16

1.1K 168 13
                                    

_MATCHA_

Pagi ini Marsha memasuki kelas dengan suasana hati yang bahagai. Tak ada lagi rasa sedih yang dia rasakan seperti semalam. Semua telah sirna.

"Pagi semuaa!" Sapa Marsha dengan ceria. Muthe dan Kathrin saling beradu pandang heran melihat Marsha yang nampak begitu cerah pagi ini.

"Cerah banget Sha? Menang lotre lu?" tanya Kathrin. Marsha duduk dibangkunya dengan senyum yang tak luntur. "Ga papa, cuma lagi seneng aja," jawab Marsha.

"Semalem mas handsome gimana Sha? Perempuan semalem beneran pacarnya?" tanya Muthe.

"Bukan, itu sepupunya. Mereka emang deket, jadi kayak gitu deh. Udah biasa juga manggil sayang, tapi gue tetep aja cemburu," jelas Marsha. Dia mengerucutkan bibirnya, merasa iri karena Zeeka tak pernah memanggilnya sayang.

"Lo semalem anterin dia pulang sampe rumah Tin?" tanya Muthe.

"Iyalah. Rumahnya gedhe bener bjir. Rasanya motor Mio gue kayak ga cocok masuk ke halaman rumahnya," ungkap Kathrin. Memang semalam Kathrin akhirnya mengantarkan Gracia pulang ke rumah. Kasihan dia yang awalnya pergi bersama Zeeka masa pulangnya harus sendirian. Jadi Kathrin yang tadi diminta Zeeka untuk mengantar Gracia pulang pun dituruti. "Tapi lumayan sih, pas pulang gue dikasih duit buat ganti bensin katanya," lanjut Kathrin.

"Itumah elo dianggep ojol kali Tin hahah..." sahut Marsha disusul tawa dari Muthe juga. "Makanya ganti motor Tin, yang lebih bagusan," saran Muthe.

"Ga mau. Motor itu kesayangan gue. Mio racing, terlope-lope," kata Kathrin yang teramat bangga pada motornya yang telah menemaninya sejak masuk SMP sampe sekarang.

"Ntar balik sekolah ke mall yuk, belanja," celetuk Muthe.

"Lo yang bayarin?" Sahut Kathrin.

"Enggaklah gila. Yang ada gue tekor kalau bayarin kalian berdua. Yang bener aja, rugi dong," jawab Muthe.

"Ntar gue ga bisa ikut Muth," kata Marsha.

"Kenapa?" tanya Muthe. Karena biasanya kalau soal belanja, Marsha akan maju paling depan semangat empat lima, tak segan memborong barang pertoko.

"Gue ada janji sama kak Zeeka hehe...." Marsha menyelipkan helaian rambutnya ketelinga malu-malu.

"Mau kemana lagi kalian?" tanya Kathrin kepo.

"Gue juga ga tau. Kata dia penting sih," kata Marsha.

"Jangan-jangan lo mau dijual ke om-om Sha," celetuk Kathrin bergurau. "Elo sini, gue jual ke om-om. Lumayan duitnya buat gue modal nikah sama kak Zeek," kata Marsha.

"Tega lo sama gue," ucap Kathrin.

"Tega dong. Atau motor lo yang gue jual?"

"Jangan salahin gue kalau boneka bebek di kamar lo putus-putus," balas Kathrin. Yang dimaksud adalah boneka bebek pemberian Zeeka. Boneka yang sangat disayang oleh Marsha sekarang. Bahkan kalau tidur harus ada boneka itu.

"Elo gantian gue mutilasi," balas Marsha.

_MATCHA_

Marsha sekarang tengah menunggu kedatangan Zeeka di tempat biasa. Muthe dan Kathrin sudah pergi lebih dulu seperti yang direncanakan, yaitu berbelanja di mall. Tak lama Zeeka datang dan berhenti di depan Marsha. Dia menyerahkan helm pada Marsha agar dipakai. Setelah Marsha memakainya dia naik ke boncengan dan Zeeka segera kembali melajukan motor.

"Kita mau kemana sih kak?" Tanya Marsha.

"Ada deh, ini penting banget. Kamu cukup diem temenin aku," jawab Zeeka.

"Sepenting itu?" Tanya Marsha.

"Iya penting banget," jawab Zeeka.

Marsha sekarang menatap tak percaya pada Zeeka yang tengah berbincang dengan seorang lelaki yang tak Marsha kenal. Namun, Marsha sudah tau hal penting apa yang Zeeka maksud. Kini Zeeka sudah selesai berbincang, dia kembali menghampiri Marsha, tapi kali ini dengan membawa kandang burung berukuran sedang.

"Dah, yuk pulang," kata Zeeka.

"Udah? Kamu ajak aku ke sini cuma mau COD an kandang burung doang?" Kata Marsha tak percaya dengan tingkah random Zeeka.

"Iya," jawab Zeeka dengan polosnya, "Bantuin aku bawa ya," lanjut Zeeka.

"Jadi ini hal pentingnya?"

"Iya hehe... aku kemarin ada beli burung, terus karna kandangnya kurang bagus yaudah aku cari kandang baru. Nah ini nemu kandang bagus dengan harga murah, yaudah aku beli," jelas Zeeka.

Marsha menepuk kening pelan dengan satu tangan yang lain bertengger dipinggang. Dia kira hal penting yang Zeeka maksud seperti mau menghadiri acara apa, atau mencari tau berita kalau umur dua bulan udah jadi haji. Namun, ternyata inilah hal penting yang sesungguhnya—COD an kandang burung.

"Nanti aku beliin es krim Matcha deh. Ayo pulang ke rumahku dulu," kata Zeeka. Dia menyerahkan kandang burung yang tak berat pada Marsha. Dia lebih dulu naik ke atas motor, lalu membantu Marsha naik.

Kini motor Zeeka melaju dengan Marsha yang membawa kandang burung. Padahal motor bagus, mereka berdua juga vibesnya pasangan yang sempurna, tapi malah membawa kandang burung. Yasudahlah.




















Dah maap buat typo.

Aku mau bobok dulu, malam smua🤾‍♀️🤾‍♀️

Matcha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang