Pagi menyapa, dengan diriku yang masih teronggok bak gembel di belakang pintu, dengan lingkaran hitam mengelilingi mata serta bengkak di bagian bawahnya. Lantas ingatan tadi malam pun kembali menyambangi kepala, membuat sedikit denyutan tanpa aba-aba.
Kemudian sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, aku kembali meringkuk menggigil, dada semakin sesak dan air mata tak mampu lagi keluar. Mama masih mengurungku.
Hingga pagi kembali menyapa, aku meringkuk di atas dinginnya lantai, dengan sangat baik hati, Tuhan masih mengizinkan matahari untuk menyelimuti hangat dari jendela ke tubuhku.
Baru sadar dengan makanan di atas nakas yang di simpan saat aku masih tertidur. Namun, aku masih tidak nyaman ketika sadar pula bahwa tetangga rumah yang tidak kupedulikan itu sedari kemarin menatapku penuh ketakutan.
Lalu di saat terdengar suara kunci yang memutar, lelaki di seberang kamarku sana bergidik lalu menghilang dari jendela kamar. Bahkan orang-orang tidak peduli ketika melihat diriku seperti ini.
———————
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Tenggelam Di Matamu
Short StoryTentang Jingga bertemu dengan si tinggi Rizly