Saat ini bocah SMP itu, atau bisa di bilang namanya sasaki.Sedang menjelaskan tragedi nya saat shishitouren mengejarnya tadi.
"A-aku mohon maaf, karna akulah terjadi konflik antara kalian dan shishitouren" ucap sasaki sambil membungkukkan badan.
Umemiya tersenyum, "sasaki" panggilnya.
Sasaki mendongakkan kepalanya kaget, "bagaimana kau tau namaku" tanyanya.
Bukannya menjawab, umemiya malah berbicara balik "terimakasih" ucapnya sambil tersenyum.
Sakura sedikit kaget dengan ucapan umemiya, "eh?... "
"Kamu berakhir sebagai pemicu, tetapi itu karna kau mencoba melindungi orang kota kan? Maka, tak perlu ada permintaan maaf" jelas umemiya.
Hiragi dan (name) tersenyum, suo dan nirei saling tatap, sedangkan Sakura hanya bengong ditempat.
Jika kalian tanya gimana reaksi sugishita? Tentu saja mendengarkan dengan baik, layaknya anak anjing yang menurut ke majikannya 🗿👍🏻.
"Jadi... Bagaimana mereka menyelamatkan mu!?" seru umemiya semangat, Sasaki langsung cengo.
Perubahan suasananya cepat sekali. "Ah! Mereka menghempaskan orang itu dengan tendangan" ucap Sasaki.
"Dengan sebuah tendangan!!? " seru umemiya, sugishita langsung kaget ditempat, sedangkan Sakura acuh tak acuh.
Umemiya tertawa "tentu saja mereka kesal karna itu!! " ucap umemiya di sela tawanya.
"Ma-maaf, aku cuma diam saja padahal aku berada di sana" ucap hiragi sambil memegangi perutnya.
(Name) yang ada disebelah hiragi menepuk pelan punggungnya, untuk menenangkan hiragi berbicara dengan umemiya.
"Hee hiragi-san, kamu selalu saja menyalahkan dirimu sendri" umemiya menjeda ucapannya.
Ekspresi nya kini berubah menjadi seperti ekspresi orang dongo. "Padahal aku menyuruhmu untuk mengawasi mereka, lihat perutmu sakit lagi kan?" sambungnya.
Hiragi disana hanya sabar dalam menghadapi sikap umemiya, "sabar sabar, orang sabar pantatnya lebar" ucap (name) sambil tersenyum ke hiragi.
Bukanya lebih baik, hiragi malah tambah sakit perut dibuatnya.
Disisi nirei, ia melirik ke arah Sakura, "namun... Sakura lah yang menancapkan paku di dalam peti mati" ucapnya tiba-tiba. Seketika Sakura melotot ke arah nirei.
"Hah!? Jangan bicara hal yang tidak perlu!!" bentak Sakura, nirei menoleh ke arah lain pura-pura tidak mendengarkan.
Suo hanya tersenyum, lalu menoleh ke arah (name), kemudian berucap.
"Tapi, bukankah (name)-chan juga terlibat sebab telah memperburuk keadaan karna berbicara dengan wakil shishitouren itu?" ucap suo memanas manaskan keadaan.
Seketika tubuh (name) merinding, hiragi dan sugishita juga ikut merinding.
Terasa seperti hawa tak mengenakan dari arah umemiya.
(Name) pura-pura melirik ke arah lain, enggan menatap kakaknya ini.
"Souka, jadi wakil shishitouren yang menanganinya ya" ucap umemiya, ia menopang dagunya lalu menatap (name) serius.
Umemiya menghembuskan nafas pasrah.
"Kalau begitu.... " umemiya berdiri dan berjalan menuju arah sakura.
Sakura di sana sudah siap dengan sikap kuda-kudanya. Tapi bukanya mendapat pukulan atau apa, umemiya malah mem pat-pat kepala Sakura.
"Arigato ya!! Karna telah melindungi keluargaku! Aku sangat senang karna akhirnya memiliki adik yang dapat di andalkan" seru umemiya sambil mem pat-pat Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Wind Breaker • || Umemiya little sister's ||
FanfictionSeorang gadis cantik, dengan pakaian seksi tengah berjalan santai di sekitar toko-toko yang ada, sambil menyapa atau bahkan membeli dagangan mereka. Tetapi saat di pertengahan jalan, pertemuan yang mengejutkan bagi mereka semua tentunya, saat meng...