3- Ghina Fidelya

98 8 0
                                    

Saat melihat kekasihnya melamun Stevano mendekat dan mengambil kursi disamping nya. Menghadap sepenuhnya ke arah Allena, ia pun lalu meniup wajah sang kekasih.

Allena tersentak dan melihat Stevano yang sudah berada disamping nya. Mengerjabkan matanya lalu tersenyum tipis.

"Kamu kenapa hm? Ada masalah?" tanya nya lembut yang dijawab gelengan oleh Allena.

Stevano tersenyum dan kembali bersuara. "Nanti malem kita jalan ya, aku pengen ngabisin waktu malam minggu bareng kamu."

Allena tau hal ini akan terjadi makanya ia sudah memikirkan jawaban yang pas untuk menolak ajakan Stevano.

"Maaf  Van.. aku gabisa soalnya nanti malem, mama sama papa aku ngajak dinner." Allena ber-akting seolah-olah sedih dan memandang Stevano sendu.

"Kalau gitu nanti malem aku ikut dinner aja bareng orangtua kamu, gimana? Sekalian aku meng-akrabkan diri sama calon mertua" Stevano bersikukuh untuk ikut.

Sialan- batin Allena

Tak sengaja mata Allena memandang ke arah pintu dan melihat seorang pria yang berdiri disana. Mata mereka bertemu seperkian detik, setelah tersadar Allena mengalihkan pandangannya.

"Van dengerin aku! ini hari spesial kedua orangtua aku dan aku pengen ngehabisin waktu bareng mereka. Kamu tau sendiri kan kalau orangtua aku itu sibuk kerja." melihat Allena yang terlihat sedih Stevano jadi tak tega, ia menghembuskan nafasnya berat dan mengangguk menyetujui.

Persetan jika Stevano memutuskan nya. Safira tidak peduli karna ia bisa memikirkan caranya sendiri untuk balas dendam. Soal orangtua Allena yang sibuk kerja ia hanya mengarang dan untung saja Stevano percaya.

Setelahnya seorang guru memasuki kelas dan kelas pun dimulai. Disela-sela pembelajaran Allena mengambil handphone nya yang berada di laci dan menghubungi seseorang. Allena mengernyit melihat nama kontak tersebut.


Caleoᥫ᭡


Lo udh tau kn, klo nnti gue krmh?


Hm
Nnti gue jmpt.


Klo lo gmau gush, bkn gue kok yg mnta
Read


Melihat pesan terakhirnya yang hanya di read Allena menghela napas dan memandang ke bangku belakang. Sebelum guru menegurnya Allena kembali melihat kedepan dan menyimpan handphone nya.

Kring! kring! kring!

Akhirnya bel tanda istirahat pun dibunyikan. Seluruh murid berbondong-bondong untuk ke keluar.

Seorang gadis menghampiri meja Allena dan menepuk bahunya pelan. "Woi, bocah! kenapa lo ga bales chat gue!" tanya nya dengan kesal.

Allena tau siapa gadis ini, dia Elvira Alya Amanda– sahabat Allena di novel. Supaya tidak terlihat mencurigakan Allena menyengir dan tertawa pelan. "Sorry brader, namanya juga seleb jadi harus sabar kalau chat nya ga dibales, oke?" Allena tersenyum seperti tanpa dosa yang membuat vira muak dan menarik kerah seragamnya lalu menyeret gadis kepedean itu.

"WOI ANJIRR! LEPASIN!" Allena meronta-ronta lalu menarik rambut gadis di depannya. Elvira meringis lalu melepaskan tangannya.

"Sakit bego! udah ah, ayo ke kantin gue udah laper." kini tangan Elvira berpindah menarik lengan Allena yang di ikuti pasrah oleh sang empu.

Saat di kantin sudah terlihat lautan para siswa-siswi yang mengantre di stan makanan ataupun minuman. Bahkan ada juga yang sudah menyantap makannya. Allena ingat bahwa dia membawa bekal lalu memanggil Vira yang akan menuju ke stan nasi ayam.

"Vir, gue lupa kalau gue bawa bekal. Gue makan di taman belakang aja." Allena langsung beranjak pergi setelah mendapat anggukan dari Elvira.

Sebelum menuju ke taman Allena kembali ke kelas untuk mengambil kotak bekalnya. Setelah itu ia mencari tempat duduk yang kosong karna tempat duduk yang lain sudah di isi oleh siswa yang berada disini sepertinya.

Setelah menemukan nya Allena duduk dan mulai memakan bekalnya. Jika kalian bertanya kemana Stevano? maka jawabannya adalah Stevano sedang bersama Ghina.

Ghina Fidelya sang protagonis wanita di novel "all about you" yang diceritakan bahwa dia sangat mencintai Stevano. Sebelum Allena datang Stevano pun juga mencintai Ghina. Tapi kehendak berkata lain, Stevano terpengaruh akan rayuan dan bualan Allena hingga sanggup berselingkuh. Ghina yang mengetahui itu tentu saja sangat marah.

Seperti karakter pada umumnya, mau bagaimana pun tentu saja seorang protagonis mempunyai sifat lemah lembut, penyayang, baik hati, dan memiliki kesabaran yang tiada batas.

Ia mendatangi Allena dan memohon untuk memutuskan kekasih-nya itu. Tentu saja langsung di tentang keras oleh Allena. Enak saja! ia sudah sampai sejauh ini dan gadis didepannya ini malah memintanya memutuskan Stevano? tidak akan! sebelum balas dendam nya terpenuhi!




Minta vote nya dongg, boleh? tenang vote doang ga bayar kok. Kamu juga ga bakal rugi!

Oiyaa gimana klo kita saling follow??

Makasieee untuk yang udah baca⛄and smpai jumpa di next part

bye👋

Villain TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang