di larang mengkopy guys!
INI CERITA UNTUK DI BACA, BUKAN DI KOPYY YA!
~ ☆ ~
gimana jadinya jika kamu di jodohkan dengan musuh kamu sendiri?
itu yang di rasakan sama Ghaniya Serlyshaqueela Samudra. Murid ternakal yang ada di sekolah Space High Schoo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Authornya sangat tidak ramah sekali ya bunda bunda🙏😇.
Saat membaca cerita ini, di larang keras buat baper. Karna ini cuma cerita fiksi, tetetetettetetet🤪😎.
Cukup tau, saya gila.
~Happy Reading~
Author POV.
WEDING DAY🥳😭😇🤙.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini, Serly tak ada henti-hentinya mendesah gelisah di sebelah Afan. Hari ini adalah hari bencana baginya! Di mana Serly harus menikah dengan mahluk yang dia tidak sukai dan dia benci. Mau tak mau dia harus maukan, ia bakal tetap menikah. Dia sudah tidak bisa membantah kedua orang tuanya, atau kabur dari sini.
Acara di hadiri banyak sodara kedua belah pihak, juga rekan bisnis Dikta dan Geo. Anggota inti The Marvel pun ikut kunjung datang, di acara spesial Queen mereka-- Serly. Bahkan juga ada dua sahabat Afan dari luar kota yang ikut datang.
Pak penghulu menjabat tangan Afanza lalu berkata. "Apakah saudara Afanza sudah siap?"
Afan menoleh sebentar ke arah Serly lalu ia mengganguk sebagai jawaban.
"Pak penghulu, bisa ganti mempelai wanitanya jadi Kevin sahabat saya aja ya, boleh gak?" Ucap Serly barusan itu membuat seluruh tamu undangan menahan gelak tawanya.
"Eh Queen, gue masi normal ya!" Bantah Kevin tak terima.
"Yaudah kalau gitu mempelai prianya di ganti aja sama sahabat saya" Pinta Serly lagi.
Afan yang mendengar itu, dia mendekatkan kepalanya ke arah wajah Serly sedikit mengikis jarak. "Lo diam apa gue hukum nanti!" Bisik Afan menatapnya tajam.
"Serly bunda bilang diam! Udah diam ya!" Kata Anita juga menatap anaknya tajam.
Glek!
Belum nikah aja udah di ancam, gimana kalau udah nikah. Batin Serly was was. Mati matian Serly menahan gejolak kesal supaya tak mencabik-cabik wajah yang sialnya tampan milik Afan itu.
