi lagi harus mengikuti ajakan orang tuanya yang menurutnya sangat membosankan. Ia terduduk menunggu tamu sang ayah yang katanya teman nya saat berkuliah, tapi sampai saat ini orang itu belum juga datang, membuat nani merasa bosan.

Akhirnya ia berpamitan kepada sang ayah untuk pergi ke toilet "ayah, aku ingin pergi ke toilet sebentar" Ucapnya.

Joss mengangguk mempersilahkan nani menyelesaikan urusan nya. Tepat saat itu, teman joss datang yang tak lain adalah dew.

Ia mempersilahkan dew untuk duduk dan mengajak nya mengobrol sebentar sembari menunggu makanan nya datang.

Tiba-tiba seorang pelayan menumpahkan minuman pada kemeja milik dew. Pelayan itu meminta maaf dan segera di maafkan oleh dew "tak apa aku akan membersihkan nya"

Setelah itu ia berpamitan kepada joss untuk pergi ke toilet sebentar. Setelah berada di toilet, betapa terkejutnya dew ketika melihat seorang pria manis yang tadi ia lihat tengah bermesraan dengan pria lain.

Tapi dew tak menghiraukan nya dan segera membersihkan kemeja miliknya "mmphh" Lenguhan nani terdengar keras di dalam ruangan, membuat dew ikut terangsang ketika tak sengaja melihat wajah menggoda nani.

Dengan tergesa-gesa dew menyudahi semua nya dan pergi dari sana. Nani menatap kepergian dew dan tersenyum puas, lalu mendorong pria itu "why?" Ucap pria itu bingung.

"Sial... Aku tak mengenalmu bajingan" Setelah itu nani pun berlari pergi menyusul dew.

Nani menghampiri meja ayahnya dan tersenyum ketika bersitatap dengan dew "kenapa lama sekali?" Tanya joss.

Nani kembali melirik ke arah dew yang juga tengah menatap ke arah nya "tidak ada, aku hanya mengangkat telpn teman ku" Ucapnya sembari tersenyum.



Fallen angelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang