Chapter 7. Beomgyu's graduation🍂

154 10 4
                                    

Seperti acara-acara biasanya,Seluruh kelas 9 akan segera tamat dan menempuh pendidikan disekolah menengah.

Siswa-siswi akan berpakaian elegan,Seperti memakai gaun dan jas yang membuat mereka lebih tampan dan cantik.

Ditengah-tengah keramaian,Lelaki manis berwangi strawberry itu menarik perhatian sekitar. Wajahnya yang cantik,membuat siswa-siswi yang berbeda kelas kehilangan fokus, sampai-sampai guru bicara pun mereka tak dengar.

Beomgyu menyenggol lengan Ryujin tanda jika ia sedang risih, Ryujin berdiri dari duduknya lalu berjalan kedepan beomgyu,berusaha untuk menutupi beomgyu.

"Ryu!Ihh mama cariin juga"Omel Park chayeong mama dari Ryujin, Ryujin hanya tersenyum dan memeluk tubuh sang mama yang Masih terlihat muda walau umurnya terlampau sudah cukup tua.

"Eh ada gyu,Bubu mana gyu?"Tanya Chayeong.

"Bubu,gabisa datang"Ujar beomgyu,Ryujin kemudian melepaskan pelukannya pada sang ibu lalu menatap beomgyu.

Jika dipikir-pikir,Beomgyu tak pernah ditemani siapapun mau itu pembagian raport ataupun acara kelulusan,Sama halnya dengan mark.

"Bekerja lagi?"Tanya Chaeyeong, Beomgyu mengangguk mengiyakan ucapan Chaeyeong,Sedari kecil memang ia dibiasakan mandiri bersama kakaknya,Walau saat itu ia baru berumur 7 tahun tapi menurutnya tak masalah.

Selama di acara,Wajah beomgyu memerah karena kulitnya sangat sensitive terhadap udara dingin atau terkena sentuhan tangan yang kotor,Ditambah lagi kejadian kemarin yang membuatnya demam tapi dirinya masih memaksakan untuk datang.

Beomgyu meringis saat kepalanya terasa pusing, Perlahan matanya mengabur seakan ada yang menutup matanya.

Beomgyu memejamkan matanya menetralkan pusing kepalanya.

Ryujin menatap bingung beomgyu, Ryujin mengelus punggung beomgyu yang sedikit bergetar.
.
.
.
.
.
.
.
Acara telah selesai,Diakhiri nyanyian lagu perpisahan. Beomgyu merasakan pening yang tak kunjung hilang,ia memejamkan matanya guna menetralkan pusing itu.

Beomgyu berjalan untuk pulang lebih dulu dari yang lain,Tapi baru beberapa langkah
ia berjalan, Perutnya merasakan sakit dan mual.

Beomgyu menoleh kekanan dan kiri untuk mencari toilet umum.

Setelah menemukannya, Beomgyu langsung masuk dan memuntahkan isi perutnya yang masih kosong karena belum sempat makan,Dan tidak ada nafsu makan.

Beomgyu melirik ponselnya yang berbunyi menandakan jika adanya telepon dari seseorang, Beomgyu mengambil ponselnya lalu mengangkat telepon.

"Beomie,kamu dimana? Tolong antarkan berkas bubu yang ketinggalan"

"Iya Bu, Beomgyu bentar lagi pulang"

Ujar beomgyu lalu mematikan teleponnya,karena merasakan akan muntah lagi.

Perutnya yang rata terasa sakit, Beomgyu meremas perutnya dan tangan lainnya ia pakai untuk menarik rambutnya sendiri.

"Akhh...ssshh..hh"Ringis beomgyu saat pandangannya memburam, Beomgyu menggunakan dinding untuk menahan tubuhnya agar tak terjatuh kelantai.

Beomgyu mulai berjalan Pelan-pelan,Ruangan yang semula ramai menjadi sepi setelah acara selesai.  

Beomgyu berniat untuk pulang mengambil berkas sang ibu yang ketinggalan dirumah,Tapi,Belum sempat ia pulang tubuhnya sudah terhuyung saking sakitnya kepalanya itu.

"Akhh...shh.. s-sakit..."Ringis beomgyu kesakitan,Dan entah siapa itu tapi ada seseorang yang menggendongnya,Ia sudah tak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
.
.
Beomgyu terbangun disuatu kamar yang tak ia kenal, Beomgyu memegang kepalanya yang terasa pusing dan dahinya terasa panas.

Alexithymia[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang