11.

1.8K 213 77
                                    

Sudah terhitung 2 bulan lama nya Venus mendekam dalam gedung penjara.

Hari-hari nya hanya Bangun, mandi, makan dan seperti itu seterusnya.

Venus masih takut untuk menginjakkan kaki nya keluar dari kamar nya atau pun keluar dari gedung kepolisian.

Ia sedang duduk sendiri di bangku depan kamar tidur nya.

Meminum susu dengan perlahan sesekali mengedarkan pandangannya.

Perut rata nya sekarang sudah mulai membuncit. Venus setiap hari nya akan mengusap-usap nya.

Hamil tidak buruk juga. Itu batin Venus.

Akan tetapi jika Venus bisa memilih ia tak ingin hamil. Sungguh...

Akan tetapi nasi sudah menjadi Lemper.

Venus harus menerima dengan lapang dada dan bertekad untuk membesarkan nya sendiri.

Venus setiap malam nya menggumamkan kata maaf kepada sang buah hati.

15 tahun hidup di penjara?

Venus tiba-tiba teringat. Bagaimana jika pihak kepolisian mengambil anak nya setelah lahir?

Venus tanpa sadar menggigit bibir bawah nya. Ia gelisah.. Ia tak akan membiarkan mereka mengambil apa yang ia punya.

Bayi ini adalah satu-satunya yang berharga bagi Venus.

♧♧♧

Hari sudah siang dan Venus berdiri bosan memandang keluar dari kaca besar di lorong.

Venus memandang ke bawah dan mendapati para tahanan yang sudah kembali dan akan melaksanakan makan siang.

Jantung Venus berdebar dengan kencang. Bukan perasaan gelisah atau pun takut.

Venus sendiri juga tidak mengerti mengapa. Venus memperhatikan detail para tahanan yang berbondong-bondong masuk.

Tidak ada Jesen dalam kerumunan itu.

Venus memandang kecewa dan menghela nafas.

Eh!?

Venus segera menggeleng kuat. Apa apaan tadi? Mengapa ia kecewa? Ah.. Mungkin karena bayi yang ia kandung...

"Mencari siapa"

Venus tersentak ia dengan cepat membalikkan badan nya.

"Um.. Tidak"

Venus membalas dengan kikuk.

"Aku.. Aku pergi dulu"

Venus dengan cepat pergi dari hadapan seseorang itu.

Orang itu memandang Venus yang sudah menghilang dalam tikungan lorong.

"Heh,? Menarik"

Sosok itu tersenyum dengan lebar.

♔♘

Venus berjalan dengan sedikit berlari menuju ke kamar nya.

Tiba-tiba langkah nya berhenti karena merasakan perut nya sakit

"Ughh... Sttt... "

Venus mendesis pelan dan memegangi perut nya dan mengelus nya

"Sebentar sayang "

Venus berucap lirih dah kembali berjalan dengan hati-hati.

Venus hanya bisa termenung di sepanjang jalan. Ia harus berjuang sendiri untuk melindungi diri nya dan juga anak nya.

??? Pov.
Tatapan nya membuat ku merasakan melayang. Khehe...

Sayang sekali dia sedang mengandung. Andai saja waktu itu aku lebih cepat.

Venus and her babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang