03 [sahabat]

226 27 10
                                    

memangnya ada yang mau temanan sama anak haram kayak lu"

"gue bukan anak haram"

"terus siapa nama ayah lu?"

"nama ayah gue...."

"lu gak tau, berati lu memang anak haram"

"terus kenapa?. masalah buat lu"

"Eh?"

mereka bertiga menoleh ke belakang, terlihat Gempa berdiri dengan kedua tangan di lipat di depan dada. raut wajahnya terlihat datar, dan juga tatapan matanya tajam setajam silet.

"gue tanya terus kenapa kalau dia anak haram?. memangnya itu membuat lu bertiga terganggu"tanya Gempa dengan nada dingin.

"gak usah jadi pahlawan kesiangan sialan, lu lebih baik pergi"

"kalau gue gak mau, lu pada mau apa?"tanya Gempa.

"lu ini, lu berdua ajar itu bocah sampai gak bisa jalan"

kedua siswa itu berjalan ke arah Gempa, sebuah tinju di di berikan salah satu dari mereka untuk Gempa. Gempa masih berdiam diri di tempatnya berdiri.

"gue udah bicara secara baik-baik, tapi kalian malah begini. baiklah gue layani kemauan kalian, tapi jangan salah gue kalau terjadi apa-apa"ucap Gempa

Gempa berjalan santai ke arah kedua remaja yang sudah memukulnya, dia mencekam bahu keduanya sedetik kemudian Gempa membanting ke dua remaja itu dengan mudah, kedua remaja itu langsung pingsan di tempat.

"kini ganti lu"ucap Gempa

remaja yang melihat kedua anak buahnya pingsan langsung lari kocar-kacir meniggalkan kedua remaja itu.

Gempa berjalan ke pojok ruangan di mana seorang remaja sedang berjongkok sembari melindungi kepala nya menggunakan kedua tangan. Gempa berlutut mengunakan satu kaki, dia ingin bicara dengan remaja yang terlihat menyedihkan itu.

"lu gapapa?"tanya Gempa lembut, takut melukai perasaan remaja itu.

"iya"

"gue gempa lu?"tanya Gempa

"Fang"jawab remaja itu yang ternyata bernama Fang.

Gempa memegang pundak Fang, membuat remaja itu mendongakkan kepalanya guna menatap Gempa.

"lu duduk bareng gue aja, bagiamana?"tanya Gempa

"gak masalah?"tanya Fang.

Gempa menggeleng. "gak, gue juga duduk sendiri"

"terimakasih, sudah mau bantuin gue, gem"ucap Fang

"gak masalah. gue juga tau bagaimana rasanya di berlakukan seperti itu"ucap Gempa

"gam, gue boleh berteman dengan lu?"tanya Fang.

"boleh dong, gue akan jadi tepat lu bersandar. gue janji akan selalu bersama dengan lu, gue juga akan menjadi sosok ayah bagi lu fang"ucap Gempa

Fang menatap manik coklat keemasan Gempa, dadanya seketika terasa hangat dan tenang. tanpa sadar Fang menarik tangan Gempa untuk duduk di meja nya. sementara Gempa tersenyum, setidaknya dia mendapatkan teman walaupun harus sedikit berkelahi.

sejam kemudian guru masuk ke dalam kelas dengan membawa buku di tangan nya. guru tersebut mulai mengajar di depan kelas, dan di perhatikan seksama oleh semua siswa.

saat sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Gempa merasa ingin ke toilet. setelah mendapatkan ijin Gempa langsung berlari ke toilet laki-laki yang berada di sebelah kelas nya.

I will protect you (Gempa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang