DISCLAIMER :
• Ini hanya cerita fiksi, jangan di bawa serius.
• Maaf jika ada kesamaan nama, tempat, atau semacamnya. Ini murni dari pemikiran ku sendiri.
• DILARANG MENJIPLAK CERITA INI, APAPUN ALASANNYA.Happy Reading
***
Nathan melangkahkan kakinya menuju ruangan yang ada di sampingnya, yaitu kamar para kucingnya.
Dia pun memegang gagang pintu lalu membukanya. Pemandangan pertama yang dilihat Nathan adalah para kucingnya sedang bermain. Saat mendengar pintu terbuka, mereka segera berlari dan mendusel kaki Nathan.
(Kira kira kaya gitu ya)
Dia melihat sekeliling kamar kucingnya yang lumayan berantakan. Karena mereka sangat aktif, barang-barang yang ada di sekitarnya berjatuhan, dan ada beberapa makanan kucing yang berserakan di lantai.
"Papa udah bilang kalau main jangan sampai berantakin barang, apalagi sampai berserakan kayak gini," ucapnya kepada kucing-kucingnya.
Saat mendengar teguran itu, kucingnya mulai berhenti mendusel kakinya dan seakan mengerti apa yang dikatakan Nathan. Para kucingnya pun langsung menunduk takut.
Setelah mengatakan itu, Nathan pun membereskan barang-barang dan memungut beberapa makanan yang ada di lantai. Setelahnya dia menyapu dan terakhir mengepel.
Nathan sebenarnya tidak marah, dia hanya bercanda saja. Karena lucu saja melihat reaksi kucingnya saat berhasil di kerjai olehnya.
Kalau ditanya kenapa nggak sewa pembantu aja buat membereskan kamar kucingnya? Jawabannya adalah, karena dia ingin memelihara dan merawatnya dari kecil sampai besar, agar dia tidak terlalu kesepian saat berada di rumah.
Setelah selesai, dia pun memanggil ketiga kucingnya, "Luna, Lucy, Luke, sini!" Tak lama kemudian, kucingnya berlarian menghampiri dirinya yang sedang ada di kamar mandi.
"Meoww."
"Sekarang kalian waktunya mandi." Dia pun segera mengangkat tubuh Luna dan langsung membawanya ke dalam kamar mandi.
Luna pun hanya diam dan anteng saat tubuhnya dimandikan dan dikasih sabun oleh Nathan. Tidak seperti kucing-kucing lain yang takut dengan air, Luna malah kebalikannya.
Setelah dibersihkan, Nathan pun memakaikan handuk untuk Luna agar tidak kedinginan. "Nah, udah selesai mandinya, tinggal kedua adikmu yang belum," ucap Nathan sambil membawa Luna keluar dari kamar mandi dan meletakkannya di kursi dekat jendela agar tubuhnya bisa tersorot sinar matahari meskipun hanya sedikit.
"Sekarang gantian Lucy yang mandi." Setelah itu Nathan segera membawa Lucy ke kamar mandi, sama seperti yang dilakukannya kepada Luna tadi.
Tidak lama kemudian, Nathan pun keluar sembari menggendong Lucy dan mendudukkannya tepat di samping Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rute 7 Jiwa
Teen FictionBefore : HOME? After : Rute 7 Jiwa Jangan lupa follow cintakuhhh💋🤗 Cerita ini mengisahkan tentang tujuh orang yang awalnya tidak saling mengenal. Namun, lambat laun, mereka mulai dekat dan akhirnya menjadi sahabat. Seiring berjalannya waktu, mere...