Chapter 8. Father?🍂

155 14 0
                                    

Beomgyu beberapa kali terjatuh karena serangan dari pria-pria itu, Tapi seakan tak peduli dengan serangan itu Beomgyu malah duduk bersila di aspal kasar itu.

Salah satu dari mereka mengangkat dagu beomgyu hingga mendongak,Lalu mendekatkan wajahnya ke wajah beomgyu sambil menatapnya penuh hasrat.

'buggh'

Dalam waktu singkat beomgyu berhasil membuat lelaki yang hendak menciumnya tadi terjatuh dan seketika tumbang.

Akal-akalannya saja untuk pura-pura menyerah dan pasrah mau di apa-apakan,Tapi aslinya dia sudah menyusun rencana yang tepat tanpa ada yang tahu.

"Kau pikir aku bodoh,huh?"Ujar beomgyu dengan mata yang menajam seakan-akan menusuk lehernya,Tubuh pria yang lebih besar itu bergetar saat pisau kecil milik beomgyu menyayat pipinya.

"Nice to meet you, Viers."Lelaki itu seketika terkejut saat beomgyu dengan tepat menyebut namanya,Lalu ia tak sadarkan diri setelah beomgyu kembali menyayat pipinya.

"Good night,Bye"Beomgyu melangkahkan kakinya melewati pria-pria pemabuk yang sudah tumbang,Tak peduli jika ia menginjak tubuh pria itu,Yang penting sekarang ia harus segera pulang.

Beomgyu mengecek handphone nya sambil berjalan tergesa-gesa,Beberapa misscall dan pesan dari sang kakak yang menanyakannya berada dimana.

"Aduhh, bisa-bisa dimarahin bang Mark nihh
Gumam beomgyu sambil mempercepat jalannya,Tangannya sibuk mengotak-atik ponselnya yang sepertinya sudah hampir kehabisan baterai alias lowbat.

Beomgyu berhenti sebentar,menoleh kekanan kiri lalu berjalan di zebracross setelah memastikan bahwa tidak ada pengendara yang akan lewat lagi.

Tapi,Salah satu mobil berhenti tepat ditempat Beomgyu berdiri, Setiap beomgyu melangkah mobil itu akan selalu ikut maju.

Tangan itu bergerak perlahan merogoh sakunya,Lalu mengambil pisau mini nya itu
Dan dengan cepat ia membalik diri kebelakang saat merasa ada seseorang dibelakangnya.

'sreet'

Untung saja pisau kecil itu belum mengenai tubuh lelaki itu, beomgyu kemudian mendongak lalu kembali menyimpan pisau itu di sakunya.

"Bang Jen?"Ucap beomgyu ragu,karena pakaian Jeno serba hitam dengan masker hitam yang menutupi setengah wajahnya.

"Yang bener dong cil,Gw mati tanggung jawab Lo"Jawab Jeno, Tangannya menarik tangan beomgyu untuk ikut naik ke dalam mobil.

"Gw aja yang nganter Lo pulang."Ujar Jeno,Terlihat dari raut wajah beomgyu yang seolah-olah kebingungan saat tangannya ditarik kedalam mobil.

"Tapi-

"Gausah tapi-tapian,Pasang seatbealt nya."Kata Jeno,Lalu melajukan mobilnya setelah beomgyu selesai menggunakan seatbealt nya.

Beomgyu hanya diam sambil melihat kaca,Ia baru menyadari jika ini bukan arah jalan yang tepat untuk kerumahnya.

"Bang?Bang Jen?"Panggil Beomgyu,Dan dijawab deheman oleh Jeno.

"Ini bukan jalan ke rumah bam,"Ucap Beomgyu,Jeno mengangguk lalu mobilnya masuk ke perumahan mahal, Beomgyu diam tak berkutik karena tahu jika abangnya tak akan menjawab.

Jeno pun memberhentikan mobilnya setelah di parkirkan di garasi,Lalu membawa beomgyu masuk ke dalam rumah.

"Bang...Ini rumah siapa?"Tanya beomgyu yang tak dihiraukan Jeno,Jeno hanya melangkah sambil menarik tangan beomgyu agar ia mengikutinya saja.

Jeno menekan beberapa angka untuk membuka pintu, Lalu pintu pun terbuka lebar.
Jeno menarik beomgyu masuk,lalu menyuruhnya untuk duduk di sofa sebentar
beomgyu hanya menurut, Beomgyu membersihkan tangannya menggunakan lap tangan yang biasanya ia bawa setiap hari.

Alexithymia[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang