1%

161 104 52
                                    

DISCLAIMER :
• Ini hanya cerita fiksi, jangan di bawa serius.
• Maaf jika ada kesamaan nama, tempat, atau semacamnya. Ini murni dari pemikiran ku sendiri.
• DILARANG MENJIPLAK CERITA INI, APAPUN ALASANNYA.





Happy Reading

***

📍 Jakarta 08:00

Jakarta hari ini terlihat sangat cerah. Matahari sudah menunjukkan wujudnya, berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang selalu mendung dan berakhir hujan.

Pagi ini, sinar matahari mulai memasuki jendela kamar seseorang, menyuruhnya segera bangun dari mimpi indahnya.

Di dalam kamar bernuansa abu-abu bercampur putih, terlihat kamar yang luas dengan satu kasur king size berwarna abu-abu tanpa motif. Terdapat juga sofa kecil namun panjang, barang-barang berjejer rapi, dan di sebelah kanan dan kirinya terdapat lampu tidur. Di seberang kasur ada kamar mandi, dan di sebelah kirinya terdapat nakas, juga meja yang berisi komputer dan kursi di depannya.

Jangan lupakan seseorang yang sedang mengumpulkan nyawa dari tidur indahnya dan mulai membuka matanya meskipun sedikit dipaksa.

Dia melihat ke arah jam dan sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

"Huttffff, males bangun," monolognya sambil menghela napas kesal.

Nathan sebenarnya malas bangun di pagi hari karena tidak ada kegiatan apapun, tetapi dia kekeuh ingin bangun pagi. Alasannya karena dia ingin memandikan anak-anaknya. Jangan mengira Nathan sudah mempunyai anak; yang dimaksud 'anak' olehnya itu adalah ketiga kucingnya.

Meskipun dia bukan anak yang cenderung pemalas, tetap saja sesekali dia juga ingin berleha-leha di kamarnya.

Setelah nyawanya terkumpul, dia berdiri dengan berat hati dan menggerakkan otot tubuhnya sebelum membereskan tempat tidur, lalu pergi ke kamar mandi.

Suara gemericik air dan aroma sabun mulai tercium, itu tandanya seseorang sedang melakukan ritual mandi paginya.

Tidak lama setelah itu, keluarlah seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan ritual mandinya dan hanya memakai handuk sepinggang tanpa atasan.

Pemuda itu bernama Nathan, Nathan Putra William.

Setelah keluar dari kamar mandi, Nathan pun bergegas memakai baju dan celana. Tidak mewah, hanya memakai kaos oblong putih polos dan celana training hitam.

Tok tok tok

Saat sedang mengeringkan rambut yang masih setengah basah, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Tidak lama kemudian, muncul seorang perempuan berkepala empat yang masih terlihat cantik nan awet muda di balik pintu, dan ternyata itu adalah bundanya.

Nathan langsung tersenyum saat menyadari bahwa orang yang mengetuk pintu adalah bundanya.

"Ehh sayang, kamu sudah bangun. Kirain masih tidur, tadinya mau Bunda bangunin," ucap Wendy, bundanya, sambil mendekati sang anak dan mencium keningnya

"Sudah bangun kok, Bun," jawabnya sambil tersenyum tak kalah manis. Sebelum melanjutkan kegiatannya, Nathan mencuri kecupan di pipi sang bunda.

"Ya sudah. Kalau sudah selesai mengeringkan rambut, langsung turun ya, kita sarapan," ucap Bunda sambil mencium kening anaknya.

"Iya, Bunda sayang."

Setelah mendengar jawaban dari sang anak, Wendy pun terkekeh sambil keluar dari kamar anaknya dan turun ke lantai satu untuk menyiapkan sarapan.



TBC


Segini dulu ya, jangan lupa vote biar makin semangat update nya

Rute 7 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang