GANGGUAN DI SANGGAR!! (siapakah melati?)

1.5K 127 2
                                    

Dipagi hari itu, mereka sedang membuat konten seperti biasanya. Tiba-tiba, mereka dikagetkan oleh tim srotop yang sedang berlari ketakutan.

"TOLONG!!" Teriak mereka dari kejauhan.

"Pada kenapa sih?!" Tanya Joko yang tampak khawatir.

"A-amuta!!" Ucap Wahid.
"PUTRA!!" Jelasnya.

"Kenapa emangnya?" Tanya Yoyok penuh kebingungan.

"Putra kesurupan!!" Ucap Reza.
"Nari-nari sambil makan dupa!!" Jelasnya.

"HAH?! Yang bener?" Tanya mereka dengan sangat terkejut.

"Yaudah kalo gitu ayo kesana!!" Ajak Ado yang kepanikan.

"AYO CEPET!!" Teriak Faizin yang sudah berlari paling depan.

Mereka menjeda konten itu, dan berlari kesanggar. Sesampainya disana, mereka sangat terkejut setelah melihat Putra yang sedang menari-nari dengan beberapa dupa didalam mulutnya.

"ASTAGHFIRULLAH PUTRA!!" Ado berusaha memberhentikan Putra.

"Kok lucu ya mas yok? Nari kayak cewe." Ucap Enthul sambil tertawa.

"Heh ngawur aja!!" Bentak Yoyok sambil mengarahkan kamera ke arah Enthul.

"Bantuin ini dulu!!" Ucap Ado.

Mereka pun membantu memegangi Putra yang lagi kesurupan penari. Terlihat aura pada tubuh Putra sangat berbeda, dengan sorot mata yang tajam dia menatap Ado

"SIAPA KAMU?!"
"PERGI!!' Bentak Ado dengan mata yang terbuka lebar.

Dia sama sekali tak menjawab, malahan dia hanya menertawakan Ado.

"Kampret ini malah ketawa." Kesalnya.

"Jangan ketawa kamu dok!!" Bentak Nemo.

"Dok apa? Dokter?" Tanya Boy yang bingung.

"Wedok kan? Ya dok." Jelas Nemo.

"Ealah kampret tak kira namanya." Irfak menepuk pundak Ferrie.

"Yang ngomong Nemo bukan aku pek." Ucap Ferrie dengan mata yang bombastic.

"Cepat sembuhin, ini malah ngomong terus!!" Bentak Joko.

"Tau tuh, cape meganginnya ini lho." Sahut Reza.

"Iya-iya sebentar."
"Hey, nama kamu siapa?" Tanya Ado kepada wanita penari yang berada didalam tubuh Putra.

"Melati..." Jawabnya dengan nada yang lembut dan sangat pelan.

"Oh namanya Melati?"
"Namanya Melati ya guys." Jelas Enthul yang menghadap ke kamera.

"Coba tanyain darimana, soalnya khodam barongan kita gaada yang sosok penari." Suruh Yoyok.

"Oh iya-iya."
"Melati, darimana asalmu?" Tanya Joko.

"Kalian tidak perlu tau darimana asalku." Jawab Melati sembari tersenyum dan membelai rambutnya.

"Lama lama ngeselin ini mas yok!!" Ucap Ado yang sangat kesal.

"Kamu jangan main-main ya!!" Bentak Wahid yang sangat marah pada Melati.

Mengetahui bahwa dirinya dibentak, dia sangat tidak terima. Dia menatap Wahid dengan mata yang melotot.

"OPO HAH?!" Bentak Wahid.

"Udah-udah!!" Ucap Boy.

"KONCOKU COK!!" Wahid kembali membentak.
"KOEN AWAS YO!!" Sambil menunjuk tepat ke arah Melati.

"Eitt bahri, udah sabar." Ucap Yoyok.

"Gini aja."
"Melati, tolong pergi dari sini." Ucap Ado.

"Aku tidak akan pergi sebelum aku mendapatkan wanita itu."

Ucap Melati sambil tertawa. Setelah itu, dia pun pergi dan Putra kembali menyadarkan diri. Kejadian itu membuat mereka tak bisa berkata-kata lagi sehingga mereka memilih untuk beristirahat sejenak.

Setelah lama beristirahat, mereka kembali membicarakan tentang Melati.

"Sebentar, Putra kok bisa kesurupan?" Tanya Nemo.

Reza menyenggol bahu Putra yang lagi melamun.

"Hah apa? A-aku gatau kenapa cuma seingatku..."
"Tadi aku liat penari sambil nyinden, terus abis itu langsung gelap." Jelas Putra.

Mereka semua mengangguk seakan-akan sangat paham dengan apa yang dimaksud Putra.

"Tapi gak cuma Putra lho mas Yok." Ucap Irfak.

"Bener mas Yok, kemarin kita juga diganggu." Sahut Ferrie.

"Iya, aku tadi malam nginep disini kan."
"Sumpah aku denger bau bunga melati sama suara sinden." Jelas Faizin.

"Duh, mulai ada gangguan berarti." Gumam Boy.

"Bener Boy, bener banget." Sahut Ado.

"Ah udahlah, kita lanjut ngonten aja." Ajak Yoyok.

"Ayok lah, lagian kita gatau Melari siapa." Enthul berdiri dari duduknya dan beranjak pergi.

"Putih-putih melati." Nemo tiba-tiba bernyanyi.

"ALI BABA!!" Sahut mereka yang menyambung nyanyian Nemo.

Dan pada akhirnya mereka melanjutkan konten seperti biasa, sehingga maghrib pun tiba...

JANGAN LUPA VOTE, SALAM SROTOPPPP👐

𝑺𝒊𝒏𝒅𝒆𝒏 𝑴𝒂𝒈𝒉𝒓𝒊𝒃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang