I will protect you (Gempa)

06[kontrak?]

ruang hampa adalah ruangan yang berwarna putih dan tidak ada apapun di dalamnya, luas ruang ini juga tidak terbatas sehingga membuat seseorang akan menjadi gila jika terlalu lama berada di ruangan ini. ruang hampa hanya terdapat di alam bawah sadar manusia dan berbatasan duniawi dengan alam baka.

kebanyakan orang akan terkejut apabila terbangun di ruang hampa sendirian tanpa seorang pun atau tanpa apapun di sekelilingnya hanya warna putih yang memenuhi setiap sudut. orang yang berada di ruang hampa biasanya adalah orang yang berada dalam keadaan kritis dan akan segeralah menemui ajalnya, orang koma juga bisa berada di sini tapi sedikit berbeda.

di tengah kehampaan terdapat seorang remaja duduk, dari tatapan matanya bisa diketahui bahwa dia berdiri di antara bingung, kaget, dan gelisah. dia menoleh ke kanan ke kiri mencari sebuah jalan sepertinya, setelah beberapa jam dia di situ akhir nya dia memutuskan untuk berdiri dan melangkahkan kakinya untuk menelusuri tempat itu.

saat menelusuri dia menemukan sebuah benda membentuk bulat berwarna emas bercampur merah melayang. karena di dorong oleh perasaan penasaran dia melangkah mendekati benda bulat itu sedikit demi sedikit, saat hampir menyentuhnya dia merasakan kakinya seperti terkena tetesan air dia melihat ke bawah alangkah terkejutnya bahwa di bawah kaki- tidak sekelilingnya sudah menjadi lautan.

"APAKAH?!"

"tempat macam apa ini?!"

karena panik dia berteriak kencang sehingga mengakibatkan air bergelombang dan membuatnya terombang-ambing.

"Jangan lah kau panik wahai manusia"

suara yang endah dari mana asalnya terdengar sangat jelas, dia menoleh ke atas yang dia yakini sebagai sumber suara. kedua manik berbeda warna itu terbelalak lebar saat melihat benda besar dan memiliki panjang yang sangat panjang sampai mengelilingi remaja itu menatap tajam ke dirinya.

"lu ini apa?!"

"ahahahah, aku adalah naga yang terpilih langsung oleh sang satria suci dan berani. dan kau adalah orang yang terpilih"

"Kristal Gempa Ardiansyah"

terkejut.

iya, itu membuat Gempa terkejut dari mana naga itu mengetahui namanya. perasaan dia tidak pernah sekali pun bertemu dengan sosok naga atau mahluk lain yang bukan berasal dari dunia nyata atau bisa di sebut legenda, gaib, atau apapun itu.

"dari mana lu mengetahui nama gue?!"

"karena kau adalah orang yang terpilih"

"bisa tidak jangan mengulangi kata itu terus menerus. gue muak" ucap Gempa, dia menatap tajam naga yang berada di depannya ini.

Naga itu tertawa terbahak-bahak sebelum dia menurunkan kepalanya sampai ujung hidungnya hampir dekat dengan Gempa, dia menatap remaja yang berada di depan dengan tatapan dingin tapi juga bijaksana memperhatikannya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"kau sama dengan dia."ucap naga itu, kening Gempa berkerut.

"siapa yang lu maksud?"tanya Gempa.

"itu tidak penting. sekarang aku akan bertanya ke dirimu kristal, apa yang akan kau lakukan jika aku membunuh keluarga mu?"tanya Naga itu.

mendengar nya membuat amarah Gempa tersulut, dia dengan berani melompat menaiki hidung naga itu dan berdiri tepat di depan mata sang naga.

"aku tidak tahu siapa dirimu dan apa alasan mu membawa ku kemarin. tapi jika kau menyentuh seujung rambut pun dari keluarga ku maka jangan harap bisa melihat langit lagi besok"ucap Gempa. suasana di sekitar mereka juga mendadak menjadi suram dan berat.