#4

127 24 1
                                    

"Anak kecil itu kemana?"

"Maksud mu Leo?"

"Ya di mana dia Hyung"

"Tadi dia meminta izin untuk mengantarkan Ruka untuk ke toko baju kata nya"

"Lalu Hyung izinin begitu aja? Lex Hyung tau?"

"Sebelum Lex Hyung pulang dia akan kembali"

"Wain Hyung ah kenapa Hyung izinin dia keluar, yang ada Lex Hyung bakal marah ke kita , Hyung"

Percakapan singkat antara Wain dan Sing di ruang tengah, tangan sing sambil mengotak atik sebuah robot. Sekarang wain sedang ber komunikasi dengan anggota polisi yaitu Zayyan.

"Kalo begitu kau hubungi Leo sekarang" Sing hanya mengangguk dan menelfon Leo sesuai permintaan Wain

Disisi lain

Leo bersama Ruka sedang berada di toko baju leo sedang berkeliling mengitari toko baju bersama Ruka, Ruka mencoba beberapa baju di sana begitu pun Leo yang di paksa oleh Ruka untuk mencoba sebuah baju. Sebenarnya mengesalkan tapi tetap Leo ikuti kemauan Ruka dari pada merengek.

"Sudah lah sayang ini udah baju ke 5 aku coba" Jenuh Leo yang dari tadi di pinta oleh Ruka untuk mengganti baju

"Ayolah sayang belum 100 baju yang kamu coba udah ngeluh"

"Gak aku ga mau nyobain 100 baju kalo mau beli aja toko nya" Ucap Leo spontan, sedangkan Ruka tersenyum gemas melihat Leo

"Aku suka pas kamu pake baju ini terlihat lebih ganteng" Ucap Ruka sedikit menggoda Leo

"Ohh jadi sebelum pake baju ini aku ga ganteng?" Tanya Leo masuk ke ruang ganti untuk mengganti baju

"Maksud ku bukan begitu sayang, kamu ganteng ko pake baju apa aja dan aku suka" Terdengar tulus perkataan itu keluar dari mulut Ruka.

Saat Ruka bersama Leo beban nya terasa hilang kadang Ruka berfikir, Leo memang bagian dari orang pembunuh orang tua nya tapi sepertinya Leo tidak tau apa apa soal ini tidakkah salah jika Ruka menyukai Leo tanpa melibatkan dendam tapi itu akan membuat Hyunsik oppa akan marah pada nya nanti.

Ruka melihat ponsel Leo yang berada di genggaman nya tertulis nama Sing di layar ponsel tanpa meminta pendapat Leo Ruka pun menjawab pangilan telfon dari Sing

"Halo" Ruka memulai percakapan, saat itu pun Leo keluar dari ruang ganti dan menatap Ruka.

"Ah ini pasti Ruka, Ruka bilangin ke Leo untuk segera pulang" Suara Sing dari seberang ponsel, telfon pun di matikan sepihak oleh Sing.

"Ini sing oppa katanya kamu harus pulang" Nada bicara Ruka terlihat sedih

"Sepertinya aku harus segera pulang kamu masih mau di sini atau pulang besama ku?" Tanya Leo pada Ruka

"Aku masih mau memlih beberapa baju lagi Leo"

"Yaudah nanti kamu pulang naik taksi aja ya, oh iya ini bayar bajumu dengan kartu ini jangan pake uang peribadi mu" Ruka hanya mengangguk pelan, setelah itu Leo berlari kecil menjauh menuju pintu keluar.

Waktu cepat berlalu matahari sudah berganti bulan bersama kawanan bintang menghiasi langit malam

"Satu jam lagi mereka akan sampai pak" Ucap Zayyan

"Okeh bersiaplah ke posisi masing masing" Tintah Gyumin semua nya pun mengangguk

Rupa nya satu jam yang di beritahu oleh Zayyan itu sudah di lewatkan semua sudah bersiap di posisi masing-masing CCTV ada di mana mana,  perangkap sudah siap menangkap lawan. Terdengar suara mobil yang berhenti didepan rumah, seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari mobil orang itu memakai masker, topi dan kacamata agar telihat lebih misterius.

Orang itu masuk ke dalam rumah kosong, memastikan ada orang

"Apa kau tuan joo"  Tanyaa nya ketika melihat orang berdiri dengan beberapa bodyguard di samping nya, dia Sam orang yang di pinta untuk menjadi pembeli palsu

"Ya apa kamu tuan ouyin?" Tanya sam balik, tanpa di jawab oleh orang misterius itu

"Mana uang nya?" Seperti nya ini menang ouyin karena tidak suka basa basi

"Barang dulu baru saya beri uang nya"

Orang itu kembali ke mobil nya mengambil senjata ilegal yang masih ada di dalam, tak butuh waktu lama orang itu sudah kembali di tempat bersama Sam, tampaknya Sam sudah bepindah posisi

"Target masuk perangkap" Ucap Gyumin dari ruang bersembunyian nya besama Davin.

Sam berhasil memancing orang pengantar senjata yang bernama Ouyin itu sampai di tanda yang diberikan oleh Davin.

Dan

KRUBBB

Sebuah jaring jatuh

Dua bodyguard di samping Sam langsung memegangi lengan target agar tidak kabur.

Dari balik tembok ada seorang berpakaian serban hitam memakai masker dan kacamata, dia yang sudah mendengar semua percakapan orang suruhannya dan tuan Joo dia pun mendengar suara jatuhan yang sudah pasti itu jebakan untuk nya

Dialah Ouyin yang sebenarnya, lalu yang di dalam?

Semua polisi keluar dari persembunyiannya termasuk Zayyan, senyuman sudah terukir di semua bibir polisi namun senyuman itu hilang setelah melihat orang di balik masker, kacamata dan topi nya, terlihat pria paruh baya berkulit agak gelapa berkumis seperti bapak bapak penjual bakso.

"DIA BUKAN ANGGOTA X-BLISS" Bentak Gyumin membanting kacamata

Zayyan melihat ada sesuatu yang menempel di  telinga orang itu sebuah penyadap suara "Beraninya kalian mempermainkan kami " Zayyan membanting benda kecil itu dan menginjak-injak nya hingga hancur

Semua anggota polisi pusing cara yang sudah tersusun rapi pun masih saja tidak dapat menangkap mereka.

Orang suruhan Ouyin memberikan surat pada Gyumin. Lantas Gyumin langsung membuka dan membaca isi surat itu

GAGAL LAGI YAA HAHAAHAHA
MUNGKIN SUATU SAAT NANTI KALIAN AKAN BISA MENANGKAP KITA. OHH YA TERIMAKASIH ATAS KEJUTAN YANG DI SIAPKAN KITA SANGAT TERKEJUT, DAN SENJATA ITU UNTUK KALIAN SAJA 
ANGGAP SAJA HADIAH ATAS KEGAGALAN PARA POLISI MENANGKAP X-BLISS. BERUSAHA LEBIH PINTAR LAGI PARA POLISI BODOH.
See you byee ....

Gyumin meremas kertas itu. Membuangnya ke sembarang tempat "SIALAN" Kesal nya.

Semua polisi sudah kumpul di tempat bersama Gyumin termasuk Zayyan dan beberapa polisi lain nya.

"SEPERTINYA KITA HARUS MEMBUAT JEBAKAN LAIN UNTUK MENANGKAP MEREKA"

"Mereka sekelompok penjahat yang pintar licik dan lincah jebakan apa lagi ?"

"Sepertinya sudah semua jebakan kita coba tapi hasil nya selalu sama_gagal"

"SUDAH DIAM_ sepertinya kita butuh istrahat untuk menenangkan pikiran selama beberapa hari, saya sudah terlalu lelah, setelah ini tidak usah ke kantor langsung pulang saja" Ucap Gyumin selaku inspektur setelah melihat anggukan kepala dari semua anggota nya Gyumin pun meninggalkan rumah kosong itu.

FEUD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang