_MATCHA_
Malam ini, untuk meyakinkan Marsha kalau Gracia itu hanya sepulu Zeeka, jadi Marsha akan diajak pergi mengunjungi rumah Gracia secara langsung. Biarlah Gracia ikut berklarifikasi agar Marsha benar-benar percaya. Kalau bisa keluarga Gracia sekalian.
Marsha sudah siap dengan penampilannya, dia mengenakan sweater yang Zeeka belikan waktu itu, nampak cocok Marsha kenakan. Dia berjalan sambil mengenakan helm, menghampiri Zeeka yang sudah menunggunya di atas motor. Marsha sudah punya helm sendiri sekarang, lagi-lagi Zeeka yang membelikannya. Laki-laki itu tidak segan mengeluarkan banyak uang untuk Marsha. Ada saat waktu itu Marsha menolak Zeeka saat akan membayat barang Marsha,tetapi justru jawaban Zeeka adalah; "Tenang saja Marsha, apapun buat kamu. Kuras hartaku maniss."
Siapa yang tidak salah tingkah diperlakukan seperti itu. Kalau saja Marsha tidak jaga image, mungkin dia sudah ngereog, kalau bisa makan beling sekalian. Namun, kala itu Marsha merespon dengan memukuli lengan Zeeka manja. Anak kecil sekali.
"Udah siap?" tanya Zeeka.
"Udah kok, udah semua," jawab Marsha.
"Bagus, ayo naik. Kita ketemu Gracia sekarang," kata Zeeka.
"Iya, ketemu sayangnya kamu itu." Dengan sengaja Marsha menekan kata sayang, menyindir. Zeeka tertawa kecil menanggapi. Kemudian Marsha naik ke atas motor dan Zeeka melajukan motornya segera.
_MATCHA_
Sesampainya di rumah Gracia, mereka disambut hangat oleh keluarga. Apalagi anak kecil yang berumur tiga tahun itu, adik Gracia, nampak mencari perhatian kepada Marsha mau pun Zeeka.
"Ini pacar kamu ya Zeek?" Goda Mama Gracia. Ia tau keponakannya ini belum pernah membawa perempuan kemari, baru Marsha lah yang dibawa.
"Emm.. ga tau deh," jawab Zeeka yang ambigu.
"Bang Zeek aneh," celetuk adik Gracia bernama Fernon.
"Hey, kamu budak kecil jangan ikut-ikutan," balas Zeeka pada Fernon, yang dibalas juluran lidah, lalu dia bersembunyi pada Mamanya.
"Nama kamu siapa nak?"
"Marsha, tante," jawab Marsha.
"Satu kampus sama Zeeka?"
"Nggak tante, saya masih kelas 3 SMP," jawab Marsha. Tentunya orang tua Gracia terkejut mendengarnya. Mereka kira Zeeka mendekati perempuan seangkatannya, ternyata jauh dibawahnya.
"Astaga Zeek, kamu macarin anak-anak?" Celetuk Papa Gracia terkejut.
"Belum pacar Om, masih temen," jelas Zeeka.
"Tetep aja, kaget Om dengernya."
Tak lama kemudian Gracia kembali bergabung setelah menyelesaikan panggilan mendadak dari temannya. "Sorry ya, jadi kepotong," kata Gracia.
"Langsung aja deh Gre, aku mau ajak dia jalan habis ini," pinta Zeeka. Memang niatnya setelah meyakinkan Marsha, dia akan mengajak Marsha jalan. Mumpung di luar kan? Jadi tidak menyia-nyiakan kesempatan.
"Iya deh iya. Jadi Marsha, si Zeeka itu sepupu aku. Kita asli hanya sepupu. Tapi karna kita memang udah deket sedari kecil, jadi aku panggil dia sayang. Sebatas sayang terhadap sepupu aja, ga lebih. Jadi kamu jangan salah paham," jelas Gracia secara singkat, padat, dan jelas.
"Bentar-bentar, jadi kalian ini salah paham. Kamu ngira Gracia dan Zeeka pacaran? Hahaha...." Papa Gracia tertawa setelah mengetahui masalah kecil ini. Memang anaknya kalau sudah bersama Zeeka akan menunjukkan sisi manjanya. Karena dia ingin mempunyai saudara cowo yang dewasa, sedangkan adiknya ini masih kecil. Jadi kalau mau bermanja pun susah.
Wajah Marsha memerah malu. Sekarang dia sudah percaya kalau Zeeka dan Gracia hanya sebatas sepupu saja tidak lebih.
"Astaga Nak, Zeeka sama Gracia hanya saudara. Kamu jangan cemburu ya. Memang beginilah kalau mereka udah bareng, pasti nempel mulu. Ga sedikit sih yang ngira mereka itu pacaran, padahal mah tidak," sahut Mama Gracia.
"Iya Tente, Om maafin aku. Kak Gracia, maafin aku ya, karena aku udah salah paham," kata Marsha.
"Ga papa kok. Aku juga minta maaf kalau tanpa sadar udah buat kamu cemburu. Lagian si Zeeka juga ga cerita kalau punya pacar sih," kata Gracia.
"Kan dia belum jadi pacar aku, jadi aku ya belum cerita," jelas Zeeka. Dia bukan tipe yang langsung cerita ke orang kalau sedang dekat dengan orang. Takutnya nanti malah tidak berakhir bersama, kan malu sendiri. Sudah dibangga-banggakan, dipamer-pamerkan, tapi malah NT.
"Iya deh, terserah elo," sahut Gracia.
Setelah beberapa saat meluruskan kesalah pahaman ini, Zeeka mengajak Marsha pergi jalan-jalan. Menghabiskan waktu hanya berdua saja. Marsha bersyukur karena perasaan resahnya kala itu terhadap Gracia sudah hilang, lenyap. Namun, di sisi lain dia juga merasakan malu, karena telah melabrak perempuan yang ternyata sepupu Zeeka sendiri. Untung saja Gracia bukan orang yang menyimpan dendam, jadi Marsha bisa tenang. Kalau saja Gracia tipe orang yang pendendam bisa saja hubungan Marsha dan Zeeka tidak akan direstui dari salah satu keluarga Zeeka.
Crita ini ga akan panjang:b
Dah maap buat typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matcha [END]
FanfictionKetika bocah SMP jatuh cinta dengan teman Kakaknya. Umur hanyalah angka, tidak jadi penghalang diantara mereka. "Kamu masih SMP, ga cocok mikirin cinta-cinta." "Apa aku terlihat peduli?" balasnya dengan raut wajah tengilnya. Start : 17 Juni 2024 End...