KORBAN (latihan)

1.5K 107 3
                                    

Keesokan harinya, tepatnya dihari minggu. Mereka tetap memutuskan untuk memeriksa sekitar sanggar. Beberapa kali mereka telah berbolak-balik sekitar sanggar, tetap saja mereka tidak menemukan siapapun.

"Gaada orang kok mas yok." Ucap Enthul sembari menggaruk-garuk kepalanya.

"Jadi yang tadi malem siapa?" Tanya Joko sembari sedikit mengerutkan alisnya.

"Yakan kita semua gatau." Bentak Yoyok.

"Mas yok!!" Teriak Peni yang tiba-tiba datang dan memanggil dari belakang.

Serentak, mereka semua pun kaget dan berteriak.

"Lho? Mas?" Ucap Bayu sambil memegang pundak Yoyok.

"Astagfirullahaladzim, tolong aku ya allah." Batin Yoyok.

"Boy? Nemo? Thul?" Panggil Peni.

"Hus hus, astagfirullahaladzim." Batin mereka.

Pelan-pelan, mereka memberanikan diri untuk menoleh kebelakang. Ketika sudah mengetahui siapakah yang berada dibelakang mereka sangat lega.

"Ternyata kamu pen." Nemo menghembuskan nafas lega.

"Ya, emang kamu kira aku hantu?" Ucap Peni sedikit kesal.

"Suuuttt jangan dipanggil!!" Yoyok menakup mulut Peni.

Dengan reflek, Peni menyingkirkan tangan Yoyok.
"Pffft, bau mas yok."

"Kurang ajar nih!"
"Mau kemana kalian?" Tanya Yoyok.

"Iya tuh, perasaan rapi banget." Sahut Boy.

"Kita mau pulang." Jawab Bayu.

"Lho cepet banget mbak pen?" Ucap Enthul sedikit merengek.

"Kan nanti kesini lagi thul." Ucap Peni menenangkan Enthul.

Bayu dan Peni pun berpamitan dengan mereka. Malam pun tiba, malam itu malam dimana mereka harus latihan untuk persiapan pentas besok.

"Tak rewangi?" Nyanyi Didik

"Sekop, sekop, sekop" Sahut mereka yang lagi memainkan alat musik.

"Gimana? Udah cek sound?" Tanya Yoyok sambil merekam.

"Beres mas Yok." Ucap Naufal sambil mengacungi jempol.

"Oke? Warok ready?" Tanya Yoyok.

"READY!!" Sahut mereka yang merupakan pemain warok.

Mereka pun memulai latihan. Disaat detik-detik hampir selesai latihan warok, tiba-tiba Boy kesurupan dan tak lama dari itu juga yang lain ikut kesurupan.

Adapun beberapa orang yang tak ikut kesurupan, termasuk Bobby. Dia berlari ke basecamp untuk memastikan istrinya baik-baik saja.

Suara teriakan terdengar dimana-mana sehingga membuat mereka panik. Ado dan Joko sepertinya sudah tidak sanggup menangani sehingga harus memanggil mbak Toyok.

"Kar, ini gimana?" Atta ketakutan sambil memeluk Sekar.

"Ihh kar? Gimana?" Ririn ketakutan dengan sedikit merengek.

"Ya, aku juga takut."
"Ditambah lagi yang cewe cuma kita, yang lain udah pada kabur." Ucap Sekar.

Tak lama kemudian, mbah Toyok datang dan menangani mereka.

"Ayo semuanya pulang!!" Perintah mbah Toyok.

"ATTA!!" Nemo berteriak memanggil adiknya itu.

Mendengar itu, Atta pun berlari ke arah Nemo. Temannya pun ikut bersama.

𝑺𝒊𝒏𝒅𝒆𝒏 𝑴𝒂𝒈𝒉𝒓𝒊𝒃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang