01

784 79 2
                                    

Kakinya terus melangkah dengan mata yang terus menatap sekeliling hanya ada warna putih kosong

Dirinya seorang remaja laki-laki yang kebingungan akan apa yang terjadi

"Halo? Ada orang di sini?"

"....."

Remaja tersebut terus berteriak berharap ada orang lain selain dirinya di sana

"Aaaaa!"

Tubuhnya secara refleks terduduk dengan tangan yang menutup kedua telinganya ketika suara teriakan seseorang menggema

"Tolong jangan makan gw, gw ga enak makan aja noh sapi pak Yanto di samping rumah gw"

Dengan posisi masih sama remaja tersebut terus mengeluarkan jeritan takut

"Wehh"

Pundaknya di pegang dari belakang membutnya tersentak

Takut menoleh kebelakang

"Justin"

"Kok Lo tau nama gw? Setan dari mana Lo?"Justin remaja tersebut masih terus berjongkok mengira jika sosok di belakangnya setan menyeramkan

" Kamu jangan takut "

Justin dengan berani menoleh kebelakang, lantas matanya terbelalak ketika menemukan seorang anak remaja laki-laki yang sepertinya lebih muda darinya

"Siapa Lo?"

Justin berdiri menatap remaja laki-laki yang tersenyum di depannya

"Kenalin aku jeongwoo, park jeongwoo"

Justin membalas uluran tangan dari jeongwoo pemuda manis ini seketika membuat Justin terkesima dengan senyumnya

"Lo cowok kan?"

Jeongwoo sendiri mengangguk

"Kok Lo cantik banget?"

"Ihh gembel"

Jeongwoo menutup wajahnya dengan kedua tangan

"Yeee gombal kali ege"

Justin menoyor dahi Jeongwoo yang masih salah tingkah di tempat

"Maaf typo hehe"

**Kehidupan kedua**

"Jadi sekarang bisa jelasin kenapa gw disini?"

Justin menatap jeongwoo dengan serius, Justin sangat ingin tahu sekarang terakhir yang ia ingat ketika menelan 2 butir obat yang ia simpan dan konsumsi selama 3 tahun lebih ini

"Jadi yang pertama, kita sama-sama udah ga ada, kehidupan kita sama-sama menderita, terus yang kedua...salah satu dari kita bisa hidup kembali antara kehidupan yang dulu apa kehidupan yang lain"

"Hah maksudnya?"ujar Justin menatap bingung

"Misalnya kamu Justin hidup kembali tapi bisa milih antara kehidupan kamu atau kehidupan aku"jelas jeongwoo membuat Justin kembali berpikir

"Dan aku udah ga kuat Justin kamu lanjutin aja"jeongwoo tersenyum pahit, hidup menderita bukan lah keahlian jeongwoo untuk bertahan

"Gw..."

"Aku mohon, fisik dan mental aku ga sekuat kamu Justin"jeongwoo meneteskan air mata menggenggam tangan Justin memohon agar Justin mau melanjutkan hidupnya

"Oke, gw bakal lanjut tapi gw..."Justin menghentikan ucapannya menatap kebawah

"Kamu bisa lanjut kehidupan aku kalo kamu ga mau kehidupan lama"jeongwoo tersenyum senang akan jawaban dari Justin berusaha meyakinkan Justin agar tetap pada pilihannya

Kehidupan Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang