sembilann

10 2 2
                                    

Saat kedua cowo itu memasuki area kantin banyak pasang mata yang menatap mereka berdua , mereka adalah liam dan bara mereka berjalan santai ke arah kedua sahabatnya afdal dan tirta

"Gw kira gabakal nyusul kalian" ucap afdal

"Laper" jawab bara yang di angguki liam

Afdal hanya menganggukan kepalanya tanda ia mengerti , sedangkan tirta diam dan fokus menyantap makanannya

Tiba tiba alena datang menghampiri keempat cowo tersebut

"Haii " sapanya pada sahabat sahabatnya

"Sini duduk" suruh liam ia menepuk tempat di sampingnya

Alena tersenyum dan duduk di samping cowo itu

"Eh len gimana lo sama nando kelas sebeleh" tanya afdal padanya

"Ga gimana gimana sih gw gasuka ma dia" jawab alen sekenanya

"Jangan goshting anak orang kasian len" tirta ikut menimpali

Alena mendelik tajam mendengar hal tersebut, ia tidak menggosting cowo itu , dia sendiri yang selalu mendekati dirinya

"Coba deh lo buka hati buat si nando daripada sendiri terus gangguin hubungan orang lain" ucapan afdal membuat liam menatapnya tajam

"Emang gw ganggu hubungan siapa gw ga ganggu siapa siapa ko" tanya alen ia mendengus

Afdal hanya mengedihkan bahunya acuh , ternyata dia tidak sadar diri

"Udah udah jangan berantem pada makan aja mending" lerai bara melihat suasana mulai panas

" Gausah di dengerin yang afdal bilang" ucap lembut liam padanya

Alen hanya mengangguk

" Gw mo pesen makan kalian mau pesen apa li, len" tanya bara

" Eh gw aja yang pesen bar" jawab alen ia bangkit dari tempat duduknya

" Gausah kamu duduk aja biar bara aja" liam menyuruhnya untuk kembali duduk

" Gausah aku aja , kamu mau makan apa " tanyanya pada liam

"Bakso aja minumnya le mineral , bener gapapa?" Liam kembali bertanya padanya

"Iya gapapa beneran"

" Kalo lo bar mau makan apa" sekarang ia bertanya pada bara

"Samain aja kaya liam"

Ia mengangguk dan pergi ke stand bakso di kantin

Setelah kepergian alena liam dan bara hanya memainkan ponselnya masing masing , tapi ada kejadian yang membuat seisi kantin mengalihkan pandangannya

Pyarr

Suara mangkok terjatuh terdengar keras memenuhi kantin, terlihat alena sudah bersimpuh di tanah dan lenganya terkena kuah panas dari bakso tersebut, dan terlihat rayina berdiri wajahnya terlihat syok dengan kejadian yang baru saja ia alami

Liam afdal bara dan tirta bangkit dari duduknya dan menghampiri alena dan rayina

"Apa yang terjadi len" tanya liam sambil membantu alena berdiri ia meniup tangan alena yang sedikit memerah

Mata alena mulai berkaca kaca lenganya terasa perih dan panas, sedangkan rayina menunduk ia merasa takut

" Apa yang terjadi aiy?" Tanya bara pada rayinya

" Tadi aku lew-

Belum sempat rayina menjawab pertanyaan dari bara alena lebih dulu menjawabnya

" Hiks tadi rayina nabrak aku pasti ga sengaja kan aiy?" Jelas alena membuat rayina geram pada gadis itu

" Bener yang alen bilang?" Kini liam yang bertanya padanya

Ia menggeleng sebagai jawaban, membuat liam geram

" Gw tau kalo lo marah sama alena tapi gausah jadi jahat kaya gini Rayina Rahma ayuma" tekan liam wajahnya terlihat memerah

Sedangkan rayina menunduk takut bahkan matanya sudah berkaca-kaca, bara afdal dan tirta tidak bisa membiarkan hal tersebut

" Dia cewe liam" geram bara pada sahabatnya

"Kita selesain nanti " ucap liam tajam pada gadis itu sebelum pergi membawa alena untuk mengobati lengannya ke uks

Bara menghela nafas melihat kelakuanku salah satu sahabatnya, afdal mengajak Rayina untuk duduk terlebih dahulu dan memberi cewe itu minum , setelah rayina terlihat sedikit tenang barulah mereka akan bertanya

" Sebenernya apa yang terjadi tadi ?" Tanya bara lembut

" Tadi talu sepatu aku lepas terus mungkin ga sengaja keinjek sama alena dan aku ga sengaja nabrak dia " jawabnya ia menundukkan kepalanya

Bara dan yang lainya mengangguk tanda mereka paham

"Aku ga sengaja ,liam marah banget sama aku " lirihnya

"Hustt udah ya tenang, nanti kita bantu jelasin ke liam " afdal mencoba menenangkan rayina

" Iya aiy tenang aja ada aa tirta santai aja" tirta ikut menimpali menenangkan gadis itu

"Makasih ya" ucapnya tulus pada meraka bertiga

Dan ketiganya mengangguk syukurlah setidaknya gadis itu sedikit tenang, tidak seharusnya liam seperti tadi , padahal belum ada penjelasan dari pacarnya sendiri

" Yaudah udah mau bel aiy balik ke kelas yaa tenang aja nanti kita yang jelasin ke liam" ucap tirta

Gadis itu mengangguk dan tersenyum kepada mereka bertiga " makasih"

"Iya sama sama santai aja kaya sama siapa aja "jawab afdal

Rayina beranjak pergi dan meninggalkan area kantin, sisalah afdal tirta dan bara

" Makin kesini liam makin keterlaluan" ucap tirta tak habis fikir dengan kelakuan temanya itu

" Iya bener kek sekarang ada masalah mulu tu bocah" afdal ikut menimpalinya juga

Bara hanya diam namun fikiranya sama seperi kedua temanya itu

" Kita jangan ikut campur terlalu dalam selama itu ga keterlaluan banget , kita liat aja dulu" jelas bara membuat keduanya mengangguk

Kring kring

Bel masuk berbunyi membuat ketiganya beranjak bangun dari tempat duduk , berjalan ke kelas Mereka memutuskan untuk tidak membolos dan akan mengikuti pelajaran kali ini , mereka juga butuh ilmu agar dapat lulus sma nanti, mereka meninggalkan kantin dan tak lupa membayar semua makananya.

Jangan lupa vote coment dan folow akun ini yaa

Dukungan kalian penting buat aku...

Sayang kalian banyak banyak 💗 💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BATAS JARAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang