03

437 59 2
                                    

Kepulan asap dengan aroma yang beragam itu bercampur menjadi satu. Teras rumah bergaya European tersebut saat ini dipadati oleh para pemuda. Mereka bersenda gurau selagi menghangatkan badan karena hujan sedang mengguyur. Seharusnya saat ini mereka segera pulang ke rumah, tetapi beralasan masih hujan dan ingin membahas beberapa hal mengenai pelajaran sekolah. Kebetulan Aghya hari ini naik motor seorang diri. Akibat pertengkaran kemarin dengan Genta, dia jadi malas satu mobil dengan pemuda itu. 

Sampai tahun lalu, Aghya bukanlah perokok aktif. Sejak masuk SMA dia hanya mengisap beberapa batang rokok saja tiap minggunya. Itu juga belum kenal dengan istilah rokok elektrik. Barulah kemudian dia makin gila rokok sampai pernah menghabiskan sepuluh batang sehari. Kejadiannya baru beberapa hari lalu dan Aghya sampai sulit bernapas karena kebanyakan menghisap bahan-bahan kimia dari sana. Sekarang kalau tidak menghisap benda itu rasanya mulut Aghya pahit. 

Aghya punya trik sendiri saat merokok agar tidak ketahuan. Dia selalu membaca parfum dan permen karet untuk menetralisir bau yang ditinggalkan. Alhasil sampai sekarang keluarganya tidak ada yang tahu kalau dia adalah perokok aktif. Kalau di rumah juga Aghya berhasil merokok sembunyi-sembunyi di kamar mandi. Kuncinya adalah tidak membuang puntung dan abu rokok di rumah dan hanya merokok setelah belajar lalu mandi untuk menghilangkan baunya. Sejauh ini belum ada yang curiga dengan Aghya walaupun sering di kamar mandi sampai berjam-jam. 

Tadinya Aghya ingin mengosongkan bungkus rokoknya yang tinggal berisi empat batang. Namun, di batang yang kedua sudah batuk-batuk. Dadanya nyeri tiap kali dia terbatuk. Juga ada sensasi sesak yang asing. Aghya pikir ini adalah ganjaran karena terlalu banyak merokok. Ditambah sejak bertengkar kemarin dadanya terasa tidak nyaman. Tenaga Genta itu tidak main-main. Sambil menangis kemarin Aghya pikir ia akan meninggal karena kehabisan napas. Hingga akhirnya tertidur dan berhasil survive walaupun rasa tidak nyamannya masih ada. 

“Kata gue mending lo libur ngerokok dulu dah. Kayaknya paru-paru lo butuh break.” Eros buka suara ketika melihat batuk Aghya. Sebelum mulai merokok juga sebenarnya Eros merasa ada yang berbeda dari anak itu. Suara napasnya kedengaran lain. 

“Bisa sakau gue kalo sehari gak ngerokok,” kata Aghya disusul batuk yang membandel. Dia sampai menepuk-nepuk dada. 

Ben kemudian menoyor kepala Aghya. “Lo kalo mau gila boleh, tapi nyadar juga sama kemampuan lo. Abang gue kemarin kayak gitu sampe masuk RS karena rokoknya over banget. Udah gak suci lagi paru-paru dia diubek-ubek sama dokter.” 

“Lo berdua ngomong gitu tapi lo berdua juga ngerokok, ya, anying!” protes Aghya. 

“Gue sama Ben mah tau diri. Ngerokoknya kagak sekuat elu bisa sehari sepuluh batang. Paling mentok lima. Itu juga gue udah merasa berdosa sama diri sendiri dan takut meninggal.” 

“Ya udah, biar aja gue yang paling berdosa.” 

“Monyet!” 

Aghya pun tertawa saja. Ia tidak mengabaikan saran mereka. Kalau sampai ia sakit dan ketahuan bahwa penyebabnya adalah rokok, bisa-bisa dia diusir dari rumah. Ia lantas segera membereskan barang-barang dan beranjak pergi. Hujan sudah mulai reda dan lebih baik jalan sekarang daripada nanti malah hujan lagi. Lagipula makin lama bermain di rumah Ben bisa membuat mamanya curiga. Dia tadi izinnya setengah jam saja. Sekarang sudah 45 menit. Ponselnya juga terus bergetar selama di perjalanan. 

Gerimis rintik-rintik di jalan perlahan berubah makin deras ketika sudah masuk komplek perumahan. Aghya basah kuyup ketika sampai di rumah. Dia segera memarkirkan motor dan melepas jaket serta helmnya. Seragamnya juga ikut basah walaupun tidak sampai dalam. Sekarang dia menggigil kedinginan. Bibirnya juga memucat dan jemari tangannya berubah keriput padahal baru kehujanan sebentar. Aghya memang tidak tahan dingin. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How to Be AghyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang