3. berakhir

19 16 1
                                    

"sambutan mu terlalu ramah
hingga aku terburu buru menjadikanmu rumah"

♡♡

Sorry for typo!!
Jangan lupa vote dan bantu viralin ya gais supaya banyak yang baca, love you❤️

****************

《3 bulan kemudian》

Tak terasa bukan? Sudah 3 bulan berlalu aku bersama Rafka, dan 3 bulan ini ia berhasil membuatku jatuh cinta sedalam-dalamnya. akan tetapi, aku harus merasakan yang namanya hubungan LDR dikarenakan ia pergi ke luar kota untuk bersekolah.

Tak apa, aku tak masalah asalkan selalu memberi kabar satu sama lain. Namun, akhir-akhir ini ia jarang mengabariku dan ia juga berubah menjadi sangat cuek aku pun tak tahu alasannya apa, aku sudah bertanya namun katanya tak apa, Sungguh aku sedang bingung sekarang ini.

Tepat pada pukul 19.21 WIB ia menghubungi ku setelah sekian lamanya, tentu saja aku bersemangat dan dengan cepat membuka chatnya. Namun, apa yang ku dapatkan? Ia malah mengirimkan pesan yang amat sangat aku benci!!

RAFKA : kita putus ya?

Deg!! Sungguh rasanya sangat menyakitkan saat melihat isi pesan tersebut, bukan ini yang ku inginka!! BASAR BRENGSEK!!.

TASYA : kenapa? Kita ga ada masalah apa² loh

RAFKA : iya, tapi aku mau putus.

TASYA : ya kanapa anj!!, yang jelas dikit lahh

RAFKA : kamu ga perlu tau alasannya apa.

APA?!! ga perlu tau? Gila ni orang, setelah ia mengirim pesan tersebut dengan cepat aku memblokirnya, sungguh aku sangat kesal dibuatnya.

Lagi-lagi aku tak beruntung persoalan cinta, lagi-lagi aku disakiti begitu saja. Apakah ini karma? Jika ia aku minta maaf, sungguh.

Aku bohong jika tidak menangis dalam posisi sekarang, sungguh ini menyakitkan. Padahal aku sudah begitu mencintainya dan percaya jika dia tidak sama seperti sebelumnya, tapi kenapa? Kenapa mereka semua sama saja.

Dan pada akhirnya aku kembali ke rumah yang telah berpenghuni, dia agung. Seseorang yang tak akan pernah bisa kutemui lagi di orang lain dan .... dimanapun itu.


****************

《1 minggu kemudian》

"Alinn, gue kangen sama diaa." ucap ku setelah sekian lama tidak berkomunikasi sama sekali dengan Rafka, setelah aku membuka blokirannya.

"Yuk bisa yuk lupain dia," jawab alin

"Gaa bisaa, tolong dong lo kasih tau dia kalau gue tu kangenn gitu."

"Gimana anjirr gue ga punya nomernya," jawab alin, aku tahu jika itu hanya alasan karena walaupun ga ada nomernya ia bisa DM saja.

"Tinggal dm begoo."

"Maless banget, tapi ya udah demi LO ni yaa," setelah itu alin membuka aplikasi bernama instagram.

Aku tidak sengaja melihat foto profilnya dan aku menyadari bahwasanya foto itu coupel, sungguh disitu rasanya campur aduk. Antara sedih dan marah ada juga rasa penasaran yang membara.

Bukan aku saja yang menyadarinya tapi juga Alin," lohh kok ppnya kek coupel gitu ya?"

"Berengsek!! Bangsat,"aku segera mengambil ponselku, menghubunginya untuk mempertanyakan persoalan tersebut, tidak mungkin secepat ini ia mencari penggantiku jika tidak dari dulu sudah dekat bukan? Itu sangat tak masuk akal.

Beberapa menit kemudian aku memblokir Rafka, setelah ia panjang lebar menjelaskan persoalan tersebut supaya dirinya tidak di cap sebagai seorang brengsek, sangat lucu.

Sekarang aku sendirian di kamar yang sunyi ini, setelah alin pulang karena sudah ingin malam. Aku sengaja mengunci pintu supaya tak ada yang masuk saat aku sedang menangis sesegukan seperti sekarang ini.

2 jam kemudian.
Dimalam hari ini, tidak ada bintang dan bulan seperti mengikuti suasana hatiku yang sangat jauh dari kata bahagia. menangis, itu sedah menjadi kebiasaan setiap malamnya, bukan hanya karna masalah percintaan namun juga masalah keluarga.

Hidup itu sangat tidak adil, itulah faktanya dan kita harus menerima dengan tetap menjalaninya dan tersenyum untuk menutupi luka.

Aku berdiam diri di kamar, suasana hatiku saat ini bukan nanya sedih namun juga marah, sangat marah dan kesal.ingin sekali aku menjambak-jambak rambut lelaki itu,"anjing!!" umpatku

***************

《Di sekolah》

Jamkos? Itu sudah biasa terjadii, orang-orang yang sedang bermain dan bercanda-tawa bersama teman-temannya. Namun, perhatian mereka teralihkan saat mendengar suara tangisan dan mereka bertanya-tanya kenapa itu?

Asal dari suara tangisan itu adalah dari diriku, aku menangis setelah menceritakan kisahku kepada Dara, dan Darapun menenangkanku yang sedang menangis sangat kencang tersebut sampai berhasil menyita perhatian seluruh orang-orang yang ada di kelas ini.

"Dar, itu tasya kenapa?" tanya salah satu murid laki-laki yang penasaran

"Berak dia," gurau Dara

"HAH!! BRNERAN?" orang tersebut berteriak histeris

"Ya gak lah bego!! Ya kali orang berak malah nangis," jawab Dara

"Ohh ya kirain dia berak di celana gitu."

"DIAM BANGSAT, wahh gue tampol lu yaa," ucapku yang masih menangis.

"Iya iyaa maap."

★~BERSAMBUNG~★


Vote!! Vote!!!❤️

AMERTA DI PROSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang