23

1.4K 187 4
                                    

Setelah lulus kuliah banyak perusahaan yg menawari shani untuk bekerja, gak heran sih apalagi udah pinter pekerja keras lagi.

Kini di apart gracio lagi melihat,meneliti data2 perusahaan yg akan shani ambil dia gak mau pacarnya salah pilih. Dia juga bahkan sudah menawarkan buat shani bekerja di perusahaan nya saja tapi shani menolak dengan dalih pengen bekerja dengan usahanya sendiri.

"Ini ada 2 perusahaan yg menurut aku bagus yank" ucap cio.

Shani mendekat dan melihat ke laptop gracio.

"Tapi lebih bagus perusahaan aku sih" ucap cio menyandarkan badannya disofa.

"Iya, tapi kan kamu tau alasan aku apa" ucap shani

"Yaudah terserah kamu deh" ucap cio.

"Yank aku laper, mau mie dong tolong" ucap cio menampilkan gigi nya.

"Aku masak aja lah, jangan makan mie" ucap shani.

"Gak ada bahan2 nya yank aku belum beli,beras juga udah abis adanya cuman mie" ucap cio.

"Bisa bisanyaa" ucap shani menggelengkan kepala sambil berdiri menuju dapur.

"Heheh makasih sayang" ucap cio sedikit berteriak.

Sambil menunggu mie nya jadi cio memutuskan untuk bermain game dulu sambil rebahan disofa.

"Nih yank udah jadi" ucap shani membawa mangkok mie dan disimpen dimeja.

"Bentar tanggung" ucap cio yg fokus ke layar hp nya.

"Makan dulu ih katanya laper" ucap shani.

Gracio bangun dan duduk dikarpet tanpa melepas pandangan dari game nya.

Shani yg dibuat geram sama tingkah pacarnya ini langsung merebut hp nya.

"Ih yank itu bentar lagi menang aelah" ucap cio sedikit kesal.

"Mau hp ini atau mau makan.?" tanya shani.

"Dua duanya yank, siniin ih nanti kalah loh" ucap cio

"Yuadah nih hp" ucap shani menyerahkan hp nya lalu membawa mangkuk mie nya.

"Lah mau dibawa kemana itu.?" tanya cio heran.

"Buang" ucap shani singkat.

"Eh jangan jangan aku laper sayang jangan dibuang, iya iya aku selesai main game nya ini mau makan nih" ucap cio sambil menahan tubuh shani agar tidak pergi.

"Makan" ucap shani tegas menyerahkan mangkuk mie nya.

"Galak amat yank" ucap cio pelan yg masih bisa didenger shani.

"Kalo ngomong tuh yg kenceng" ucap shani.

"Ehh engga sayang, tapi bentar ko ini 2 mie nya" ucap cio.

"1 punya aku" ucap shani yg membawa mangkuknya mendekat.

"Katanya jangan mie" ucap cio menggoda.

"Berisik, aku juga laper tau" ucap shani.

"Hehe iya iyaa yaudah makan ya jangan marah2 mulu" ucap cio mengpuk puk kepala shani pelan.

Mereka makan mie dengan menonton film di tv yg sebelumnya cio nyalain.

"Kurang pedes yank" ucap cio sambil ngunyah.

"Sengaja" ucap shani

Cio mengangguk jangan heran kalo makan sama shani pasti gak boleh pedes2, apalagi cio punya maag.

**

Hari ini gracio mengantarkan shani untuk interview.

"Semangat sayang, aku yakin kamu pasti bisa" ucap cio.

Lika Liku Luka (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang