3. Menakutkan

2.5K 234 15
                                    

"Bos tertarik pada mu"

───────────────────⚂
Perkataan nya menghentikan Venus yang akan menyuapkan kembali brokoli kedalam mulut nya.

Venus memandang bingung kearah pemuda bersurai biru di depan nya itu.

"Sebelum itu kenalin gue Kenan"

Ternyata pemuda aneh bersurai biru itu bernama kenan.

"Venus"

Venus memperkenalkan diri nya.

Kenan nampak tersenyum tipis dan memandang nya sambil menopang dagu kembali.

Venus risih di tatap terus-menerus oleh kenan.

"Sebaiknya kau cepat selesaikan makan mu" - Venus

"Emang kenapa? Serah gue dong mau makan lambat apa cepat"

Jawaban Kenan membuat Venus menghela nafas dan acuh terhadap kenan yang kembali memandang nya.

"Lu se sel sama siapa"

Kenan bertanya.

"Tidak tau"

Jawaban Venus membuat Kenan mengernyit kan dahi.

"Emang ciri-ciri nya gimana" - Kenan

"Berambut pirang dengan luka garis di rahang nya"

Venus mengingat-ingat ciri-ciri partner se sel nya.

Kenan yang awal nya terlihat santai tiba-tiba menegakkan diri.

Kenan menatap kaget ke arah Venus. Venus sendiri bingung.

"Memang nya dia siapa? "

Venus penasaran siapa partner se sel nya. Keliatan nya partner nya adalah orang yang di segani di penjara.

"Enggak, mending lu tanya sendiri"

Venus bingung kenapa dia harus bertanya langsung pada nya?

Setelah Kenan berucap begitu ia terlihat cepat-cepat menghabiskan makanan nya.

"Gue pergi dulu ya, bay Venus~"

Setelah itu Kenan beranjak pergi. Venus yang di tinggal pun hanya memandang punggung kenan menjauh.

Venus menunduk dan kembali melahap wortel nya.

Venus pun memilih cepat-cepat menghabiskan makanan nya.
.

.

.

.

.
Venus mengedarkan pandangan nya.

Setelah tadi Venus mencuci piring makan nya, bertepatan dengan itu sirene berbunyi tanda sarapan telah selesai.

Para tahanan akan di beri pekerjaan sebagai hukuman mereka.

Venus di tugas kan untuk merawat taman dan di suruh untuk menanam bunga.

Venus tidak masalah itu mudah.

Tapi kenapa dia sendiri? Yang lain di tugaskan untuk mengangkut semen,memotong rumput, membersihkan sel atau pun di beri hukuman di tempat lain.

Venus bingung mengapa ia sendiri yang di tugas kan di taman.

Taman nya memang tidak luas. Terdapat 1 pohon apel besar di ujung taman.

Taman itu hanya berisi rumput liar Venus memutuskan untuk memangkas rumput-rumput itu dulu.
.

.

.

.

.
"Hah.. Hah.. "

Venus mengelap keringat yang mengalir di pelipis nya.

Venus terlalu meremehkan tugas ini.

Ia yang jarang bergerak harus menggerakkan ekstra otot-otot tubuh nya.

Hari sudah semakin siang dan Venus memutuskan berteduh sebentar di pohong apel itu.

Pohong itu belum berbuah karena belum musim nya.

Venus memandang taman yang sebagian rumput nya sudah ia pangkas.

Venus menghela nafas lelah tetapi ia harus segera menyelesaikan nya.

Venus berdiri dan hendak mengambil gunting rumput.

Tetapi suara sirine menghentikan nya. Beberapa tahanan yang di tugaskan di sebelah taman yang ia tempati nampak beranjak masuk kembali kedalam gedung penjara.

Venus pun mengikuti mereka dan agak memberi jarak.

Bohong kalau dia tak takut terhadap mereka.

Mereka kriminal dan bisa memperkosa nya kapan saja.

Beberapa saat mereka berjalan mereka ternyata mengarah ke kantin.

Venus diam dan akhirnya paham. Ini jam makan siang.

Venus pun mengambil air bening untuk membasahi kerongkongan nya yang kering.

Menu siang ini ternyata tempe orak-arik. Venus pun tak masalah dengan makanan nya.

Ia mengambil nasi dan juga tempe orak-arik nya.

Mengambil tempat duduk dan mulai menyantap makanan nya.

Walau rasa tempe orak-arik ini agak asin tetapi Venus tak memperdulikan nya.

Venus menatap para tahanan yang mengantri dan makan.

Pov Venus:

Aku menyantap makanan ku dengan khidmat walau rasa nya asin

Aku menatap para tahanan, badan mereka kekar dan wajah mereka sangat menakutkan.

Tiba-tiba para tahanan yang mengantri menyingkir dan seperti memberikan jalan pada seseorang.

Di rombongan berisi 5 orang itu aku hanya mengenali Kenan dan juga partner se sel ku.

Mereka tampak seperti orang yang di segani. Aku seperti tidak akan tenang dengan 15 tahun ku kedepannya.

Apalagi dengan partner se sel ku. Aku masih merasa nyeri di bagian perut dan juga kepala ku akibat jambakan nya.

Pov end.
.

.

.

.

.
Setelah makan siang mereka kembali melakukan aktivitas nya.

Venus kembali ke taman dan mulai memotong rumput-rumput liat.

Tak terasa waktu berlalu dan ini sore. Sirine kembali berbunyi.

Venus pun kembali masuk ke gedung penjara.

Ternyata mereka mandi dan berganti pakaian.

Venus terdiam dan tidak tau harus bagaimana.

Alhasil ia memilih untuk mandi di tempat para polisi.

Saat berjalan di lorong yang sepi Venus merasakan ada seseorang yang mengikuti nya.

Ia mencoba untuk tak memperdulikan dan mempercepat jalan nya.

Grep!

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik lengan nya.

Beruntung Venus sigap menyeimbangkan tubuh nya. Kalau tidak sudah pasti ia akan tersungkur.

Venus menatap ke arah orang yang tiba-tiba menarik nya.

"Mau kemana hmm.. "

Yooo bro Ansa udh up nih
Jan lupa vote nya ya~
rame in cerita yang ini oke?

Venus and her babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang