02 [awal sekolah]

280 26 3
                                    

apa yang di khawatirkan Amato benar-benar terjadi, Gempa sedang obati oleh Mara sembari memarahinya karena pulang dalam keadaan basah.

salahkan Gempa yang secara tidak sopan nya langsung menendang pintu utama sehingga membuat semua orang kaget.

Mara yang melihat putra ketiga nya pulang dalam keadaan basah dan hanya memakai kemeja coklat dan tanpa sepatu langsung menarik telinga Gempa. Mara juga menyuruh Gempa untuk mandi terlebih dahulu sebelum duduk bersamanya di ruang tengah.

setelah selesai mandi Gempa memenuhi permintaan bundanya, dia duduk di samping Mara dan di obati telapak kaki nya yang terluka akibat tertusuk akar yang runcing.

"kenapa bisa begini?. dari mana saja kau bersama dengan ayah mu itu, bunda khawatir pas liat motor milik gem udah tidak ada di bagasi...bla..bla"oceh mara sembari melilitkan perban ke telapak kaki Gempa

sedangkan Gempa hanya menuduh mendengarkan ocehan bundanya, dia sadar dia juga salah. sementara saudaranya yang lain melihat mereka berdua dari dapur.

"bang boy"panggil Thorn

"iya, Thorn"jawab Boboiboy.

"kaki abang gempa kenapa?"tanya Thorn

Boboiboy melihat ke arah Mara dan Gempa sebelum menatap manik hijau zamrud Thorn."gempa menginjak batu runcing Thorn sehingga telapak kaki nya terluka"

"jadi Thorn harus selalu memakai sepatu kalau ke luar rumah, termasuk di kebun"ucap Taufan menasihati Thorn.

"kenapa?"tanya Thorn.

"bisa terluka lah kaki lu, di luar sana banyak benda kecil dan tajam bertebaran di jalan"ucap Blaze

Thorn mengangguk. "baiklah Thorn akan selalu pake sepatu di mana pun"

Boboiboy tersenyum, dia mengelus rambut coklat Thorn dengan lembut. "itu baru adek abang"

"kalian gak makan?"

sontak keenam remaja itu menoleh ke sumber suara, terlihat Gempa berjalan ke rak gelas. Halilintar yang tau maksud adiknya mengambilkan gelas dan di isikan air lalu di berikan ke Gempa.

Gempa yang di berikan gelas oleh Halilintar tersenyum kearahnya. "terimakasih Lin", dan hanya dibalas angguk.

"bang gempa bagiamana keadaan kaki lu?"tanya Solar

"gak terlalu parah"jawab Gempa, dia meletakkan gelas di meja."salah gue juga terlupa sama sepatu, ha. oiya ada yang tau ponsel gue gak?"

keempat saudaranya menggeleng, Gempa yang mendapatkan jawaban menghela nafas panjang.

"coba lu tanya ayah, mungkin ada di tangan ayah"saran Boboiboy.

"coba nanti ku tanyakan"ucap Gempa

mereka bertujuh melangkah meninggalkan dapur menuju kamar masing-masing, tanpa mereka sadari mereka melupakan seseorang yang tidur di meja dapur.

"kok sepi"ucap Ice yang baru saja bangun.

"sialan lu pada, gue di tinggal sendiri"ucap Ice.

Ice bangkit dari duduknya lalu berjalan menaiki tangga.

                            «««»»»

cahaya matahari masuk ke dalam kamar melalui jendela, membuat kamar yang tadinya gelap berlahan mulai terang.

seorang remaja keluar dari kamar mandi dengan keadaan sudah memakai seragam sekolah, tinggal memasang dasi dan menata rambutnya yang berantakan.

Gempa berdiri di depan cermin, menatap dirinya sendiri.  saking fokus nya Gempa termenung jauh, dia larut dalam pikirannya sendiri.

I will protect you (Gempa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang