33

1.5K 183 24
                                    

Shani membuka matanya dengan badan yg sangat pegal dan kepala pusing, ia belum menyadari bahwa ia tidur dimana.

Ia merasakan ada tangan yg melingkar diperutnya, ia kaget ketika melihat kebawah bahwa ia tidak mengenakan sehelai baju pun, dengan buru2 ia menarik selimutnya dan melirik orang disampingnya yg masih tertidur lelap.

Tanpa terasa air matanya jatuh begitu deras ketika ia menyadari perbuatan semalem, ia kembalikan badannya dan meringkuk dibawah selimut dengan tangis tanpa suara.

Mau gimana lagi semua ya sudah terjadi, shani sangat menyesali akan hal itu, bagaimana ia harus menjelaskan kepada ayah ibu nya, bagaimana ia kedepannya. Entahlah semoga ini semua hanya sebuah mimpi.

Seseorang disamping shani terusik ketika mendengar suara tangis. Ia perlahan membuka matanya dan hal pertama yg ia lihat punggung yg naik turun karna menangis

Ia baru menyadari kenapa perempuan didepannya ini menangis, ia langsung memegang pundak shani.

"Shan" ucap nya.

Suara tangis shani makin terdengar ketika mendengar suara orang itu.

"Hei kenapa nangis.? Maafin aku" ucap nya yg melihat keadaan shani.

"Lepas,hiks menjauh dariku hiks hiks" ucap shani.

"Sayang aku akan tanggung jawab" ucap nya

"Hiks hiks bagaimana kamu mau tanggung jawab cio, sedangkan mami kamu saja tidak suka dengan aku hiks" ucap shani.

Cio langsung memeluk shani erat dia terus menggumamkan kata maaf.

"LEPASIN AKU GRACIOO, KENAPA KENAPAA KAMU LAKUIN INI KE AKU KENAPAA HIKS" teriak shani dia sangat tidak ke kontrol untuk hal ini, ia kacau entah apa yg harus ia perbuat kedepannya.

"Shan maaf kalo aku gak bisa nahan, aku cowo normal shan, apa yg harus aku lakukan ketika kamu mancing hasrat aku, maaf maaf kalo aku gak bisa nahan" ucap cio diakhiri dengan lirihan.

Degg

"Ia yg memancing.?" batin shani mencoba mengingat ngingat semalem.

Setelah tersadar tangis shani makin pecah, ia memukuli kepalanya bertubi tubi, ia menyesali perbuatannya.

Flashback on...

Brukkkk awsss.

"Eh sorry sorry, loh sayang kamu kenapa.?" ucap cio yg menabrak tubuh shani hingga jatuh.

"Pusing" ucap shani memegang kepalanya.

"Pusing.? Pusing kenapa.?" tanya cio menahan tubuh shani yg oleng.

"Pusiiing argggh" rintih shani.

"Kita pulang ya" ucap cio yg langsung menggendong shani ke mobil.

Diperjalanan pulang shani sangat gelisah, bahkan ia sudah membuka blazer nya.

"Sayang kamu kenapa hei.?" ucap cio menghentikan tangan shani yg ingin membuka kancing kemejanya.

"Panasss badan aku panasss ahhhkk" racau shani dengan terus bergerak gelisah.

"Kamu kenapa, apa yg kamu minum tadi" ucap cio curiga sesuatu.

"Panas cio tolongh" ucap shani yg kembali membuka kancing kemeja atasnya.

"Astaga shan" ucap cio kaget ketika melihat kesamping bahwa kancing kemeja shani sudah terbuka semua.

Cio dengan cepat melajukan kecepatan nya, ia sudah tau pasti ada yg mau menjebak shani.

"Shani stop shan sadar" ucap cio ketika shani melepas kemejanya.

"Tolong panash ini aku gatel" ucap shani memegang tangan cio.

Cio menelan ludahnya kasar melihat kelakuan liar shani sekarang.

Tanpa sadar cio membawa shani ke apart nya bukan pulang kerumah shani.

"Shan stop it" ucap cio ketika shani terus mencium pipi nya ketika ia menggendong shani menuju apart.

Cio mendudukan shani dikasur nya ketika ia akan beranjak shani dengan cepat menarik tangan cio yg membuat keseimbangan cio goyah alhasil ia jatuh diatas tubuh shani.
Dengan begitu shani langsung mencium bibir cio dengan kasar dan terburu buru.

Ikan yg mendapat umpan bakal terpancing begitupun dengan cio sekarang, dia sudah terpancing dengan ciuman liar shani ini.

"Jangan salahin aku sayang kamu yg mancing duluan, aku cuman ingin membantu mengeluarkan apa yg harus kamu keluarkan sekarang" ucap cio menatap mata shani yg penuh gairah.

Untuk pertama kalinya mereka berhubungan badan dengan keadaan shani yg mungkin tidak sadar.

"AHHHHH" desah keduanya ketika mengeluarkan yg entah keberapa kali.

Gracio menyudahi pergulatan itu ketika melihat pacarnya yg sudah lemas.

"Maaf kalo aku terpancing cupp" ucap cio diakhiri mengecup bibir shani yg bengkak lalu ia tidur disamping shani dengan memeluk pinggang shani.

Flashback off.

"Jangan kaya gini shan, udah ya mau gimana pun ini sudah terjadi" ucap cio menghentikan tangan shani yg memukul kepalanya.

"Hiks hiks maaf maaf" ucap shani lirih.

"Ini bukan sepenuhnya salah kamu sayang, kita yg salah" ucap cio

"Sekarang kamu mandi ya terus makan oke" ucap cio yg beranjak mengambil celananya dan memakainya.

"Awshh" ringis shani ia akan duduk.

"Are you oke.?" tanya cio. "Aku gendong ke kamar mandinya ya" ucap cio yg akan menggendong shani tapi shani menahannya.

"Aku gak akan ngapa ngapain kamu lagi, aku bantu ya" ucap cio yg langsung menggendong tubuh polos shani dengan bridal style.

Shani sangat malu tubuhnya dilihat oleh pacarnya walaupun ia tau bahwa pacarnya pasti sudah melihat semaleman.

Cio terus memalingkan pandangannya ia tidak mau terpancing lagi karna melihat tubuh polos shani yg mana sekarang banyak tanda merah dileher dan dadanya.

"Nanti kalo udah selesai panggil aku ya, aku gendong lagi" ucap cio menurunkan shani di bathtub.

Cio langsung keluar dan memesan makanan untuk mereka.
Sedangkan shani ia kembali menangis ketika melihat tubuhnya sekarang.

Setelah selesai shani keluar kamar dengan berjalan pelan.

"Ehh kamu udah selesai, bisa jalannya sayang" ucap cio yg masuk ke kamar dengan membawa makanannya.

Shani membuang pandangan nya ketika melihat cio tidak memakan baju hanya menggunakan celana pendek, dan ia menyadari bahwa ada tanda merah juga dileher cio dan itu pasti perbuatannya.

"Tadi aku udah makan duluan karna laper hehe, kamu Makan dulu ya, aku mau mandi" ucap ci menyerah kan piring makan ke shani.

Shani cuman melihat makanan itu tanpa niat untuk memakannya. Ia melihat keadaan kamar ini yg sangat berantakan baju mereka semalem berserakan dimana2 dan satu hal yg buat shani sakit ketika melihat seprey yg terdapat noda merah yg mana itu darah pe****n nya.

Shani menunduk dengan jatuhnya air mata, sesak sekali dadanya, rasanya ia pengen teriak sekeras keras nya.

"Sayang kamu kenapa.?" tanya cio ketika melihat shani meremas kaos yg ia pakai.

Cio langsung membawa shani ke pelukan nya ketika pacarnya kembali menangis

"Maaf sayang maafin aku" ucap cio lirih.

Cio merasa gagal menjaga pacarnya, bahkan ia sendiri yg menodai pacarnya. Ia harus menjelaskan gimana kepada ibu dan ayah shani nanti, ketika anak semata wayangnya dinodai oleh pacarnya sendiri yg mana mereka menaruh kepercayaan kepada dirinya.




Siapa tadi yg udah marah2 sama David.? Minta maaf sekarang sma david!!!

TBC
Jangan lupa vote dan komen!
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Lika Liku Luka (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang