LARANGAN DIBELAKANG VILLA (bunga melati)

1.6K 134 2
                                    

Sepulang dari mall, mereka langsung memasak makanan untuk dimakan nanti malam. Tiba-tiba datang seorang pria tua yang dikenal sebagai penjaga villa itu.

"Assalamualaikum." Sapanya sembari sedikit membungkukkan badannya.

"Waalaikumsalam, ada apa pak?" Tanya Nemo sambil berjalan mendekati bapak tua itu.

"Saya hanya ingin menyampaikan pesan"

"Jangan sesekali memetik bunga melati dibelakang villa ini!!" Setelah mengucapkan itu, dia pun pergi.

Seketika, mereka mulai mempertanyakan soal ini satu sama lain. Karena tak mau mengambil resiko, mereka mematuhi larangan itu.

"Udah lah, daripada bingung mending makan." Ucap Joko sambil membawa lauk yang telah dimasak.

"Mending aku makan daripada mikirin itu." Ucap Enthul, lalu dia pergi menyendok sepiring nasi.

"Yaudah, yok lah kita makan." Ajak Yoyok.

Mereka pun makan bersama. Tak lama dari itu Dyah datang bersama suaminya, Bobby.

"Darimana aja kalian?" Tanya ado sambil menggigiti tulang-tulang ayam.

"Tau tuh sepulang dari mall, eh malah pergi lagi." Sahut Boy.

"Eh bentar ya, mau angkat jemuran." Berjalan menuju belakang villa.

Dyah sama sekali tidak mengetahui tentang larangan itu. Ketika sedang mengangkat jemuran, dengan tidak sengaja dia melihat bunga melati. Entah kenapa dia sangat tertarik pada bunga itu sehingga dia memetiknya dan menyelipkan bunga itu ditelinganya.

"Kamu mau makan gak sayang?" Tanya Dyah kepada Bobby sambil berjalan membawa jemuran.

"ASTAGHFIRULLAH!! WUT?!" Teriak Joko karna terkejut melihat bunga melati ditelinga Dyah.

Sontak semuanya terdiam dan berhenti makan setelah melihat Dyah.

"Kenapa kalian tuh?" Tanya Dyah ketakutan.

"Semua ikut aku sekarang!!" Ado mengambil bunga itu dan berlari ke belakang villa.

Ternyata Ado ingin melakukan ritual sebagai tanda permintaan maaf atas apa yang terjadi.

"Mas Ado yakin?" Tanya Enthul.

"Iya? Apa gak bahaya mas Ado?" Nemo juga bertanya.

"Daripada dibiarkan? Takutnya terjadi sesuatu yang lain!!"

"Udah pokoknya kalian jagain aku, hitung jumlah kita sekarang jangan sampe ada yang hilang satupun." Ado pun mulai melakukan ritual.

Beberapa menit setelah itu, ritualnya pun selesai.

"Gimana mas Ado? Sama dia dimaafin?" Tanya Boy penuh khawatir.

"Iya" Ado menganggukkan kepalanya sambil mengelap keringat yang bercucuran di dahi nya.

"Syukurnya dimaafin" Leganya.

Mereka semua menghembuskan nafas lega seakan-akan terlepas dari bermiliyaran hutang. Mereka pun berjalan memasuki villa.

"Besok pagi aku gamau tau, pokoknya pulang!!" Bentak Ado.

"Ah ga seru! Baru aja 2 hari." Keluh Enthul.

"Sebaiknya kita pulang, takutnya terjadi apa-apa sama peni!!" Ucap Nemo.

"Nah iya, karna kan peni lagi hamil dan takut terjadi apa-apa juga sama kita semua." Sahut Boy.

"Yaudah kalo gitu besok cepat-cepat pulang deh mas Yok." Ucap Enthul.

"Iya-iya, yaudah ayo tidur udah malem ini." Yoyok berjalan menuju kamar.

Mereka pun pergi masuk kekamar dan tidur. Keesokan harinya, mereka membereskan semua barang dan langsung pulang menuju rumah. Maghrib pun tiba, dan mereka juga selamat sampai pulang kerumah.

"Katanya kalian seminggu disana?" Tanya is yang merupakan istrinya Ado.

"Gajadi mak is, soalnya disana bahaya." Ucap Enthul lalu dia pergi masuk.

"Hah?" Mendengar itu, is tambah kebingungan.

"Udah nanti dirumah aja aku ceritain, ayo pulang." Ajak Ado sambil berjalan menuju rumah nya.

Kira-kira apa yang bakalan terjadi? Apakah dia benar-benar memaafkan atau...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kepo yak? Makanya nantikan part selanjutnya😝

JANGAN LUPA VOTE, SALAM SROTOPPPP👐

𝑺𝒊𝒏𝒅𝒆𝒏 𝑴𝒂𝒈𝒉𝒓𝒊𝒃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang