Setelah mereka menghabiskan makananya liam membayar dan mereka memutuskan untuk pulang
"Nanti uangnya aku ganti ya " ucapnya ia merasa tidak enak pada liam
"Gausah lo itu cewe gw wajib gw yg bayar" jawab liam
"Ga papa liam nanti aku ganti ya "kekehnya ia benar benar merasa tidak enak
"Hust diem "
Liam menggandeng tanganya menuju parkiran untuk mengambil motornya
Namun hp di saku celananya bergetar, membuatnya mengehentikan langkah dan ternyata tertera nama alena memanggilnya, ia segera mengangkat telfon tersebut
'halo kenapa len' liam membuka suara terlebih dahulu
"Siapa liam yang telfon" tanya aiy kepo siapa yang menelfon pacarnya
"Alena" jawab liam tanpa melihatnya
Ia hanya ber oh iya saja feeling tidak enak
'liam kamu bisa jemput aku ga, aku lagi di toko buku jauh dari rumah aku , aku takut udah malem ' jawab alena di sebrang sana
'aku lagi di luar sama rayina, coba minta tolong sama yang lain' jawab liam
'aku udah minta tolong sama mereka tapi mereka lagi sibuk yaudah kalo kamu lagi sama rayina gapapa aku bisa pesen gojek' jawab alena sedih
Liam merasa tidak enak dan ia khawatir terjadi sesuatu pada sahabatnya tersebut
'yaudah aku jemput kamu jangan pulang dulu tunggu sebentar di sana ya' akhirnya ia memutuskan akan menjemput alena liam merasa sangat khawatir
'terus rayina gimana?' tanya alena ia merasa tidak enak pada gadis itu
'aman itu yaudah aku matiin ya kamu tunggu di sana' jawab liam sebelum mematikan panggilan tersebut
Rayina cengo mendengar jawaban cowo di sampingnya inibisa bisanya lebih milih menjemput sahabatnya dari pada mengantarkan pacarnya pulang
"Terus ku gimana liam" tanyanya ia sangat merasa kesal
"Lo pulang sendiri ya kasian alen dia penakut " liam menjawab santai
"Kamu kira aku berani hah" ia mulai tersulut emosi mendengar jawaban pacarnya itu , ia juga cewe punya rasa takut kali
"Ojek banyak jangan bikin ribet" jawab liam menghela nafas
Aiy geleng geleng kepala tidak habis fikir mendengar jawaban pacarnya tersebut
"Yaudah kenapa ga alen aja yang kamu suruh naik ojek , kamu yang jemput aku harusnya kamu juga nganterin aku pulang " jawab gadis itu mulai berkaca kaca
Liam menghela nafas
"Alen kesehatanya lemah aiy gw takut dia kenapa kenapa plis lo ngerti yaa" jawab lembut liam ia mengelus kedua pundak gadis di depannya ini
Aiy menundukkan kepalanya menarik nafas panjang
"Yaudah gw pergi duluan ya , nanti kalo lo udah sampe rumah kabarin gw " pamit liam ,ia menariknya ke dalam pelukan dan mencium kepala gadisnya
Ia hanya menganggukan kepalanya , ia tidak berani menatap liam bisa bisa ia menangis disini
Liam melepaskan pelukanya dan menaiki motornya , ia melambaikan tangannya kepada sang pacar ia menghela nafas melihat aiy tidak membalasnya bahkan dia melihatnya saja tidak ia merasa tidak enak dan bersalah
Liam melajukan motornya meninggalkanya dan pekarangan cafe tersebut ia hanya ia hanya bisa menghela nafas dan sadar diri
"Huh cari ojek dimana coba batre hpku aja abis " sekarang ia benar benar bingung apakah dia harus pulang dengan jalan kaki malam malam seperti ini , sepertinya memang harus seperti itu
Langkah demi langkah aiy lewati ia mulai kelelahan ,malam semakin gelap dan sunyi membuat bulu kuduknya merinding ia mulai merasa takut bukan takut kepada hantu tapi bisa saja kan ada orang jahil atau preman karna hal itu sangat rawan saat malam hari
Tiba tiba ada cahaya dari motor menyorot dirinya dan motor tersebut berhenti di sampingnya ternyata itu adalah bara sahabat liam
" Ngapain lo malem malem di jalan sendirian" tanya bara heran pasalnya sekarang sudah malam dan ada gadis sendirian di jalan sepi ini
"Aku abis pergi sama liam tadi sore" ia menjawab bingung
"Lah terus kemana tu anak kok lo sendirian di jalan begini "
" Liam ada urusan penting jadi dia pulang duluan " ia tidak berani menjawab jujur pada cowo di depanya ini
Bara hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban rayina , bagaimana bisa cowo meninggalkan pacarnya dan membiarkanya pulang sendirian
"Yaudah ayo gw anterin pulang bahaya cewe sendirian malem malem begini " ajak bara tidak mungkin ia membiarkan cewe malam malam pulang sendirian apalagi ia sudah menganggap rayina sebagai adiknya
"Emang ngga apa apa rumah kita engga searah bar" gadis itu menjawab ia sedikit tidak enak jika bara mengantarkanya pulang rumahnya dan bara itu sangat jauh dan jalanya berlawan arah
"Iya gapapa santai aja mana mungkin gw biarin lo pulang sendiri ayo naik " jawabnya meyakinkan rayina
Rayina mengangguk dan menaiki motor bara yang tingginya sama seperti motor liam
" Sorry ya gw gabawa helm soalnya gapernah boncengin siapa siapa juga " bara merasa sedikit tidak enak
"Iya ga papa kamu mau anterin aku pulang aja makasih banget hehe" jawabnya padahal ia sangat bersyukur bertemu bara malam ini
Bara hanya menganggukkan kepala dan menyalakan motornya pergi menuju rumah rayina ia mengetahui rumah gadis tersebut karena ia dan teman teman liam lainya pernah ke sana saat ulang tahun gadis tersebut
Ia akan menasehati temanya itu besok, bukan bermaksud ikut campur namun kali ini sedikit keterlaluan meninggalkan pacarnya sendirian malam malam begini bukanya mengantarkan pulang lebih dulu
Segini dulu yaa jangan lupa vote dan komen jangan lupa folow juga biar tauu update cerita ini yaa
Dukungan kalian penting buat aku
Sayang kalian banyak banyak 💗 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS JARAK
RandomPunya cowo ganteng,tapi mesum sukanya nenen!!! Ngambekan pula siapa dia? Caliam chaykawahid namanya Cowo ngeselin tapi ngangenin!! Cowo siapa? Jelas cowo saya mau tau kisahnya? Ayo baca!!!?