18.

711 104 16
                                    

Pagi hari.

Pagi yang cerah menyapa Venus yang sudah rapi dengan celemek dan topi kebun nya.

Entah mengapa Venus sangat bersemangat untuk berkebun. Bahkan ia mungkin sudah melupakan kejadian-kejadian buruk yang menimpa nya.

Bahkan Vanesha yang di bangun kan paksa oleh Venus saja masih setengah sadar.

Vanesha hanya bisa menghela nafas lelah memandang Venus yang antusias menyusun ember nya dengan alat-alat bercocok tanam.

Senyum tipis tercetak di bibir Vanesha. Melihat Venus yang tak henti henti nya tersenyum dan bersemangat membuat nya mendapat semangat juga.

"Venus habiskan susu mu terlebih dahulu"-Vanesha

" he'em sebentar.. "-Venus

Vanesha geleng-geleng kepala menatap Venus yang masih asik kesana kemari mencari apa yang Ia butuhkan.

──────────────Taman.
" huaammm... "

Vanesha menguap sekali lagi. Ini memang pagi tapi orang gila mana yang bangun jam 5 untuk berkebun?

Vanesha tadi sempat akan marah saat tau Venus mandi se pagi ini. Tapi melihat ke antusias an pakmil membuat nya enggan.

Vanesha tersenyum lebar saat melihat penampilan Venus yang menggemaskan.

dengan Sweater turtleneck berwarna putih dilapisi oleh celemek, celana cargo hitam (milik Vanesha)dan jangan lupa topi rajut yang menggemaskan bertengger di pucuk kepala Venus.

Berbeda dengan Venus yang rapi dan menggemaskan. Vanesha malah an hanya berpakaian seadanya.

Celana cargo hitam dan Tanktop hitam dilapisi oleh jaket untuk melindungi diri nya dari dingin nya angin di pagi hari.

"Vaneshaaaa.. Ambil kan bibit dong"

Teriakan Venus menyadarkan Vanesha dari lamunan nya.

"Venus jangan berteriak.. "
Vanesha menukik kan alis nya menatap garang ke arah Venus.

Venus yang di tatap oleh Vanesha pun hanya  menampilkan cengiran tak berdosa.

Vanesha menghela nafas nya. Ia rela sangat sangat rela menjadi babu dari Venus seriusan.

Vanesha pun melangkah untuk mengambil bibit yang di maksud oleh Venus.

Venus tersenyum lembut ke arah Vanesha yang pasrah menjadi babu nya.

Venus memejamkan mata nya menikmati suasana di pagi hari ini. Udara yang dingin membuat nya sedikit menggigil.

Venus heran menatap Vanesha yang hanya menggunakan pakaian tipis itu.

Ia menatap ke arah gundukan tanah yang ia sudah buat untuk di tanami bunga yang ia mau.

Venus bertekat untuk menghabiskan masa penjara nya untuk merawat taman terbengkalai ini.

"Booo! -"

"Arkh! "
Venus terkejut dan refleks memekik.

"Pfftt-.. Hahaha"

Venus menatap sebal ke arah Vanesha yang tertawa karena sudah berhasil menjahili nya.

"Vaneshaaaaa~... Gak lucu ahh! "
Venus merengek sebal dengan alis yang menukik.

"Maaf maaf.. Habis nya kamu ngelamun"-Vanesha

"Aku lagi mikirin buat kedepannya"-Venus

"Oh? Tentang lahiran? "-Vanesha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Venus and her babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang