03

702 67 0
                                    

"Lo suka adek gw?"

Pertanyaan itu terlontar dari mulut jefian membuat haruto gugup

"Kasian Lo to harus suka sama dia"

Jefian menggeleng dan duduk di sofa membuat haruto bingung

"Kenapa emangnya?"haruto juga kembali duduk di sofa samping jihoon yang sendiri tadi memperhatikan bahkan sendiri interaksi haruto dan Justin kebanyakan 10 lainnya hanya diam

"Eh lo tau adek gw itu baru sadar dari koma 2 hari terus pas adek gw bangun dia jadi aneh, biasanya tuh anak datar kek triplek, brandal, sampe bicara kasar bener sekarang mah Baek dia, polos, ramah liat aja ntar sifat aslinya"

Jefian menceritakan sikap Justin yang berubah karena koma 2 harinya

Haruto hanya diam, masa bodo sekarang haruto tau arti cinta dan suka yang sebenarnya

"Gw suka adek Lo jef"

Jefian menggeleng heran tak tahu jalan pikir temannya ini

"Nih adek Lo bawa cola tadi buat kita lebih satu mungkin buat Lo"

Salah satu lelaki dengan wajah khas jepang menyodorkan kaleng cola ke depan jefian

"Kebiasaan tuh anak"

Akhirnya mereka memutuskan mengobrol dan bercanda ringan

**Kehidupan kedua**

Justin menatap pantulan dirinya di depan cermin Hoodie baby blue kebesaran di tubuhnya bahkan celana pendek yang ia kenakan tertutup Hoodie yang justin kenakan

"Gw baru nyadar tubuh gw kecil juga ya"

Justin mah bodo amat akhirnya setelah itu ia lebih memilih keluar dari kamar dengan pakaian minim sepertinya itu membiarkan setiap pandangan orang di ruang tamu menatap ke arahnya

"Justin bisa ga sih pake baju yang sedikit wajar"

Jefian menghela nafas lelah dengan tingkah adiknya ini

"Mentang-mentang di sini banyak cogan coba"

Justin hanya mencibir kesal lantas berjalan menuju pintu keluar hari ini berniat ke mall dengan mobil abangnya untuk membeli buku dan pulpen untuk kuliahnya

"Mau kemana?"

Suara bariton menghentikan langkahnya berbalik melihat semua pasang mata yang tertuju padanya

Justin menyadari jika haruto yang bersuara lantas tersenyum gemas ia menaruh kedua tangannya di belakang

"Mau ke mall beli peralatan kuliah"

Haruto berdiri dari duduknya mengambil jaketnya dan kunci mobil yang ia bawa

"Ganti baju aku tunggu di luar"

"Ngapain ganti baju lebih enak gini"

Haruto menatap Justin dari atas sampai bawah menunjukkan senyum miringnya menarik tangan Justin keluar

"Jangan pulang kemalaman!"teriakan jefian tak gubris sama sekali haruto Membawa Justin masuk ke dalam mobil Ferrari merah yang terparkir di halaman dengan berbagai kendaraan yang terparkir rapi

Justin menatap haruto yang tampak berwajah datar namun Justin bodo amat ia senang karena tak di suruh mengganti pakaian namun kesenangannya hanya haluan semata

Kehidupan Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang