16. J or S ?

2.8K 254 98
                                    

"Bayi!? Hahahha-.... "
─────────────────────⚀⚅
Pagi hari.

"Hahh... "

Helaan nafas yang kesekian kali nya dari Vanesha.loh? Kenapa..?

Vanesha memandang sendu ke arah ranjang yang di tempati oleh Venus.

Di dalam lubuk hati nya ia sudah menyebut nama binatang. Ia sangat kesal kepada Jesen.

Padahal ia sudah berusaha membahagiakan pakmil ini tapi sekarang malah sia sia.

"Ayo kita makan terlebih dahulu, kamu tidak lapar..? "

Hanya ada gumam an tak jelas dari Venus. Vanesha kehabisan ide untuk membujuk nya.

Tok tok tok..

Terdengar suara ketukan pintu. Vanesha bergegas untuk membuka nya.

Cklek!

"Oh! Ada apa Jendral repot-repot datang ke sini"

Vanesha terkejut melihat Samuel berdiri di hadapan nya.

"Tidak hanya.... "

Setelah itu terdengar percakapan antara Vanesha dengan Samuel akan tetapi hanya terdengar samar di telinga Venus.

Venus mengintip sedikit di balik selimut nya. Dan netra nya bertabrakan dengan netra Samuel beberapa detik pandangan kedua insan itu terkunci.

Venus tersentak. Ia dengan cepat menutup kembali tubuh nya dan menyembunyikan wajah nya.

Badum!

Detak jantung nya sangat tak normal. Ia sangat malu dan juga... Samuel tersenyum pada nya.

Pov Samuel.
Aku tertawa dalam hati kala melihat dia mengintip dari balik selimut.

Pandangan kami terkunci beberapa detik dan dia dengan cepat memutuskan nya.

Sangat menggemaskan kala ia menutup semua wajah nya dengan selimut.

Aku bahkan tak mendengar perkataan Vanesha. Aku hanya memikirkan dia.

Samuel pov end.

Vanesha melirik ke arah atasan nya yang sama sekali tak memperhatikan diri nya yang sedang menjelaskan.

Kesal? Tentu saja!

Ia melirik ke arah pandang Samuel dan arah pandang itu jatuh ke buntalan selimut yang berada di atas ranjang.

Vanesha terdiam, ia menatap ke arah Samuel dan kembali menatap ke tempat Venus berada.

Perempatan di dahi Vanesha pun muncul. Dengan ragu Vanesha berdahem untuk menyadarkan atasan nya itu.

Samuel tersentak dan menatap Vanesha yang 18 CM di bawah nya.

"Apa? "

Samuel mengangkat sebelah alis nya. Yang menimbulkan Vanesha mati-matian menahan untuk tidak memaki atasannya itu.

"Tidak Jendral.. "-Vanesha

"Pergi"-Samuel

"Maaf, maksud Jendral? "-Vanesha

"Pergi"-Samuel

Vanesha menggigit pipi dalam nya. Ia sangat geram dan ingin menonjok muka songong atasannya.

Dengan perasaan dongkol Vanesha berlalu pergi dari kamar itu.

Samuel menatap punggung Vanesha yang sudah mulai menghilang dari pandangan nya.

Venus and her babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang