JERITAN (sinden-bunga melati)

1.5K 119 1
                                    

Terdengar suara adzan maghrib sedang dikumandangkan oleh beberapa masjid. Suasana rumah pada saat itu sangat sepi, hanya ada suara gerimis hujan.

"ermm, sholat dulu lah." Ucap Bobby sambil menggeliat dan beranjak pergi ke kamar mandi.

Dia pergi mengambil air wudhu dan kembali ke kamar untuk menunaikan ibadah. Tak sengaja, dia melihat istrinya itu sedang duduk di pinggiran kasur.

"Ayo sholat sayang." Ajak Bobby sembari memaparkan sejadah.

Dyah sama sekali tak merepotkan suaminya itu. Malahan dia hanya menyinden.

"Tumben banget nyinden?" Batin Bobby.
"Yaudah kalo gitu aku duluan." Ucapnya lalu bersiap-siap untuk sholat.

Ketika sedang sholat, lagi-lagi dia mendengar istrinya menyinden tak berhenti-henti. Hal itu membuatnya tidak tenang. Setelah selesai sholat, dia menghampiri istrinya itu.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Bobby yang khawatir pada istrinya.

Lagi-lagi Dyah tak merespon, dia melanjutkan nyanyian sindennya itu. Bobby sangat khawatir terhadap istrinya, berkali-kali dia mencoba untuk menyadarkannya.

"Kesurupan apa gimana ini?" Batinnya.

Bobby pun beranjak pergi untuk memanggil Yoyok. Tiba-tiba terdengar suara jeritan perempuan yang sangat keras, sontak dia langsung berlari ke sumber suara.

"Kenapa sayang?" Tanya Bayu yang khawatir.

"Apasih pen? Kenapa?" Tanya Yoyok.

"Mbak peni, jangan lompat-lompat!!" Tegur Enthul.

"Tau tuh, mana lagi hamil besar." Sahut Nemo.

"Emang ada apa sih?" Tanya Joko sambil melihat disekitarnya.

Bobby yang awalnya melihat dari kejauhan pun pergi kembali kekamarnya.

"Kecoak mas yok." Jelas Peni.

Bayu yang mendengar itu pun langsung pasrah dan kembali ke kamarnya.

"Ealah kecoak doang." Ucap Yoyok pasrah.

"HAH? KECOAK?!" Mereka berteriak dan berlarian tak tentu arah.

Suasana menjadi heboh, ditambah lagi hujan deras turun dengan secara tiba-tiba.

_"Arghhhhh"_

Jeritan perempuan lagi-lagi terdengar sangat keras dari arah sanggar.

Mereka yang mendengar suara itu, seketika berhenti berlari dan saling menatap satu sama lain. Anehnya, setelah mendengar teriakan itu, tiba-tiba hujan yang sangat deras itu mulai berhenti.

Mereka tak ingin mengulur waktu, dengan cepat mereka segera berlari kesanggar. Waktu adzan isya' pun dikumandangkan dan dengan secara bersamaan, tanpa diketahui Dyah sedang mandi air bunga melati.

"Kok suara teriakan cewe ya mas yok?" Tanya Enthul sembari menggaruk-garuk kepalanya.

"Ya maka dari itu mending kita cek dulu."
"Aku aja gatau." Jelas Yoyok.

"Apa jangan-jangan tim srotop?" Tanya Nemo.

Seketika, mereka kembali bertatap-tatapan.

"Ah ga mungkin lah, orang suaranya cewe kok." Ucap Boy dengan serius.

"Apalagi tim srotop udah pada pulang!" Jelas Joko.

"Oh iya bener juga sih." Sahut Ado sambil menepuk tangannya.
"Terus siapa?"

"Nah daripada bingung, ayo kita cek." Jelas Enthul.

"Iya sebaiknya kita cek, siapa tau ada cewe nyasar?" Ucap Yoyok.

Mereka pun tertawa mendengar ucapan Yoyok. Setelah memasuki area sanggar, langkah mereka tiba-tiba terhenti karna mendengar adanya suara cekikikan.

"Eh dengerin?!" Ucap Enthul dengan mata yang sedikit membuka lebar.

"Suara cewe ketawa..." Sahut Nemo ketakutan.

Tak mau berfikir panjang, dengan cepat mereka berlari kembali ke basecamp (rumah). Dengan jantung yang berdebar-debar, bibir yang pucat dan keringat yang bercucuran. Mereka berusaha menenangkan diri dan terpaksa melupakan kejadian itu.

Kira-kira siapakah yang berteriak? Apakah mungkin ada wanita yang tersesat? Atau...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
ig : amicallll
tt : fans_gwsm_15

JANGAN LUPA VOTE, SALAM SROTOPPPP👐

𝑺𝒊𝒏𝒅𝒆𝒏 𝑴𝒂𝒈𝒉𝒓𝒊𝒃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang